Pengertian COO

Pengertian COO

Melakukan kegiatan ekspor impor rasanya kurang lengkap apabila tidak mengetahui pengertian COO pada saat pengiriman produk. Semua barang yang diekspor ke negara lain tentu saja harus disertakan dokumen tersebut sebagai persyaratan.

Semua orang yang termasuk dalam pelaku perdagangan luar negeri harusnya segera memahami tentang adanya dokumen tersebut. Pasalnya, syarat ini wajib terpenuhi apabila ingin barang sampai pada tujuan dengan tepat dan aman.

Ketentuan ini sudah tertulis dalam hukum perdagangan lintas negara yang disetujui melalui kerjasama hubungan bilateral. Apabila tidak adanya perjanjian tersebut, tentunya sangat sulit suatu produk untuk masuk ke suatu wilayah.

Dimulai dari adanya fakta tersebut, akhirnya para pelaku bisnis harus membuat surat keterangan sebagai pengantar. Dokumen tersebut termuat dalam surat keterangan ekspor yang nantinya akan dibahas lebih rinci melalui detail lengkapnya.

Informasi tersebut akan dimanfaatkan bagi Anda yang masih pemula supaya tidak mengalami kesulitan lagi saat berbisnis. Jangan biarkan kurangnya pengetahuan dan wawasan akan menghambat upaya berbisnis Anda untuk menjangkau pasar internasional.

Melalui pasar internasional, peluang menjadi terbuka semakin lebar dalam memasarkan suatu produk dengan angka demand tinggi. Jadi, seluruh pebisnis wajib belajar tentang dokumen penting sebagai pernyataan resmi atas pengiriman antar negara.

Hal Dasar Terkait COO dalam Pengiriman Internasional

Hal Dasar Terkait COO dalam Pengiriman Internasional
gambar: pixabay

Mengenal bagaimana pengertian COO sebagai dokumen dalam melakukan perdagangan memang dapat dilakukan oleh semua pelaku bisnis. Bahkan, tahap tersebut terbilang wajib apabila Anda ingin melakukan perdagangan dengan orang di luar negeri.

Langkah awal ini sangat penting bagi semua pemula supaya tidak terkendala saat berdagang lintas negara. Hingga sampai sekarang pemahaman seputar hal tersebut wajib dilakukan oleh semua pebisnis sejak pertama kali.

Apabila tidak segera dijelaskan, maka bisa jadi terjadi suatu kendala saat proses mengirim produk ekspor. Pastinya setiap negara punya wewenang atau kebijakan tersendiri sehingga harus ada pengantar berupa dokumen khusus.

Hal ini mengacu pada inti pengertian COO atau yang mempunyai istilah panjang Certificate of Origin. Sertifikat tersebut sangat penting demi kelangsungan proses mengirim barang karena akan digunakan sebagai dokumen pengantar.

Menurut perjanjian antar negara untuk setiap barang masuk, harus disertakan Certificate of Origin sebagai syaratnya. Sertifikat yang mempunyai nama lain Surat Keterangan Asal ini akan digunakan untuk menjelaskan domisili barang.

Surat Keterangan Asal akan ditunjukkan pada saat produk telah tiba di pintu masuk negara tujuan. Misalnya seperti pelabuhan atau bandara, nantinya akan dilakukan pengecekan barang yang masuk satu per satu.

Maka, itulah yang harus dipahami dari pengertian COO karena berdampak besar bagi keselamatan barang sampai tujuan. Tanpa adanya dokumen pengantar, maka tidak mungkin lolos pengecekan bahkan bisa terkena biaya sangat tinggi.

Jenis dan Rincian Pada Jenis COO Secara Resmi

Ketika mencoba memahami tentang adanya surat untuk produk ekspor memang harus dipelajari menurut jenisnya. Terdapat dua jenis berbeda dari surat keterangan asal dengan adanya fungsi tersendiri untuk proses pengecekan barang.

Dengan mengetahui setiap jenisnya, maka akan lebih mudah untuk melakukan pengiriman ke luar negeri. Setidaknya pahami dulu jenis pengertian COO secara rinci menggunakan apa saja hal penting untuk dilakukan perbandingan.

Macam pertama adalah COO dengan status preferensi yang akan digunakan untuk penentuan tariff bea masuk. Terdapat banyak model dari jenis dokumen SKA tersebut yang akan digunakan dalam berbagai kebutuhan tertentu.

Lalu jenis kedua yaitu COO dengan status non preferensi sebagai dokumen pengawasan pada suatu barang. Saat barang masuk ke suatu wilayah atau negara lain, nantinya surat inilah yang akan menjadi pengantar.

Melalui informasi tersebut Anda menjadi lebih mudah dalam mengetahui pengertian COO dengan detail sesuai jenisnya. Untuk rinciannya sendiri terdiri atas beberapa hal khusus sesuai form yang disediakan oleh penyedia jasa tertentu.

  1. SKA Preferensi: Form A, Form D, Form E, Form AK, Form IJEPA, Form Handicraft Products, dan Form ICC.
  2. SKA Non Preferensi: Form B, Form Coffee, Form K, Form Textile Product, dan sebagainya.

Melalui form tersebut, nantinya barang akan masuk ke dalam golongan tertentu bergantung pada jenisnya. Maka, jangan sampai salah dalam proses memasukkan golongan supaya bisa disesuaikan dengan surat keterangan pada barangnya.

Fungsi dari COO untuk Mengirim Barang Lintas Negara

Fungsi dari COO untuk Mengirim Barang Lintas Negara
gambar: pixabay

Tentunya terdapat suatu kegunaan COO ekspor yang nantinya akan dibutuhkan saat mengurus adanya barang masuk. Pengiriman dari luar negeri harus disertai dengan adanya surat ekspor sehingga akan dijadikan bukti data asli.

Dari setiap surat keterangan asal tersebut, ternyata ada beberapa poin yang akan memberikan manfaat besar. Hal pertama mengacu pada upaya agar mampu memperoleh penurunan atau justru membebaskan tariff masuk bea cukainya.

Hal penting kedua adalah sebagai wujud dokumen atau surat perizinan agar nantinya komoditi ekspor bisa masuk. Tanpa tiket masuknya, maka setiap barang tidak bisa terjamin keselamatan hingga berhasil sampai ke tujuan.

Dengan mengetahui pengertian COO, nantinya Anda juga mampu paham dari mana daerah asal pada barang tersebut. Berarti, hal ini dapat dikatakan sebagai identitas produk selama sedang dalam proses pengiriman.

Menurut para eksportir berpengalaman, SKA juga berfungsi untuk pencairan biaya ekspor yang menggunakan Letter of Credit. Selain itu, bukti adanya COO dapat digunakan sebagai alat pelacak apabila terjadi tuduhan dumping.

Berkat kemunculan adanya COO, akhirnya bisa membuat keunggulan bahwa setiap pelaku bisnis mempunyai data khusus. Data ini berperan untuk input angka statistik sehingga mampu melakukan pengecekan seputar info perdagangan ekspor impor.

Jadi, mulai sekarang setiap eksportir pemula harus berpikir ulang untuk membuat surat keterangan asal. Bahkan, tidak dipungkiri bahwa pengertian COO membuat merasa nyaman dan tenang hingga komoditi sampai tujuan.

Cara Membuat dan Mendapat COO Sebelum Tahap Pengiriman

Cara Membuat dan Mendapat COO Sebelum Tahap Pengiriman
gambar: pixabay

Membahas tentang proses pembuatan surat keterangan asal, maka setidaknya tiap pelaku bisnis harus memahami alurnya. Sebenarnya bukan hal sulit untuk dilakukan apabila Anda ingin membuatkan COO demi keterangan barang ekspor.

Setidaknya melalui hal tersebut, Anda perlu melakukan persiapan berupa dokumen PEB, NPE, Packing List, dan Invoice. Dengan menggunakan informasi tersebut, nantinya dokumen diserahkan untuk didaftarkan pada dinas koperasi dan perdagangan.

Sebelum proses pengiriman dilakukan, maka pastikan semua tahap tersebut dilalui demi memperoleh identitas produk ekspor. Menurut informasi resmi dari cara membuat COO ekspor, terdapat biaya berdasarkan peraturan pemerintah dalam jasanya.

Besaran nominal yang digunakan untuk jasa pembuatan surat keterangan asal tersebut adalah Rp 30.000,00 sesuai kebijakan. Namun tentunya berbeda apabila Anda menggunakan jasa dari pihak lain sebagai perantara dalam sekali pengurusan.

Saat ini, teknologi sudah semakin maju dan Anda dimungkinkan untuk melakukan pembuatan dokumen lebih mudah. Hal ini dapat ditempuh melalui internet sehingga seluruh prosesnya dilakukan secara online melalui situs kemendagri.

Laman situs resmi bisa diakses langsung untuk menemukan apa saja syarat yang dibutuhkan sesuai prosedurnya. Apabila sudah melakukan berbagai macam instruksi seperti tertera pada situsnya, maka Anda hanya perlu menunggu.

Hingga pada akhirnya, surat resminya dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan Anda sebelum mengirim barangnya. Dengan begitu, tidak akan ada lagi kesulitan sama sekali setelah paham betul tentang pengertian COO secara detail.

Cara Memasarkan Produk ke Luar Negeri Online

Cara Memasarkan Produk ke Luar Negeri Online

Memahami bagaimana cara memasarkan produk ke luar negeri online adalah salah satu hal penting untuk berbisnis. Bagi para pelaku bisnis yang masih pemula, pastinya punya keinginan untuk mampu berdagang lintas negara.

Hal tersebut tentu dapat dicoba dengan berbagai macam upaya karena saat ini sudah ada teknologi canggih. Asalkan mampu meraih pasar internasional, tentunya tetap bisa melakukan jual beli dengan orang di beda negara.

Pada zaman sekarang, sudah banyak orang yang memulai bisnis online namun berfokus menyasar pasar luar negeri. Apabila perdagangan suatu produk dapat menembus pasar internasional, tentu jumlah dari konsumen bisa semakin luas.

Adanya kegiatan untuk membuat bisnis di luar negeri seperti ini biasa dilakukan melalui berbagai macam cara. Termasuk ekspor barang ke luar negeri, dapat Anda pelajari dengan mudah apabila serius dalam memulai bisnisnya.

Apabila terkesan kurang serius, pasti terasa sulit untuk menguasai segala macam aspek untuk berdagang lintas negara. Oleh sebab itu, kami akan membantu Anda agar lebih paham dengan skema perdagangan bilateral.

Bagi para pemula, momen ini sangat tepat supaya lebih mengenal angka demand dan supply internasional. Jadi, setidaknya Anda bisa mengerti apa saja produk yang paling cocok dijual ke negara tujuan ekspor.

Lihat Tingkat Kebutuhan Terhadap Suatu Barang di Luar Negeri

Lihat Tingkat Kebutuhan Terhadap Suatu Barang di Luar Negeri
gambar: pixabay

Mengenal seberapa besar kebutuhan suatu produk adalah langkah paling awal yang perlu dilakukan oleh pebisnis. Langkah tersebut harus masuk ke dalam tahap perencanaan sebelum bisnis dimulai demi melihat peluang pasarnya.

Hal ini bakal masuk ke dalam cara memasarkan produk ke luar negeri online dengan baik. Melalui upaya tersebut, Anda semakin mudah dalam membuat prediksi seperti apa traffic penjualan barang tersebut.

Apabila angka permintaan tidak begitu tinggi, pastinya terasa sulit untuk menjual suatu barang berskala besar. Meskipun Anda mempunyai angka supply yang tinggi, namun tingkat demand tidak boleh dianggap remeh.

