Cara Ekspor Ikan Hias

Cara Ekspor Ikan Hias

Cara ekspor ikan hias sangat mudah. Masalahnya, cara jual ikan ke luar negeri ini tidak banyak diketahui. Kebanyakan pelaku usaha ikan