Ketika demand tidak berada dalam grafik tinggi, justru supply harus menurunkan harga barang secara konstan. Sesuai dengan cara memasarkan produk ke luar negeri online, justru angka demand harus dimanfaatkan.

Pada saat angka demand tinggi namun supply masih rendah, posisi tersebut patut dimanfaatkan sebagai peluang pebisnis. Dari situ, harga suatu produk pasti bisa lebih disesuaikan bahkan ditingkatkan lagi setelah melihat pasarnya.

Meskipun harga sedang melambung tinggi, namun tetap saja peluang laku tetap berjalan lancar sesuai ekspektasi. Maka, momen inilah yang harus dipahami oleh pemula agar mampu mengambil peluang melalui celah terbaik.

Alhasil, proses jual beli barang ekspor pasti tidak mengalami kegagalan setelah mengeluarkan sejumlah modal. Dengan kata lain, semua rencana Anda mampu menembus ekspektasi hingga memberikan hasil terbesar berkat analisis pasar internasional.

Mulai Lakukan Tahap Pemasaran dengan Iklan Media Sosial

Mulai Lakukan Tahap Pemasaran dengan Iklan Media Sosial
gambar: pixabay

Setelah memikirkan rencana terkait komoditi dari pasar internasional, bisa dilakukan proses eksekusi secara langsung. Maksudnya, Anda bisa langsung berjualan secara online melalui media tertentu yang tersedia berkat adanya teknologi internet.

Mengikuti perkembangan zaman yang ada, ternyata benar bahwa memang sudah ada fasilitas khusus untuk memasarkan produk. Hal ini berkaitan langsung dengan wujud media sosial untuk melakukan suatu interaksi secara luas.

Berdasarkan pedoman cara memasarkan produk ke luar negeri online, Anda dapat mengandalkan iklan media sosial. Peran iklan sangatlah penting dalam melakukan pemasaran supaya barang dapat dikenal oleh khalayak umum.

Ketika mengetahui sebuah produk terbaru di internet, biasanya semakin banyak orang yang merasa butuh membelinya. Dengan menggunakan taktik dan strategi pemasaran secara ampuh, sangat mungkin bagi calon konsumen semakin berminat.

Oleh sebab itu, Anda perlu belajar tentang bagaimana bahasa iklan dengan baik dan visual menarik. Menggunakan metode tersebut, pastinya semakin mudah dalam meraih pasar internasional secara luas tanpa adanya kendala.

Contoh media sosial yang saat ini sudah menyediakan layanan iklan adalah instagram dan facebook. Kedua media sosial tersebut mempunyai informasi lengkap untuk menunjukkan iklan supaya bisa menjangkau banyak jumlah pengguna.

Dengan melakukan cara memasarkan produk ke luar negeri online tersebut, Anda bisa menjangkau pasar internasional. Pasalnya, jumlah pengguna facebook dan instagram pasti berasal dari seluruh dunia karena platform begitu besar.

Optimasi Website Bahasa Inggris dengan Menggunakan SEO

Menyisipkan iklan pada penggunaan media sosial memang terkesan sangat mudah untuk dapat dilakukan dengan baik. Sebagai sebuah bantuan tertentu, pastinya Anda bisa membuat karir semakin mudah untuk menjalani bisnis internasional.

Akan tetapi, tips menjual komoditas ekspor tidak hanya berasal dari satu cara saja melalui media sosial. Sejumlah iklan pasti dapat digunakan supaya bisa mengetahui tentang informasi penting untuk melakukan bisnis.

Salah satu upaya yang juga dapat digunakan dan dilakukan pebisnis yaitu melalui optimasi website. Website bisa berguna untuk melakukan jual beli barang lintas negara dengan sistem sama seperti iklan.

Namun, caranya harus dilakukan berdasarkan sistem optimasi yang berlaku pada website dengan baik dan benar. Biasanya hal ini memanfaatkan tentang sistem SEO yang terdapat dalam mesin pencarian google sebagai tujuan utama.

Pada saat menerapkan cara memasarkan produk ke luar negeri online, maka dibutuhkan teknik secara akurat. Teknik ini dapat dipelajari melalui berbagai komponen penting agar nantinya komoditi mudah dicari melalui internet.

Tahap pencarian pastinya bisa dilakukan dengan mudah karena semua orang sudah semakin akrab dengan internet. Demi membuat website semakin optimal, penggunaan konten artikel sebagai penunjang menjadi salah satu faktor penting.

Selain itu, masih ada banyak hal lainnya yang menjadi upaya khusus untuk membuat pemasaran optimal. Hal tersebut bakal lebih mudah dipelajari apabila para pemula telah berhasil melakukan pemasaran bisnis ampuh.

Pahami Proses Ekspor agar Lancar Sampai Negara Tujuan

Pahami Proses Ekspor agar Lancar Sampai Negara Tujuan
gambar: pixabay

Demi memenuhi segala hal yang dibutuhkan untuk kegiatan ekspor, maka setidaknya seluruh pebisnis harus belajar cara ekspor. Tahap belajar cara memasarkan produk ke luar negeri online tentunya perlu diterapkan supaya berjalan mulus.

Berbagai macam kemudahan akan dilakukan oleh para pemula melalui tahap belajar karena mendapatkan wawasan baru. Hal ini berkaitan langsung dengan adanya proses perjalanan dan pengiriman barang antar negara dalam berdagang.

Perdagangan internasional akan dilakukan dengan baik ketika seorang pemain telah memahami seperti apa metode pengiriman. Sebab, pengiriman barang harus diperhatikan melalui jalur darat, laut, atau udara hingga sampai negara tujuan.

Tidak dipungkiri bahwa hal inilah yang menjadi penunjang cara memasarkan produk ke luar negeri online. Selain adanya pemilihan cara pengiriman barang, nantinya Anda juga harus mengerti keberadaan dokumen sebagai syarat utama.

Dokumen akan diberikan untuk menunjang kelancaran selama proses berdagang sehingga membuat tahap berbisnis semakin mudah. Melalui dokumen tersebut, nantinya produk juga semakin lancar untuk memasuki wilayah sesuai dengan negara tujuan pengiriman.

Melalui cara tersebut, semakin banyak orang yang mampu melakukan jual beli antar negara dengan mudah. Bahkan tidak dipungkiri bahwa selama ini para pemain akan mendapatkan proses berdagang dengan metode tepat.

Mulai sekarang, sebaiknya Anda terapkan seluruh upaya tersebut sehingga mampu menunjang kemudahan dalam tahap berbisnis. Hingga pada akhirnya, seluruh cara memasarkan produk ke luar negeri online tersebut berbuah hasil manis.

Perbedaan Perdagangan Dalam Negeri dan Luar Negeri

Perbedaan Perdagangan Dalam Negeri dan Luar Negeri

Sebelum terjun ke dalam dunia ekspor impor, ada baiknya kalau Anda memahami perbedaan perdagangan dalam negeri dan luar negeri.

Hal ini akan menghindarkan Anda dari berbagai kesalahan dan resiko yang mungkin muncul pada saat proses transaksi jual beli tersebut terjadi.

Seperti kita ketahui, saat ini dunia sedang memasuki era pasar global. Ada banyak sekali jenis produk yang dijual lintas negara.

Tidak hanya partai besar saja, tapi juga partai kecil. Semuanya bisa dilakukan baik oleh perusahaan ataupun perorangan.

Hanya saja pada saat Anda hendak menekuni bisnis di bidang satu ini, wajib untuk memahami seluk beluknya dengan baik terlebih dahulu.

Hal ini akan memudahkan Anda dalam menjalani berbagai proses transaksi kedepannya.

Karena itu sangat wajib bagi Anda untuk memahami apa saja perbedaan perdagangan dalam negeri dan luar negeri ini.

Terlebih kalau Anda hendak bermain dalam partai besar, hal ini harus dipertimbangkan sejak awal. Lantas apa saja perbedaannya? Simak penjelasannya di bawah ini.

Perbedaan Cara untuk Pembayaran Transaksi

Perbedaan Cara untuk Pembayaran Transaksi
gambar: pixabay

Perbedaan pertama yang ada di dalam perdagangan dalam dan luar negeri adalah cara pembayarannya.

Kalau misalkan alat pembayaran menggunakan uang kontan, maka mata uang menjadi pembeda yang paling awal.

Contohnya kalau Anda melakukan transaksi jual beli ke negara Malaysia. Apakah Anda akan membayar dengan menggunakan Rupiah?

Tentu tidak bukan? Sepertinya membayar menggunakan Ringgit jauh lebih direkomendasikan karena kita membeli di negara tersebut.

Lain halnya kalau Anda membeli produk di Amerika Serikat, tentu mata uang yang digunakan adalah Dollar.

Tidak mungkin transaksi Anda diterima jika melakukan pembayaran dengan mata uang Rupiah. Ini merupakan perbedaan perdagangan dalam negeri dan luar negeri yang pertama.

Perbedaan Jangkauan Pada Wilayah Transaksi

Hal lain yang menjadi perbedaan perdagangan domestik dan internasional adalah jangkauan wilayahnya. Pada saat Anda melakukan perdagangan dalam negeri atau domestik.

Jangkauan wilayah dagang Anda masih berada dalam satu negara. Artinya regulasi yang ditetapkan pada proses dagang tersebut juga masih sama.

Lain halnya kalau Anda melakukan proses transaksi juga beli ke negeri orang. Regulasi yang diikuti tidak hanya berasal dari satu negara, tapi dari dua negara.

Tentu saja perbedaan lokasi atau negara ini akan menjurus pada jenis perbedaan lainnya seperti regulasi, dokumen persyaratan, biaya transportasi, dan lain sebagainya.

Pastikan untuk memahami perbedaan perdagangan dalam negeri dan luar negeri ini sejak awal agar Anda tahu bagaimana mengatasi kendalanya.

Perbedaan Sistem Pendistribusian yang Dipilih

Perbedaan lain yang ada pada perdagangan dalam negeri dan luar negeri adalah sistem pendistribusiannya.

Jika Anda melakukan perdagangan di dalam negeri, tentu proses distribusi yang dilakukan adalah direct distribution atau distribusi secara langsung.

Pengertian distribusi langsung ini adalah distribusi dilakukan antara produsen kepada konsumen.

Namun jika kita masuk ke dalam dunia perdagangan internasional, sistem distribusinya akan sedikit berbeda.

Biasanya pada produsen tidak akan bertransaksi langsung dengan konsumen. Mereka akan bertransaksi dengan distributor di negara tersebut.

Distributor itulah yang kemudian menyampaikannya pada konsumen secara langsung.

Perbedaan Persyaratan dari Administrasi Perdagangan

Perbedaan perdagangan dalam negeri dan luar negeri lainnya terletak pada sistem administrasi yang diterapkan.

Jika Anda melakukan transaksi jual beli dalam negeri, tentu sistem administrasi dan regulasi yang ditetapkan oleh pemerintah juga tidak terlalu ribet.

Hal ini akan jauh berbeda jika Anda terjun ke dalam perdagangan bertaraf internasional.

Di dalam perdagangan internasional ini Anda diharuskan untuk mengikuti regulasi di negara lain jika ingin barangnya dibeli.

Tentu saja hal ini akan memakan waktu dan biaya lebih. Tidak heran kalau kemudian barang yang diekspor ke luar negeri memiliki kisaran harga yang jauh lebih tinggi.

Ini berfungsi untuk menutupi bea cukai dan bea administrasi lain yang muncul selama proses transaksi jual beli dilakukan.

Perbedaan Regulasi yang Berlaku di Negara Tersebut

Perbedaan Regulasi yang Berlaku di Negara Tersebut
gambar: pixabay

Perbedaan perdagangan dalam negeri dan luar negeri lainnya adalah regulasi yang ditetapkan oleh pemerintah di negara tujuan Anda melakukan perdagangan.

Misalnya Anda berencana untuk menjual sebuah produk ke Amerika Serikat.

Maka secara otomatis produk yang Anda kirimkan harus sudah sesuai dengan regulasi yang diterapkan oleh pemerintah Amerika Serikat di negaranya.

Bukan hanya sekedar harga, tapi juga standar packaging, kapasitas, kualitas, dan lain sebagainya.

Yang paling wajib, jangan sampai barang yang Anda jual berbenturan dengan regulasi yang sudah ditetapkan oleh pemerintah Amerika Serikat.

Kalau hal ini sampai terjadi, tentu proses perdagangan yang sedang Anda lakukan terancam batal. Pasti hal ini akan sangat merugikan Anda dari berbagai aspek.

Perbedaan dari Syarat Penyerahan Barang

Hal lain yang juga menjadi perbedaan perdagangan dalam negeri dan luar negeri adalah syarat penyerahan barang.

Jika Anda melakukan transaksi domestik atau dalam negeri, pastinya tidak akan ada persyaratan seperti ini.

Namun berbeda jika Anda melakukan transaksi perdagangan ke negara luar. Anda wajib mengikuti standar incoterms 2010 yang sudah disepakati oleh pasar internasional.

Dalam perjanjian ini suda diatur hak dan kewajiban dari masing masing penjual dan pembeli.

Tujuannya adalah untuk mengantisipasi terjadinya kesalah pahaman antara kedua pihak yang melakukan perdagangan.

Jadi kalau memang terjadi kesalah pahaman tersebut, pemerintah dunia aka mengacu pada perjanjian incoterms 2010 ini.

Ini berarti sangat wajib bagi Anda untuk memahami incoterms 2010 dengan sangat baik saat hendak terjun ke dalam dunia ekspor impor.

Perbedaan di Dalam Tingkat Persaingan

Perbedaan perdagangan dalam negeri dan luar negeri lainnya adalah tingkat persaingan yang akan Anda hadapi.

Saat Anda bergerak di dalam perdagangan dalam negeri, tentu pesaing Anda tidak akan terlalu berat.

Mereka yang menjadi pesaing Anda kemungkinan besar adalah masih pengusaha lokal. Namun kalau Anda bersaing di pasar internasional, tentu persaingan akan jauh lebih sengit.

Tidak hanya bersaingan dengan para pebisnis lokal yang terjun ke dalam pasar internasional. Anda juga akan bersaing dengan para pedagang yang berasal dari luar negeri.

Selain persaingan dari jumlah pedagang yang ada, tentu Anda juga harus bersaing dari segi kualitas produk yang dimiliki.

Jadi saat Anda hendak terjun ke dalam pasar internasional, tingkatkan dulu kualitas produk Anda agar bisa bertahan dengan baik di mata konsumen luar negeri.

Perbedaan Pada Biaya Pengiriman Barang

Perbedaan Pada Biaya Pengiriman Barang
gambar: pixabay

Perbedaan perdagangan dalam negeri dan luar negeri selanjutnya adalah biaya pengiriman barang yang dibebankan kepada setiap produk anda.

Kalau Anda berjualan di pasar lokal atau domestik, tentu biaya pengiriman tidak akan terlalu mahal.

Selain tidak terkena bea pajak ekspor atau impor, pasar lokal bisa diantar dengan berbagai sarana transportasi dari mulai darat, laut dan udara. Biayanya pasti jauh lebih terjangkau.

Berbeda jika Anda berdagang di pasar internasional Tentu biaya pengirimannya jauh lebih mahal.

Selain membayar ongkos kirim, Anda juga harus membayar biaya pajak. Regulasinya disesuaikan dengan kebijakan di masing-masing negara.

Banyak hal yang harus Anda pahami sebelum terjun ke dalam dunia ekspor impor dan perdagangan internasional.

Tujuannya adalah menghindarkan Anda dari berbagai resiko yang bisa muncul kapan saja.

Tentu saja memahami perbedaan perdagangan dalam negeri dan luar negeri ini merupakan salah satu hal terpenting yang wajib dipahami.

Wirausaha Kerajinan Bahan Limbah

Wirausaha Kerajinan Bahan Limbah

Perkembangan wirausaha kerajinan bahan limbah di Indonesia melesat dengan cepat. Terlebih di era pasar global seperti saat ini.

Tidak hanya untuk peminat di pasar domestik, kerajinan bahan limbah seperti ini bahkan sudah tembus ke pasar internasional.

Setelah menjadi komoditas ekspor, tentu saja ada banyak pengusaha yang mencoba terjun di bidang yang sama.

Namun tidak semua dari pengusaha tersebut berhasil menembus pasar internasional. Persaingannya memang cukup ketat.

Para pemain baru harus bersaing dengan pengusaha yang sudah memiliki nama besar.

Belum lagi ada banyak negara lain yang menduplikasi kerajinan bahan limbah khas Indonesia demi kepentingan bisnis mereka sendiri.

Namun bagi Anda yang hendak menekuni bisnis ini, tidak perlu khawatir. Ternyata peluang di dalam wirausaha kerajinan bahan limbah ini masih terbuka dengan sangat lebar.

Ada banyak potensi yang belum digali. Sudah tentu kalau Anda bisa menemukannya, ada profit besar yang menanti di hari kemudian.

Seberapa Besar Peluang Bisnis Ekspor Kerajinan Limbah?

Seberapa Besar Peluang Bisnis Ekspor Kerajinan Limbah
gambar: pixabay

Peluang ekspor untuk bisnis kerajinan limbah sangatlah besar. Dikutip dari beberapa informasi, masih sangat jarang orang yang menggarap bisnis satu ini.

Hanya 5% saja dari total pebisnis kerajinan limbah yang mampu menembus pasar internasional. Tentu saja peluang ini harus Anda manfaatkan dengan baik.

Tidak perlu menjadi pembuat kerajinan limbah, Anda bisa menjadi fasilitator bagi para pengrajin untuk bisa menembus pasar internasional dengan mudah.

Namun tentu jauh lebih baik kalau Anda juga berperan sebagai pelaku utama dalam wirausaha kerajinan bahan limbah ini.

Dengan menembus pasar internasional ini tentu saja ada banyak keuntungan yang akan Anda dapatkan.

Pertama, pasar yang Anda miliki jauh lebih luas. Potensi pembeli produk kerajinan limbah yang Anda buat juga akan meningkat dengan signifikan.

Di sisi lain, pasar internasional seperti ini mampu memberikan Anda harga jual yang jauh lebih baik.

Bahkan harga produk kerajinan di pasar internasional terkadang tidak masuk akal. Coba Anda lihat saja di beberapa situs jual beli internasional.

Sudah tentu keuntungan yang akan Anda dapatkan juga menjadi berlipat ganda.

Dengan keuntungan yang berlipat ganda ini, lebih mudah bagi Anda untuk menggandakan produksi wirausaha kerajinan bahan limbah itu sendiri.

Kriteria Kerajinan Limbah yang Laris di Pasar Internasional

Kriteria Kerajinan Limbah yang Laris di Pasar Internasional
gambar: pixabay

Berdasarkan fakta yang berhasil kami kumpulkan di lapangan, kerajinan limbah yang bisa menjangkau pasar ekspor memiliki kriteria khusus.

Jadi jika kita membandingkannya dengan kerajinan tangan dari bahan limbah lainnya, kerajinan tersebut memiliki nilai lebih.

Kriteria yang pertama adalah apa nilai jual yang dimiliki kerajinan tangan itu sendiri. Nilai jual ini biasanya didukung oleh beberapa aspek.

Salah satunya adalah nilai seni yang ada pada produk tersebut.

Pasar luar negeri yang notabene memiliki perekonomian mapan cenderung melihat sebuah kerajinan dari nilai seninya.

Jadi kalau produk wirausaha kerajinan bahan limbah yang Anda buat tidak memiliki kriteria satu ini, kecil kemungkinannya Anda bisa menembus pasar internasional.

Selain nilai seni, karakteristik lain yang juga harus dipenuhi oleh sebuah produk kerajinan limbah adalah kualitas pengerjaan produk.

Tidak bisa dipungkiri, saat ini ada banyak produk kesenian dengan konsep dan bentuk yang mirip. Bahkan beberapa diantaranya terlihat sama.

Untuk menghadapi persaingan seperti ini, tentu Anda harus mengedepankan kualitas.

Anda harus bisa menciptakan produk kerajinan yang memiliki nilai seni, namun tetap rapi dan memiliki daya tahan yang bagus.

Negara Tujuan Utama Ekspor Kerajinan Limbah

Konsumen utama dari wirausaha kerajinan bahan limbah yang berasal dari Asia Tenggara seperti Indonesia adalah negara yang terletak di Eropa dan Amerika.

Mungkin hal ini dipicu oleh perbedaan budaya yang sangat jauh diantara keduanya.

Budaya antara negara kita dengan negara asia lainnya mungkin memiliki kemiripan sehingga barang-barang kerajinan seninya tidak terlihat unik dan berbeda.

Namun jika dibandingkan dengan budaya negara barat, tentu perbedaannya sangat kentara.

Karenanya negara tujuan utama dari ekspor wirausaha kerajinan bahan limbah ini adalah negara-negara barat tersebut.

Ada beberapa kendala yang mungkin muncul dalam prosedur pemasaran dan pengirimannya.

Pertama Anda perlu mempertimbangkan bahasa dalam proses pemasarannya.

Sudah tentu bahasa Inggris yang menjadi bahasa internasional saat ini menjadi pilihan terbaik untuk didalami.

Kalau terasa sulit, Anda perlu juga menggaet mereka yang memiliki kapasitas dalam bidang ini.

Selain kesulitan dari segi bahasa, mungkin perlu dipikirkan juga metode packing dan pengiriman ke negara tujuan.

Ini merupakan salah satu kendala terbesar yang pasti akan Anda hadapi.

Karena menghadapi medan seperti lautan dan udara, tentu packing yang berkualitas sangat dibutuhkan.

Tujuannya agar produk wirausaha kerajinan bahan limbah Anda tetap bertahan dalam kondisi bagus saat sampai di tempat tujuan.

Kalau hal ini disepelekan, tentu para konsumen akan sangat kecewa.

Hal ini akan sangat berdampak pada pasar yang Anda miliki. Selain itu Anda juga harus memahami prosedur ekspor ke negara tersebut dengan baik.

Seperti kita ketahui, negara maju memiliki birokrasi yang tidak bisa dinegosiasikan.

Jadi Anda harus benar-benar mengikuti regulasi yang sudah ditetapkan oleh pemerintah setempat.

Tidak ada cara lain yang bisa dilakukan selain mengikuti regulasi tersebut.

Merintis Wirausaha Kerajinan Bahan Limbah di Pasar Internasional

Merintis Wirausaha Kerajinan Bahan Limbah di Pasar Internasional
gambar: pixabay

Untuk memulai usaha kerajinan dari bahan limbah ini di pasar internasional, tentu saja hal Anda harus bisa mengambil poin-poin utama dari penjelasan di atas.

Hal pertama yang harus Anda lakukan adalah memilih produk dengan nilai jual yang tinggi. Terutama yang berupa karya seni dan memiliki kualitas bagus.

Produk seperti ini memiliki pasar yang cukup luas dengan kisaran harga yang sangat menggiurkan.

Setelah Anda menemukan produk wirausaha kerajinan dari bahan limbah yang tepat, langkah selanjutnya adalah memilih metode pemasaran yang efektif.

Dalam hal ini kami sangat merekomendasikan Anda untuk menggunakan media online sebagai sarana pemasaran.

Anda bisa memilih marketplace besar seperti Alibaba, Ebay, Amazon, OLX, dan lain-lain untuk menjangkau pasar internasional

Maksimalkan proses pemasaran tersebut dengan menggunakan media sosial.

Anda bisa bekerja sama dengan artis medsos (Endorse) di luar negeri untuk merealisasikannya.

Jangan lupa untuk menggunakan bahasa inggris agar pemasaran produk Anda bisa dipahami dengan baik oleh para calon klien.

Selanjutnya jangan lupa untuk memilih momentum yang tepat saat hendak memulai promosi produk wirausaha kerajinan bahan limbah ini.

Biasanya produk kerajinan seperti ini banyak dicari pada hari raya, atau menjelang akhir tahun. Selanjutnya jangan menyepelekan metode packaging produk Anda sebelum dikirim.

Pastikan untuk memilih metode pengepakan yang baik dan kuat. Tujuannya agar produk Anda tidak rusak.

Cukup sulit untuk melakukan pengembalian barang yang rusak jika sudah sampai di luar negeri.

Terlebih ini akan menjadi kerugian besar bagi Anda karena harus membayar biaya pengiriman dua kali.

Lakukan semua poin-poin yang kami jelaskan di atas agar produk wirausaha kerajinan bahan limbah Anda bisa tembus ke pasar luar negeri.

Pengertian Letter of Credit

Pengertian Letter of Credit

Memahami tentang pengertian Letter of Credit beserta jenis dan fungsinya wajib diketahui oleh para pelaku usaha ketika berencana melakukan ekspansi penjualan produk ke luar negeri. L/C sendiri merupakan salah satu istilah dalam ekspor yang harus dipahami

Letter of Credit disebut juga surat kredit yang berkaitan dengan metode pembayaran dalam pembuatan surat perdagangan internasional.

Bagi pengusaha yang masih pemula, mungkin masih banyak yang belum mengenal secara detail tentang pengertian Letter of Credit atau yang sering disingkat L/C (LoC) dan apa saja kegunaannya dalam transaksi perdagangan skala Internasional.

Padahal LoC sangat urgent digunakan dalam aktivitas ekspor barang ke manca negara.

Sederhananya, L/C ini akan menjadi alat untuk melancarkan transaksi antara importir dan eksportir ketika mereka terpisah lintas negara. Sehingga, di pembahasan ini Kami akan memberikan ulasan mengenai LoC dan jenis-jenis serta fungsinya dalam aktivitas ekspor.

Terutama bagi yang tertarik untuk memperluas market ke luar negeri, bisa simak dulu pembahasannya berikut.

Memahami Pengertian Letter of Credit (LoC)

Memahami Pengertian Letter of Credit (LoC)
gambar: freepik

Pengertian Letter of Credit didefinisikan sebagai suatu surat berharga dari bank sebagai alat pembayaran yang aman antara pembeli dan penjual dalam ruang lingkup perdagangan internasional.

Dengan adanya surat ini maka pihak eksportir bisa menerima dana hasil penjualannya secara langsung ketika barang diterima pembeli.

Dengan adanya LoC akan memberi kemudahan sekaligus keamanan transaksi antara dua belah pihak dalam perdagangan.

Pembeli akan melakukan permintaan pembuatan LoC ke perbankan yang ditunjukkan bagi pihak pengekspor.

Sehingga melalui surat kredit ini akan memudahkan eksportir untuk menarik dana pembayaran hasil penjualan.

Penarikan wesel oleh pengekspor juga harus melalui bank yang memenuhi persyaratan sesuai tertera di surat. Komponen-komponen yang berkaitan dalam surat kredit ini mencakup pemohon (importir), penerima (pengekspor) serta Bank.

Advising Bank tersebut biasanya menyesuaikan dengan perbankan yang dekat dengan wilayah eksportir atau sesuai rekomendasi.

Melihat dari pengertian Letter of Credit di atas, bisa dilihat bahwa fungsi surat kredit ini sangat penting dalam dunia perdagangan Internasional karena berkaitan dengan transaksi uang.

Fungsi dan Manfaat Letter of Credit

Fungsi dan Manfaat Letter of Credit
gambar: freepik

Jika menyimak dari penjelasan pengertian Letter of Credit di atas, surat kredit ini memiliki beberapa fungsi penting, baik bagi pihak importir maupun pengekspor. Berikut diantaranya:

1. Manfaat untuk Importir

  1. Memberikan jaminan bagi pihak pengimpor untuk mendapatkan dokumen yang lengkap dan sah setelah melalui pengecekan oleh bank
  2. Melalui LoC, pihak pengimpor juga bisa mencantumkan beberapa persyaratan sehingga transaksi antar kedua belah pihak berjalan dengan lancar serta aman
  3. Kepercayaan pihak pengekspor kepada pengimpor bisa dinilai dari nama serta reputasi bank

2. Manfaat untuk Eksportir

  1. Letter of Credit bisa memberikan jaminan bahwa pengekspor akan tetap mendapatkan bayaran ketika barang yang diekspor sudah sampai di pengimpor.  Dalam hal ini bisa menghindari resiko tidak mendapatkan bayaran.
  2. Eksportir juga tidak perlu menunggu lama ketika ingin mencairkan dana sesuai yang tercantum dalam L/C surat kredit tersebut.
  3. LoC memungkinkan transaksi keuangan eksportir memiliki biaya layanan bank yang relatif lebih kecil
  4. Selain itu, pihak pengekspor juga bisa mendapatkan manfaat dari perolehan kredit tanpa adanya bunga.

3. Manfaat untuk Bank

Manfaat adanya permohonan pembuatan Letter of Credit dari importir juga bisa dirasakan oleh pihak bank. Diantaranya sebagai berikut:

  1. Mendapatkan komisi dari biaya layanan atau administrasi pembuatan Letter of Credit
  2. Meningkatkan reputasi bank ketika berhasil memberikan pelayanan yang terbaik bagi nasabahnya.

Jenis-Jenis Letter of Credit dan Penjelasannya

Selain mengetahui pengertian Letter of Credit, pahami juga jenis-jenisnya. Dalam transaksi perdagangan Internasional yang menggunakan Letter of Credit, ada beberapa jenisnya berikut ini:

1. Irrevocable

Jenis surat kredit paling aman dari sisi penerima atau eksportir karena pihak bank memberikan jaminan terhadap dana wesel.

Selain itu, jenis LoC ini juga tidak bisa dibatalkan oleh pihak bank selama jangka waktu dalam surat masih berjalan.

Pembatalan surat ini dapat dilakukan setelah mendapatkan persetujuan dari kedua belah pihak, pemohon dan penerima.

2. Revocable

Berbeda dari sebelumnya, jenis surat kredit ini bisa dibatalkan oleh bank pembuat maupun pemohon tanpa menunggu persetujuan dari pengekspor. Dalam hal keamanan, jenis surat ini dinilai kurang aman bagi eksportir.

3. Clean LoC

Dalam surat kredit ini tidak tercantum persyaratan-persyaratan sehingga bisa dicairkan sewaktu-waktu cukup dengan menyerahkan kwitansinya saja.

Karena dalam Letter of Credit ini tidak ada dokumen-dokumen khusus yang berkaitan dengan transaksi antara pemohon maupun penerima.

Jika Anda adalah pihak pengekspor, maka jenis surat L/C ini bisa jadi pilihan tepat karena lebih menguntungkan.

4. Documentary

Untuk Letter of Credit ini, penarikan wesel dari pihak penerima harus dilengkapi dengan dokumen-dokumen pendukung.

Dokumen tersebut sesuai yang tercantum dalam surat kredit sebagai persyaratan untuk penarikan dana.

Jika menggunakan jenis Letter of Credit ini, pihak pengekspor harus lebih jeli dan teliti agar tidak ada dokumen yang dirasa menyulitkan pencairan wesel.

5. Revolving

Dalam surat ini, tidak perlu adanya perubahan persyaratan berulang untuk menggunakan kredit setiap bulan.

Sebagai contoh ketika jumlah kredit setiap bulan senilai $ 100.000, maka dalam jangka waktu yang ditentukan jumlah kredit per bulan sesuai nominal tersebut.

Terlepas dari apakah kredit tersebut dipakai atau tidak.

6. Usance

Jenis Letter of Credit mungkin lebih familiar bagi eksportir yang juga beraktivitas dalam grup trading.

Sederhananya, dalam L/C ini menggunakan sistem jangka waktu dimana pihak perbankan akan menerima draft dan melakukan pembayaran sesuai jatuh temponya.

7. Transferable

Biasanya LoC ini digunakan oleh penerima yang tidak mempunyai fitur kredit sehingga L/C bisa dialihkan. Nantinya pihak perantara akan meminta bank untuk mengalihkan surat ke penjual akhir.

Sehingga end seller bisa menjual barang sesuai dalam Letter of Credit tersebut.

Sebenarnya masih banyak jenis LoC lainnya dalam bidang perdagangan Internasional yang bisa digunakan untuk memberikan jaminan keamanan transaksi lintas negara.

Sangat penting bagi pengekspor maupun pengimpor untuk memahami pengertian Letter of Credit beserta jenisnya.

Contoh Penggunaan LoC dalam Bisnis

Contoh Penggunaan LoC dalam Bisnis
gambar: freepik

Setelah memahami tentang pengertian Letter of Credit di atas, sebenarnya tidak sulit untuk menggambarkan bagaimana surat kredit ini digunakan dalam kegiatan ekspor impor.

Sebagai contoh Letter of Credit, pihak X ingin membeli barang dari luar negeri (sebagai pengimpor) dari pihak Y (sebagai pengekspor). Pihak Y akan menawarkan pembuatan LoC terlebih dahulu sebelum barang dikirimkan demi menjaga keamanan transaksi.

Apabila setuju, maka X akan mengajukan permohonan ke bank untuk membuatkan L/C berdasarkan atas nama pengekspor.

Setelah eksportir mengirimkan barangnya maka akan mendapatkan yang namanya bill of landing untuk diserahkan ke bank ketika ingin menarik dana pembayaran.

Sederhananya, surat kredit bertujuan untuk memberikan jaminan keamanan dalam kegiatan ekspor impor.

Biasanya dilakukan antara dua belah pihak (penjual dan pembeli) yang belum pernah bertransaksi sebelumnya demi meningkatkan kepercayaan.

Apakah cukup dipahami penjelasan tentang LoC di atas? Jika Anda tergiur untuk melakukan ekspor barang ke luar negeri, maka pahami secara detail pengertian Letter of Credit beserta jenis-jenisnya agar tidak salah memilih.

Negara Tujuan Ekspor Indonesia

Negara Tujuan Ekspor Indonesia

Bagi pengusaha, mengetahui negara tujuan ekspor Indonesia yang terbesar bisa menjadi referensi penting untuk memperluas pangsa pasar. Memang dengan kemajuan teknologi saat ini, kegiatan menjual barang ke luar negeri bukan lagi sesuatu yang rumit.

Pemerintah Indonesia bahkan sudah membuat regulasi yang mengatur tentang kebijakan ekspor bagi industri-industri besar maupun pelaku usaha kecil menengah.

Regulasi tersebut bertujuan untuk melindungi industri maupun produk yang dijual ke mancanegara.

Ekspor sendiri didefinisikan sebagai kegiatan dalam perekonomian untuk menjual barang ke luar negeri. Jika semua aspek sudah terpenuhi, maka menjual produk lintas negara bukan sesuatu yang tidak mungkin.

Kegiatan penjualan seperti ini juga tidak hanya dilakukan oleh industri besar saja, tapi juga pelaku usaha kecil hingga menengah.

Untuk melakukan ekspor sudah pasti membutuhkan akses, baik dari segi komunikasi maupun akomodasi sehingga melalui aktivitas ini bisa dilakukan dengan lancar dan menghasilkan laba besar bagi industri pengekspor.

Pada pembahasan kali ini kami akan mengulas daftar negara tujuan ekspor Indonesia lengkap beserta informasi komoditinya. Mari simak!

Negara Tujuan Ekspor Indonesia Berdasarkan Komoditinya

Negara Tujuan Ekspor Indonesia Berdasarkan Komoditinya
gambar: pixabay

Menurut data dari Kementerian ada beberapa nama negara yang menjadi tujuan ekspor utama Indonesia. Berikut ini daftar negara tujuan ekspor Indonesia lengkap beserta informasi komoditi utamanya:

1. Hasil Karet dan Produknya

Beberapa negara tujuan ekspor Indonesia untuk hasil perkebunan karet beserta produk turunannya meliputi AS, Jepang, Cina, India, Jerman, Korea, Malaysia, Brasil, Canada dan Turkey.

2. Komoditi Sawit

Indonesia menjadi salah satu negara penghasil sawit terbesar dengan tujuan ekspor utamanya ke China, India, Spanyol, Pakistan, Mesir, Bangladesh, AS, Italia dan Malaysia.

3. Komoditi Tekstil dan Produknya

Daftar negara tujuan untuk mengekspor hasil tekstil dan turunannya meliputi Turki, Uea, Cina, Jepang, AS, Inggris, Korea Sel dan Belgia.

4. Komoditas Hasil Perhutanan

Hasil hutan Indonesia yang di ekspor ke luar negeri meliputi kayu dan non kayu (getah, buah, madu, minyak kayu putih, sagu, dll).

Negara ekspor hasil hutan ini mencakup Belanda, Taiwan, Malaysia, India, China, Inggris, Arab Saudi, Australia dan Alzazair.

5. Barang-barang Elektronik

Salah satu barang elektronik buatan Indonesia berlabel SNI yang laku keras di luar negeri adalah AC. Negara-negara yang menjadi tujuan export AC diantaranya Pilipina, Cina, Vietnam, Hongkong dan Singapura.

6. Produk Alas Kaki

Alas kaki buatan Indonesia bahkan mampu menembus profit ekspor hingga Rp 71 Triliun lebih sepanjang 2018 lalu.

Amerika Serikat, Jerman dan Cina menjadi negara tujuan ekspor alas kaki. Beberapa negara lainnya meliputi Italia, Meksiko, Belanda, Belgia dan Jerman.

7. Komoditi Udang

Indonesia juga menjadi pengekspor hasil laut terbesar di dunia, salah satunya dari komoditi udang.

Melimpahnya hasil tangkapan udang vaname dan windu di tanah air paling banyak diekspor ke Amerika Serikat.

8. Otomotif

Ada beberapa merk mobil buatan Indonesia yang diekspor ke luar negeri dengan negara tujuan Mexico, Brasil, Polipina, Saudi Arabia dan Pakistan.

9. Komoditi Kopi

Kopi dari hasil perkebunan di Indonesia (termasuk kopi instan) banyak yang diekspor ke Rusia, Cina, Italia, Jerman, Aljazair dan Malaysia. Namun saat ini sudah semakin banyak negara tujuan ekspor kopi Indonesia.

Selain komoditas-komoditas seperti sudah disebutkan di atas, masih banyak produksi dari industri Indonesia lainnya yang diekspor ke luar negeri.  Seperti kerajinan homemade, cinderamata, asbak, kain, benih ikan, dan lain-lain. Bahkan ada juga komoditas unik yang juga diekspor.

Republik Rakyat China Menjadi Tujuan Ekspor Terbesar

Republik Rakyat China Menjadi Tujuan Ekspor Terbesar
gambar: pixabay

Berdasarkan data statistik tahunan yang terbaru pada 2020 lalu, China masih menjadi negara tujuan ekspor Indonesia terbesar. Hasil komoditi utama yang paling banyak diekspor ke negara tersebut berupa plastik dan olahan tepung.

Meskipun sepanjang tahun lalu dunia tengah mendapatkan masalah akibat pandemi virus Corona, akan tetapi belum ada perubahan signifikan terhadap neraca perdagangan Indonesia, termasuk profit dari ekspor ke negara tirai bambu tersebut.

Bahkan menurut data terbaru, hasil export non-migas Indonesia ke Tiongkok mencapai lebih dari $ 12 miliar.

Seperti yang disampaikan dari data BPS bahwa China masih menguasai produk non migas Indonesia, kemudian diikuti AS dan Jepang.

Dilihat dari komoditi hasil perkebunan seperti manggis, kelapa dan pisang juga paling banyak diekspor ke China. Namun produk ekspor lebih didominasi oleh bahan bakar mineral, baja dan besi, serta minyak nabati.

Jika melihat riwayat perdagangan Internasional dalam kurun waktu 10 tahun terakhir, China menduduki peringkat pertama sebagai negara tujuan ekspor Indonesia.

Hal ini bisa menjadi referensi bagi para pelaku usaha yang ingin melebarkan sayap bisnisnya hingga ke mancanegara.

Apalagi hubungan bilateral antara China dan Indonesia juga sangat baik, sehingga tidak ada masalah terkait perdagangan Internasional antar keduanya.

Tips Menentukan Negara Tujuan Ekspor

Salah satu kendala yang sering dialami oleh pelaku usaha pemula yakni menentukan negara tujuan ekspor barang. Ada beberapa hal yang bisa menjadi bahan pertimbangan ketika menentukan negara mana tujuan ekspor usaha Anda.

Hal paling utama adalah melihat prospek dari jenis barang yang akan Anda jual ke luar negeri, lebih cocok masuk ke pasar negara mana.

Seperti yang sudah Kamu berikan daftarnya di atas bahwa setiap komoditi memiliki pangsa pasar ke negara berbeda-beda.

Selain itu, jika Anda ingin memulai ke salah satu negara terlebih dahulu, maka pertimbangkan dengan membuat analisis SWOT seperti yang banyak digunakan dalam dunia bisnis.

Tujuannya untuk menilai negara mana yang paling memberikan keuntungan sebagai tujuan ekspor Anda.

Pertimbangan lainnya juga bisa dilihat trade balance dari negara tujuan export yang diinginkan. Hal ini berkaitan dengan mata uang dimana negara dengan nilai impornya lebih kecil dari ekspor mempunyai kurs lebih kuat, begitu juga sebaliknya.

Negara dengan mata uang yang lemah kurang potensial dijadikan sebagai negara tujuan mengekspor barang.

Hindari negara-negara dengan karakteristik neraca perdagangan cenderung stabil karena dinilai bisa menghambat kegiatan ekspor Anda.

Terakhir, pertimbangkan tentang faktor-faktor penting seperti tarif bea masuk, ongkos pengiriman, pajak dan lain-lainnya yang berkaitan.

Pertimbangkan poin-poin tersebut berdasarkan beberapa nama negara tujuan ekspor Indonesia di atas.

Kesalahan yang Harus Dihindari dalam Ekspor

Kesalahan yang Harus Dihindari dalam Ekspor
gambar: pixabay

Selain mengetahui daftar negara tujuan ekspor Indonesia, penting juga menghindari kesalahan-kesalahan agar aktivitas export Anda berjalan dengan maksimal.

Yakni mengenai barang yang Anda jual, tidak semua produk bisa laku dijual ke luar negeri.

Banyak pelaku usaha pemula yang melakukan kesalahan seperti ini sehingga bisnis ekspor yang dikembangkan tidak berjalan sebagaimana mestinya.

Itulah mengapa persiapan dan pertimbangan yang matang di awal harus mendapatkan perhatian penuh.

Kurangnya persiapan dan informasi yang detail mengenai birokrasi bisa menjadi masalah serius bagi pelaku usaha.

Apalagi dengan kemajuan teknologi jaman sekarang, sepertinya tidak sulit untuk memperoleh informasi apapun seputar kegiatan ekspor.

Dengan melihat penjelasan di atas, kami harap bisa memberikan gambaran bagi pengusaha-pengusaha yang tertarik untuk menjual barang ke luar negeri.

Tidak menutup kemungkinan kedepannya daftar negara tujuan ekspor Indonesia akan semakin banyak sehingga memberikan peluang besar bagi pelaku usaha.

Kebijakan Perdagangan Internasional

Kebijakan Perdagangan Internasional

Kebijakan perdagangan Internasional dilakukan sebagai salah satu upaya untuk menjalankan proses perdagangan secara tertib antar dua negara berdasarkan kesepakatan bersama.

Kebijakan juga sering disebut sebagai regulasi yang menjadi aspek penting untuk kegiatan ekspor impor dalam skala global.

Secara umum, di dalam regulasi perdagangan Internasional tersebut mengatur kegiatan ekspor pada industri dalam skala nasional maupun pelaku usaha individu sekalipun.

Ekspor sendiri saat ini menjadi salah satu kegiatan dalam perekonomian untuk menjangkau pangsa pasar yang lebih luas.

Sejauh ini pemerintah Indonesia telah membuat aturan-aturan yang mengatur tentang kegiatan jual beli lintas negara.

Terlebih, Indonesia sudah tergabung menjadi anggota di beberapa organisasi ekonomi tingkat global yang artinya aktivitas ekspor-impor menjadi bagian penting di dalamnya.

Apabila tidak ada kebijakan perdagangan internasional, maka dikhawatirkan bisa menimbulkan masalah-masalah yang memicu konflik antara dua negara.

Meskipun akhir-akhir ini regulasi mengenai perdagangan Internasional justru dijadikan sebagai senjata untuk mendiplomasi negara lain.

Mari kita kulik lebih detail mengenai kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan perdagangan Internasional.

Definisi Tentang Kebijakan Perdagangan Internasional

Definisi Tentang Kebijakan Perdagangan Internasional

Perdagangan Internasional mengacu pada kegiatan jual beli yang melibatkan antar negara, baik perorangan maupun industri besar.

Diantara kedua negara tersebut biasanya sudah melakukan kesepakatan bersama atau yang disebut kebijakan perdagangan.

Sementara definisi kebijakan perdagangan Internasional merupakan suatu peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah untuk mengatur struktur perdagangan agar berada di jalur kendali pemerintah.

Dalam praktiknya, perdagangan Internasional seperti ekspor impor harus dilakukan berdasarkan pertimbangan yang tepat karena dapat mempengaruhi kondisi perekonomian secara nasional.

Apalagi sekarang kita hidup di masa pasar bebas, apabila tidak ada kebijakan yang mengatur mengenai perdagangan Internasional maka aktivitas perdagangan tersebut menjadi tidak terkendali.

Sehingga pemerintah Indonesia sendiri berupaya untuk mengeluarkan peraturan-peraturan terbaik yang dapat melindungi para pelaku usaha demi kepentingan bangsa dan negara.

Jika Anda adalah seorang pelaku usaha yang tertarik untuk mencoba kegiatan ekspor barang ke luar negeri, wajib memahami tentang kebijakan perdagangan internasional.

Karena regulasi dari pemerintah bukan hanya memberikan perlindungan, tapi beberapa ada yang bisa menjadi hambatan.

Akhir-akhir ini memang pebisnis-pebisnis skala menengah mulai terjun untuk memperluas pangsa pasar ke mancanegara. Banyak industri rumahan yang tertarik untuk menjual produk-produk mereka keluar negeri.

Maka dari itu, mari pahami lebih jauh tentang kebijakan-kebijakan yang mengatur perdagangan internasional.

Jenis-jenis Regulasi Tentang Perdagangan Internasional

Secara umum kebijakan perdagangan Internasional terbagi menjadi dua jenis, yakni proteksionis dan Perdagangan Bebas. Masing-masing pengertiannya bisa dipahami dalam penjelasan berikut:

1. Perdagangan bebas

Kebijakan ini merupakan ketetapan yang memberikan kebebasan bagi para pelaku usaha untuk melakukan perdagangan ke luar negeri dengan menghilangkan semua hambatan.

Itu artinya, dalam perdagangan bebas siapapun bisa melakukan kegiatan jual beli tanpa adanya aturan yang mengikat.

Saat ini belum semua negara menggunakan kebijakan perdagangan bebas. Namun tidak menutup kemungkinan adanya arus globalisasi yang semakin pesat seperti sekarang akan semakin membuka peluang adanya kebijakan perdagangan bebas.

2. Proteksionis

Kebijakan ini bertujuan untuk memberikan perlindungan terhadap produk lokal sehingga tetap mampu bersaing meskipun banyak produk asing yang masuk akibat kegiatan ekspor-impor.

Regulasi ini dibagi lagi menjadi beberapa macam yang akan kami jelaskan lebih lengkap pada sub pembahasan berikutnya.

Kebijakan Dalam Perdagangan Internasional dan Penjelasannya

Kebijakan Dalam Perdagangan Internasional dan Penjelasannya

Berikut telah kami rangkum beberapa kebijakan perdagangan Internasional yang harus diketahui oleh para pelaku usaha, diantaranya:

1. Bea cukai dan tarif perdagangan

Pemerintah di setiap negara memberikan aturan mengenai tarif perdagangan Internasional atau yang disebut bea cukai. Kebijakan mengenai tarif ini bertujuan untuk memberikan jaminan terhadap keamanan produk-produk yang di ekspor maupun impor.

2. Premi

Kebijakan berupa bonus yang diberikan kepada para produsen ketika mencapai target penjualan. Biasanya target penjualan tersebut hanya diinformasikan kepada para pelaku usaha perdagangan internasional.

Kebijakan ini juga dinilai punya yang cukup fantastis dan menguntungkan bagi produsen.

3. Kuota/ Jatah

Regulasi ini berkaitan dengan adanya pembatasan terhadap barang-barang yang bisa masuk ke dalam negeri maupun dijual ke luar negeri.

Dalam hal ini, setiap produsen mempunyai kuota atau jatah terhadap produk yang diperjualbelikan setelah melalui proses seleksi.

4. Perdagangan Autarki

Merupakan suatu regulasi dalam aktivitas perdagangan Internasional yang bertujuan untuk mencegah kendali dari negara lain. Biasanya terjadi karena adanya pengaruh dari marketplace Internasional yang memaksa untuk tunduk terhadap keyakinan diri sendiri.

5. Kebijakan Impor

Kebijakan yang berkaitan dengan larangan pemerintah suatu negara terhadap aktivitas impor dari negara lain.

Regulasi tersebut bisa saja dibuat atas dasar suatu alasan yang berkaitan dengan kelangsungan perdagangan di dalam negara itu sendiri.

6. Subsidi

Pemerintah juga memberlakukan kebijakan perdagangan Internasional yang berkaitan dengan subsidi barang untuk melindungi produksi dan supaya harganya tetap.

7. Larangan Pembatasan Ekspor Impor

Untuk melancarkan kegiatan ekspor dan impor, pemerintah mengeluarkan kebijakan mengenai larangan pembatasannya.

Hal ini bertujuan agar kegiatan ekspor tidak sia-sia, misalnya pada negara tujuan yang tidak membutuhkan produk tersebut.

8. Politik Perlindungan

Kebijakan politik perlindungan dilakukan oleh suatu negara importir untuk melindungi para pelaku usaha dan industrinya.

Tujuan adanya regulasi ini untuk meningkatkan jumlah lapangan kerja serta mengoptimalkan hasil produksi nasional.

Kebijakan ini juga sering berkaitan dengan upaya untuk mencegah kondisi krisis dalam perdagangan internasional.

9. Dumping

Politik dumping masih banyak dilakukan oleh beberapa negara yang melakukan kegiatan ekspor agar lebih mudah bersaing dengan produk-produk lokal di negara tujuan tersebut.

Contohnya seperti Cina, negara tersebut banyak mengekspor produk-produk ke Indonesia dengan harga jual jauh lebih murah daripada produk lokal.

Sehingga produk produk ekspor tersebut akan lebih mudah diterima oleh masyarakat karena harganya relatif lebih murah.

Tujuan Adanya Regulasi Perdagangan Internasional

Tujuan Adanya Regulasi Perdagangan Internasional

Kebijakan perdagangan Internasional diberlakukan sebagai salah satu upaya pengendalian dari pemerintah terhadap aktivitas perekonomian tersebut. Berikut beberapa tujuan adanya regulasi, diantaranya:

1. Autarki

Sebagai salah satu upaya untuk mencegah adanya pengaruh dari negara lain, meliputi berbagai bidang seperti militer dan politik.

2. Mencapai Kesejahteraan

Melalui regulasi juga diharapkan bisa memberikan jaminan tercapainya kesejahteraan karena dapat pelaku usaha bisa memperoleh keuntungan secara optimal.

Dalam peraturan tersebut juga akan mewujudkan perkhususan terhadap produksi dan meningkatkan permintaan dari masyarakat suatu negara karena adanya peningkatan konsumsi.

Selain itu, melalui kebijakan dalam perdagangan Internasional juga akan menghilangkan faktor-faktor penghambat seperti larangan, tarif, kuota dan lainnya.

3. Sebagai Proteksi

Melalui regulasi dalam perdagangan Internasional juga menjadi alat untuk memberikan proteksi bagi industri-industri yang sedang tumbuh.

Selain itu juga memberikan payung hukum terhadap produk-produk yang dijual lintas negara. Proteksi yang dimaksud disini mencakup larangan impor, kuota, subsidi dan dumping.

Bagi yang ingin memperluas jangkauan pasar hingga ke manca negara maka pelaku usaha wajib mengetahui regulasi-regulasi dari pemerintah.

Seperti yang sudah disampaikan dalam pembahasan tentang kebijakan perdagangan Internasional di atas bahwa regulasi penting karena bisa menjadi pelindung bagi pelaku usaha.

Penghambat Perdagangan Internasional

Penghambat Perdagangan Internasional

Jika Anda seorang pengusaha yang tertarik untuk memperluas pasar ke mancanegara, maka wajib mengenali apa saja penghambat perdagangan Internasional beserta upaya mengatasinya. Seperti yang kita lihat bahwa saat ini aktivitas jual beli antar negara merupakan suatu hal yang lumrah bagi bisnis menengah ke atas.

Di era perekonomian pasar bebas seperti sekarang, perdagangan secara Internasional menjadi sarana penting bagi negara dalam upaya pemenuhan kebutuhan dalam negeri yang tidak bisa diproduksi sendiri. Karena dalam kegiatan perdagangan Internasional tersebut meliputi aktivitas menjual dan membeli antar negara yang bertujuan untuk saling menguntungkan.

Namun, kegiatan jual beli dalam perdagangan Internasional itu bukan hanya dilakukan dalam lingkup kenegaraan saja. Karena sekarang sudah banyak pelaku usaha tanah air sudah banyak yang memperluas market hingga ke negara lain dengan melakukan ekspor barang.

Mereka bukan hanya dari kalangan pengusaha kelas besar, ada juga pengusaha skala rumahan yang sudah merasakan manfaat ekspor barang.

Sementara, dalam perdagangan secara Internasional tersebut tidak selalu berjalan sebagaimana yang diharapkan.

Ada beberapa penghambat perdagangan Internasional yang wajib diketahui sehingga bagi pengusaha pemula bisa melakukan antisipasi dan upaya-upaya mengatasinya. Mari simak lebih detail pembahasan tersebut dalam artikel ini.

Regulasi dan Kebijakan Perdagangan Internasional

Regulasi dan Kebijakan Perdagangan Internasional
gambar: pixabay

Setiap negara yang memperbolehkan penduduknya untuk melakukan aktivitas jual beli Internasional tentu sudah menyediakan regulasi dan kebijakan.

Secara umum, adanya regulasi dan kebijakan tersebut bertujuan untuk menjamin keamanan serta sebagai upaya pengawasan dari pemerintah.

Namun seringkali peraturan terkait ekspor menjadi salah satu faktor utama penghambat perdagangan internasional. Hal itu berkaitan dengan adanya pembatasan jumlah ekspor, jenis produk, pajak hingga birokrasi-birokrasi yang memakan waktu tidak sebentar.

Salah satu solusi untuk mencegah ruwetnya mengurus birokrasi di dalam negeri maupun negara tempat tujuan ekspor, maka pengusaha harus memahami secara detail terlebih dahulu detail pengurusannya.

Mencari tahu bagaimana ketentuan penjualan antar negara akan membantu Anda lebih mudah dalam mengurus masalah ini.

Dari pihak pemerintah Indonesia sendiri sebenarnya sudah membuat regulasi sebijak mungkin guna melindungi para pelaku usaha lokal. Sayangnya, hingga saat ini regulasi tersebut masih dinilai kurang memuaskan bagi pengusaha ekspor, dibandingkan impor barang dari luar negeri.

Hambatan Terkait Perbedaan Mata Uang (Kurs)

Hambatan Terkait Perbedaan Mata Uang
gambar: pixabay

Setiap negara memiliki jenis mata uang yang berbeda, dan hal ini menjadi salah satu faktor penghambat perdagangan Internasional karena berkaitan dengan kurs (nilai tukar). Sederhananya, kurs yang bisa berubah-ubah setiap saat tersebut akan membuat pihak eksportir kesulitan menentukan harga jual.

Masalah ini tidak hanya menyulitkan pihak eksportir saja, melainkan juga importir. Sebab jika nilai tukar mata uang dari negara yang mengekspor lebih tinggi akan merugikan bagi pihak pengimpor.

Disinilah perlu adanya penetapan mengenai standar mata uang Internasional dalam perdagangan.

Dalam aktivitas jual beli skala Internasional seperti ini, biasanya mata uang negara pengekspor yang akan digunakan sebagai alat pembayaran. Masalahnya, ketika mata uang negara pengekspor cenderung tinggi, importir akan berpikir dua kali untuk melakukan pembelian.

Adanya Pengaruh dari Organisasi Ekonomi

Dalam dunia perdagangan Internasional kita mengenai istilah organisasi ekonomi yang bertujuan untuk melindungi kepentingan negara-negara anggotanya. Misalnya organisasi MEE (Masyarakat Ekonomi Eropa) dan ASEAN (Association of Southeast Asian Nations).

Organisasi-organisasi tersebut akan membuat kebijakan yang cenderung lebih mengutamakan dan menguntungkan anggotanya. Sehingga bagi negara yang tidak masuk dalam daftar anggota organisasi tersebut mungkin akan mengalami hambatan, misalnya dalam hal birokrasi.

Menjadi bagian dari organisasi ekonomi Internasional memang memberikan keuntungan sendiri bagi negara-negara yang tergabung. Karena mereka akan memperoleh kebijakan yang bisa melancarkan bisnis, seperti tarif ekspor impor lebih murah.

Untuk saat ini, Indonesia sudah tergabung di beberapa organisasi ekonomi regional maupun global seperti SAARC, MEE, AFTA, NAFTA, CAFTA, APEC, GATT, WTO, dan OPEC.

Sehingga pelaku usaha di Indonesia akab lebih mudah untuk melakukan aktivitas jual beli dalam skala global.

Lalu mengapa poin ini juga termasuk penghambat perdagangan internasional? Karena secara tidak langsung kegiatan ekspor impor menjadi lebih terbatas.

Hal ini merugikan bagi pelaku usaha yang negara tujuan pemasarannya tidak tergabung di organisasi ekonomi tersebut.

Peraturan Anti Dumping yang Menaikkan Tarif Bea Masuk

Peraturan Anti Dumping yang Menaikkan Tarif Bea Masuk
gambar: pixabay

Politik anti dumping sangat dikenal sebagai penghambat perdagangan Internasional yang harus diketahui oleh pelaku usaha sebelum merambah pasar internasional. Tujuannya sebenarnya untuk melindungi produk-produk lokal dari barang impor yang dijual dengan harga jauh lebih murah.

Seperti yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia, dimana mereka membuat kebijakan tarif bea produk impor yang tinggi. Sehingga ketika produk tersebut dijual kembali maka harganya tidak lebih murah dari produk lokal.

Namun dengan adanya peraturan anti dumping seperti ini juga menjadi penghambat perdagangan Internasional bagi eksportir. Karena artinya, mereka juga akan dikenakan tarif bea masuk cukup tinggi dari negara lain untuk alasan yang sama.

Bahkan, politik anti dumping dianggap sebagai masalah besar karena menjadi wadah praktik pencurangan yang akan berpengaruh terhadap arus perdagangan internasional.

Aturan ini mungkin tidak akan merugikan bagi pengusaha-pengusaha lokal, tapi cukup merugikan bagi pelaku usaha dengan pasar Internasional.

Masalahnya, eskportir tidak bisa menjual produk dengan harga murah agar lebih mudah bersaing dengan produk-produk lokal negara tujuan eskpor. Mau tidak mau mereka juga harus menaikkan harga jual untuk membayar ketentuan anti dumping ini.

Apalagi peraturan mengenai anti dumping sendiri juga belum diterapkan sebagaimana mestinya. Bisa dilihat dari produk-produk impor asal China yang memiliki harga jual lebih murah daripada produk asli tanah air.

Siapa yang tahu, praktik regulasi yang mengatasnamakan anti dumping bisa saja ditunggangi oleh oknum-oknum tidak bertanggung jawab untuk mendapatkan keuntungan pribadi.

Seperti munculnya mafia-mafia eksportir yang menawarkan bebas bea masuk dari negara tujuan.

Embargo Mengenai Larangan Perdagangan Antar Negara

Kebijakan embargo juga bisa menjadi penghambat perdagangan Internasional karena sering dijadikan alat yang digunakan untuk diplomasi negara. Embargo sendiri merupakan suatu peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah suatu negara untuk melarang kegiatan ekspor impor ke negara tertentu.

Misalnya seperti yang dilakukan oleh pemerintah Amerika Serikat terhadap Iran. AS membuat aturan untuk melarang ekspor produk apapun dari Iran yang bertujuan untuk mendiplomasi Iran agar mau berkomitmen dalam pengendalian senjata nuklir.

Dengan adanya kebijakan embargo tersebut kita bisa melihat adanya pengaruh besar terhadap pelaku usaha Internasional. Masalah seperti ini bahkan bisa terjadi sewaktu-waktu akibat konflik antar dua negara atau lebih , seperti konflik Indonesia dan Iran.

Ada beberapa komiditi Indonesia yang dieskpor ke Iran dengan hasil penjualan sangat besar seperti biskuit, sabun, kopi, kertas, palm oil hingga pewangi ruangan.

Pada Desember yang lalu, pemerintah Indonesia tengah mencoba mengatasi masalah perdagangan dengan Iran tersebut.

Memahami tentang hambatan-hambatan dalam dunia pasar internasional sangat penting bagi pengusaha.

Sehingga kedepannya bisa mengupayakan dan melakukan antisipasi terhadap faktor-faktor penghambat perdagangan Internasional tersebut untuk meminimalisir tingkat kerugian hingga resiko bangkrut.

Alat Pembayaran Perdagangan Internasional

Alat Pembayaran Perdagangan Internasional

Demi memudahkan para pengusaha dalam melakukan transaksi, dibutuhkan alat pembayaran perdagangan internasional yang baik dan sesuai kondisi.

Dengan keberadaan alat pembayaran seperti ini, proses transaksi jadi jauh lebih lancar dan cepat.

Sebagian orang awam mungkin beranggapan kalau alat pembayaran di pasar internasional ini hanya berupa uang tunai atau kredit saja.

Padahal masih ada banyak sekali bentuk alat pembayaran yang diakui di pasar internasional.

Alat-alat pembayaran ini tentunya diciptakan untuk memudahkan para pengusaha dalam memaksimalkan proses transaksi ekspor impor yang mereka lakukan.

Karenanya bentuk alat pembayaran tersebut tidak selalu berupa uang.

Dikutip dari berbagai sumber, ada 9 jenis alat pembayaran perdagangan internasional yang masih digunakan secara konsisten dan diakui validitasnya oleh seluruh pemerintah dunia.

Apa saja alat pembayaran tersebut? SImak penjelasan selengkapnya di bawah ini.

Pembayaran dengan Uang Tunai atau Kontan

Pembayaran dengan Uang Tunai atau Kontan
gambar: pixabay

Seperti sudah kita bahas sebelumnya, alat pembayaran yang paling umum digunakan dalam transaksi di pasar internasional adalah uang kontan.

Ini bisa dibilang sebagai metode transaksi yang paling mudah untuk dilakukan.

Hanya saja transaksi dalam bentuk uang tunai atau uang kontak seperti ini memiliki keterbatasan ruang.

Jadi proses transaksi hanya bisa dilakukan jika penjual dan pembeli berada di tempat yang berdekatan.

Adapun mengenai jenis mata uang yang dipilih sebagai alat pembayaran disesuaikan dengan kesepakatan masing-masing.

Ada yang menggunakan mata uang penjual, ada juga yang sebaliknya. Yang terpenting nilai atau kurs dari mata uang tersebut setara dengan harga barang yang diperjual belikan.

Pembayaran dengan Menggunakan Jenis Cek

Jenis alat pembayaran perdagangan internasional lain yang biasa digunakan adalah cek.

Alat pembayaran Internasional non kontan ini sering digunakan oleh penjual dan pembeli yang memang berada dalam posisi yang berjauhan.

Untuk Anda yang belum terlalu memahami cek, alat bayar internasional ini merupakan surat perintah khusus yang biasanya disediakan oleh pihak bank bagi para nasabahnya.

Surat perintah ini nantinya dipahami oleh pihak bank sebagai permintaan pencairan dana dalam jumlah sesuai dengan yang tertera pada cek itu sendiri.

Adapun mengenai dana yang diminta bisa dimasukkan ke rekening penerima ataupun dicairkan secara cash. Namun proses pencairan ini tidak sesederhana itu.

Ada beberapa proses validasi yang harus dilewati oleh penerima dana sebelum cek untuk pembayaran internasional tersebut dibayarkan.

Pembayaran dengan Menggunakan Telegrafik Transfer

Selain cek, ternyata ada alat pembayaran perdagangan internasional lain yang tidak kalah populer di kalangan para eksportir dan importir dunia.

Alat pembayaran tersebut adalah telegrafik transfer.

Telegrafik transfer ini memiliki konsep yang sama dengan cek, hanya saja cara kerjanya berbeda.

Jika cek bisa dicairkan oleh penerima dana, maka tidak begitu dengan telegrafik transfer ini.

Prosedur pencairan telegrafik transfer hanya bisa digunakan untuk memindahkan dana dari satu rekening ke rekening lain.

Dalam hal ini tentu saja dari rekening importir ke rekening eksportir. Prosesnya akan dikelola secara otomatis oleh sistem telegram yang dimiliki oleh masing-masing pihak bank.

Hal ini memungkinkan pihak importir untuk tidak mengirimkan lembar telegrafik transfer ke penerima dana.

Hanya saja alat pembayaran internasional telegrafik transfer ini memiliki kerentanan yang cukup tinggi.

Pembayaran dengan Wesel yang bisa Memudahkan Transaksi Penjual dan Pembeli

Meski sudah jarang terdengar, ternyata wesel masih menjadi salah satu alat pembayaran perdagangan internasional utama di kalangan para pengusaha ekspor impor.

Wesel yang juga disebut sebagai Bill of Exchange (BoE) ini memudahkan penjual dan pembeli untuk bertransaksi meski berada di lokasi yang berjauhan.

Untuk menggunakan wesel, biasanya pihak pengirim akan mengunjungi gerai penyedia wesel itu sendiri terlebih dahulu.

Di Indonesia , penyedia layanan wesel yang paling umum adalah kantor pos. Namun kini banyak bank yang menyediakan fasilitas pembayaran tersebut.

Pada lembaran wesel ini Anda hanya perlu mengisi beberapa informasi terkait nominal, tujuan, dan biodata pribadi.

Kemudian dilengkapi dengan data penerima pembayaran yang dituju. Untuk menggunakan layanan pembayaran melalui wesel, Anda tidak perlu memiliki rekening sama sekali.

Transaksi akan diproses melalui penggunaan PIN atau kode khusus nantinya.

Pembayaran dengan Letter of Credit

Alat pembayaran perdagangan internasional lainnya adalah Letter of Credit.

Alat pembayaran ini konsepnya menyerupai wesel yang sudah kita bahas pada poin sebelumnya.

Hanya saja letter of credit ini terbilang lebih aman dibandingkan dengan wesel.

Soalnya pada saat Anda memilih wesel, pembayaran harus dilakukan secara cash saat itu juga.

Sedangkan pada saat Anda menggunakan Letter of Credit, pembayaran bisa dilakukan secara kredit. Ini tentunya akan sangat memudahkan anda.

Penggunaan Letter of Credit ini juga dianggap lebih menguntungkan bagi pembeli.

Jadi bilamana dia tidak bisa melakukan pembayaran kepada penjual, secara otomatis pihak Bank tempat dia mengajukan Letter of Credit akan melunasi utangnya kepada penjual.

Kemudian pembeli hanya perlu melakukan pembayaran kepada pihak bank setelahnya.

Letter of Credit ini biasanya lebih disukai oleh pihak penjual karena terbilang jauh lebih aman dibandingkan dengan wesel biasa.

Pembayaran dengan Emas yang Memiliki Fungsi Sama dengan Uang Kontan

Pembayaran dengan Emas yang Memiliki Fungsi Sama dengan Uang Kontan
gambar: pixabay

Alat pembayaran perdagangan internasional lain yang juga sering digunakan oleh para pengusaha adalah emas.

Secara fungsional, emas ini sama dengan uang kontan. Hanya saja bentuknya berbeda.

Namun pembayaran dengan menggunakan emas ini biasanya lebih diminati oleh para penjual.

Dengan menggunakan emas, mereka bisa terhindar dari resiko inflasi yang selalu mengintai para eksportir dan importir di seluruh dunia.

Emas sebagai alat pembayaran internasional memiliki fungsi yang sama dengan uang tunai. Di mana nilai barang yang dijual disesuaikan berat sejumlah emas.

Pembayaran dengan emas akan melindungi nilai barang tersebut karena tidak akan dirusak oleh inflasi.

Pembayaran dengan Menggunakan Kompensasi Pribadi

Selain emas, alat pembayaran perdagangan internasional lainnya adalah kompensasi pribadi.

Alat pembayaran ini sebenarnya alat pembayaran yang tidak resmi. Karenanya harus dilandasi dengan asas kepercayaan.

Contoh situasi yang memungkinkan untuk menggunakan alat bayar kompensasi pribadi misalnya A (INA) hendak membeli barang dari B (USA) dengan harga 500 dollar.

Kemudian C (USA) hendak membeli barang kepada D (INA) dengan harga yang setara.

Dalam kondisi ini A (INA) membayar kepada D (INA) sedangkan C (USA) membayar kepada B (USA).

Transaksi selesai dan barang pun bisa segera dikirimkan. Cukup memudahkan sekali bukan?

Pembayaran dengan Menggunakan Valuta Asing

Cukup populer, alat pembayaran perdagangan internasional lainnya adalah valas. Biasanya mata uang yang digunakan adalah USD atau Dolar Amerika.

Namun metode pembayaran ini hanya terbatas pada mereka yang memang sesama pengguna valas.

Kalau salah satu diantaranya bukan pengguna valas, secara otomatis transaksi pembayaran tidak akan bisa dilakukan.

Namun metode pembayaran jenis ini terbilang sangat efektif dalam berbagai kondisi.

Pembayaran dengan Menggunakan Kartu Kredit

Pembayaran dengan Menggunakan Kartu Kredit
gambar: pixabay

Selain beberapa opsi yang sudah kami sampaikan di atas, alat pembayaran perdagangan internasional lainnya adalah kartu kredit.

Biasanya alat bayar ini digunakan untuk transaksi dalam jumlah kecil saja karena kartu kredit memiliki limit tertentu.

Biasanya alat pembayaran satu ini digunakan untuk transaksi dalam jumlah yang minimal saja.

Peminat kartu kredit ini cukup banyak, apalagi mengingat proses pembayarannya yang bisa dicicil sesuai tenor yang disepakati.

Selain beberapa metode pembayaran di atas, ada juga metode lain yang tidak kalah sering digunakan yakni Escrow Account (rekening dua pihak) dan E-Wallet.

Namun kedua alat pembayaran perdagangan internasional tersebut masih sangat jarang digunakan.

Komoditas Ekspor Indonesia

Komoditas Ekspor Indonesia

Banyak sekali komoditas ekspor Indonesia yang diakui kualitasnya oleh dunia.

Komoditas ini datang dari berbagai sektor dari mulai pertanian, perkebunan, perikanan, pertambangan dan lain-lain.

Sebagai salah satu negara terbesar dan terluas di dunia, sudah tentu komoditas negeri kita ini sangat beragam

Kekayaan komoditas di negeri kita ini sangat dibutuhkan oleh dunia. Terutama untuk komoditas yang memang sangat langka.

Contohnya minyak bumi, batu bara, dan lain-lain.

Ada banyak negara yang menjalin hubungan diplomatik dengan Indonesia karena kebutuhannya yang sangat tinggi terhadap komoditas jenis tersebut.

Namun perlu Anda ketahui, ternyata ada banyak sekali komoditas ekspor yang terbilang tidak masuk akal.

Sebagian orang berpikir komoditas tersebut unik karena keberadaannya memang tidak terlalu dilirik di negeri sendiri.

Namun di luar negeri, ternyata komoditas unik tersebut dihargai dengan sangat tinggi. Bahkan menjadi salah satu penyumbang devisa terbesar bagi negeri ini.

Lantas apa saja komoditas ekspor Indonesia yang unik dan laris di pasar internasional tersebut? Simak selengkapnya disini!

Kulit Reptil Seperti Ular dan Buaya

Kulit Reptil Seperti Ular dan Buaya
gambar: pixabay

Tidak disangka, ternyata kulit reptil liar seperti ular dan buaya begitu laris di pasar internasional.

Seperti kita ketahui, di negeri kita sendiri kulit reptil seperti ini seringkali dijadikan bahan baku pembuatan dalam industri fashion.

Ada yang dirubah menjadi tas, sabuk, jaket, dompet, dan lain-lain. Namun ternyata tidak hanya pasar dalam negeri saja yang membutuhkan kulit reptil seperti ini.

Pasar luar negeri juga sangat menginginkannya. Namun ternyata mereka kesulitan untuk mendapatkan bahan-baku tersebut.

Sebagai negara tropis dengan luas wilayah yang besar, tentu saja ada banyak sekali spesies reptil yang bisa ditemukan.

Tidak heran kalau kemudian ada banyak pengusaha yang menjadikan kulit reptil ini sebagai sarana untuk mendapatkan keuntungan dari pasar ekspor.

Di luar negeri sendiri, komoditas ekspor Indonesia ini dijadikan bahan baku dalam industri fashion.

Percaya atau tidak, para pengusaha yang terjun ke dalam bisnis ekspor kulit reptil ini mampu menarik keuntungan hingga USD 3,6 juta atau sekitar alias 35 miliar Rupiah per tahunnya.

Tokek Kering atau Bihu Kering

Bukan hanya kulit reptil saja, ternyata tokek kering juga sangat laris di pasar internasional. Terlebih lagi di negeri tirai bambu, China.

Di negara Asia Timur ini tokek lebih dikenal dengan nama bihu. Bihu kering ini sangat dibutuhkan di wilayah tersebut.

Para tabib tradisional di China biasa menggunakan komoditas ekspor Indonesia ini sebagai bahan baku pembuatan obat.

Dalam praktiknya, diyakini kalau kombinasi ramuan tokek kering dan bahan lainnya bisa digunakan untuk mengatasi asma, masuk angin, kanker, tumor dan penyakit kulit.

Tidak mengherankan kalau kemudian setiap tahunnya Indonesia terus mengekspor tokek kering ke wilayah China.

Tidak tanggung-tanggung, setiap tahunnya negara kita bisa mengirim toket kering dengan bobot mencapai 2 hingga 3 ton.

Total transaksi yang dilakukan setiap tahunnya juga mencapai ratusan juta Rupiah.

Hal ini dibenarkan oleh Musyaffak Fauzi yang menjabat sebagai Kepala Karantina Pertanian Surabaya.

Dalam wawancara yang dilakukan, Fauzi mengungkapkan kalau potensi ekspor tokek di wilayah Jawa Timur ke China benar-benar menjanjikan.

Air Laut dari Perairan Indonesia

Air Laut dari Perairan Indonesia
gambar: pixabay

Tidak akan ada yang menyangka kalau ternyata air laut menjadi komoditas ekspor Indonesia yang sangat menjanjikan.

Bahkan mungkin sebagian orang menganggap ini hanya candaan. Namun sama sekali tidak ada yang salah dengan informasi ini.

Indonesia merupakan negara maritim yang 70% wilayahnya merupakan laut. Hal ini berarti Indonesia sendiri memiliki cadangan air asin yang sangat tinggi.

Tidak semua negara memiliki cadangan air asin sebesar negara kita.

Tidak aneh kalau kemudian mereka memesan air asin dalam jumlah besar setiap bulannya kepada para eksportir di negara kita.

Adapun air asin ini biasanya digunakan sebagai media pengobatan alternatif.

Namun di beberapa wilayah, banyak juga orang yang menggunakan air asin atau air laut asli Indonesia ini untuk memelihara ikan laut.

Percaya atau tidak, air asin di Indonesia dianggap sebagai air asin paling berkualitas yang ada di dunia ini.

Meskipun permintaannya cenderung naik turun, tapi potensi bisnis komoditas ekspor Indonesia ini begitu tinggi.

Berdasarkan data di lapangan, total nilai ekspor dari komoditas ini pada tahun 2012 lalu bisa mencapai hingga 763 ribu Dollar Amerika atau setara dengan 73 miliar Rupiah.

Ada yang tertarik untuk mencoba ekspor?

Kaki Kodok untuk Konsumsi dan Obat

Selain komoditas ekspor yang sudah kami jelaskan di atas, ternyata ada jenis komoditas lain yang tidak kalah unik.

Namun komoditas tersebut sangat laris di pasar Internasional. Salah satunya adalah kaki kodok.

Permintaan komoditas ekspor Indonesia ini cukup tinggi di pasar internasional. Terutama di Perancis dan China.

Di China, kaki kodok ini digunakan sebagai sarana pengobatan. Namun sebagian dipakai juga untuk konsumsi sehari-hari.

Begitu juga di Perancis, setiap tahunnya warga yang bangga dengan keberadaan Menara Eiffel ini mampu menghabiskan kurang lebih 4000 ton kaki kodok.

Namun tentunya tidak semua jenis kodok yang diterima di negara-negara tersebut. Mereka hanya menerima kodok jenis swike.

Biasanya kodok jenis ini tinggal di pepohonan atau daerah yang lembab. Postur badannya cenderung kurus kering dengan kulit yang basah berlendir.

Kodok Swike ini banyak ditemukan di seluruh wilayah Indonesia.

Namun tidak ada yang akan mengira kalau jenis kodok swike ini bisa menjadi komoditas ekspor Indonesia yang sangat laris di pasar internasional.

Kebutuhan akan kaki kodok ini sendiri semakin besar saja setiap tahunnya. Menurut BPS, permintaan kaki kodok di China terus mengalami peningkatan setiap bulannya.

Selama tiga bulan terakhir, pemerintah mampu mengekspor kaki kodok senilai 15,7 Juta Dollar Amerika atau setara dengan Rp. 150 Miliar.

Lidi Sawit dari Sumatera Utara

Lidi Sawit dari Sumatera Utara
gambar: pixabay

Perkebunan sawit ternyata tidak hanya mengekspor komoditas minyak sawit saja.

Lidi dari pohon sawit ternyata juga menjadi produk unggulan yang tidak bisa disepelekan keberadaannya.

Dulunya produk ekspor Indonesia satu ini dibuang begitu saja dan dibiarkan busuk di perkebunan sawit.

Namun saat ini lidi sawit menjadi salah satu komoditas ekspor Indonesia unggulan yang terus menanjak permintaannya.

Berdasarkan data dari Kementrian Pertanian, Indonesia mampu mengekspor lidi sawit dengan total berat mencapai 8,5 ribu ton pada semester pertama tahun 2020 lalu.

Dengan mencapai angka ini, ekspor lidi sawit mengalami peningkatan sebesar 30% dibanding dengan tahun sebelumnya.

Pada tahun 2019, pemerintah hanya mampu mengekspor 6,3 ribu ton lidi sawit dengan frekuensi 81 kali.

Bahkan meski berada dalam masa pandemi, kebutuhan akan lidi sawit ini di pasar Internasional tetap tinggi.

LIdi sawit ini kebanyakan diminta oleh negara-negara di Asia Selatan seperti Nepal, Pakistan, dan India.

Namun negara tetangga seperti Thailand dan Malaysia juga meminta dalam jumlah yang tidak sedikit.

Tentunya masih banyak komoditas ekspor unik asal Indonesia lainnya yang laris di pasaran.

Hanya saja potensi tersebut belum tergali dengan maksimal oleh pemerintah maupun masyarakat.

Untuk Anda yang sedang menggeluti usaha, terus konsisten karena bisa jadi produk Anda itulah yang akan menjadi komoditas ekspor Indonesia selanjutnya.

FAST RESPONSE

If you have any questions about our services, we would love to hear from you. Please Call Us Today.

CONTACT US

18 Office Park 10th A Floor TB Simatupang Street No. 18, Pasar Minggu, Jakarta Selatan

+62-8128-8361-396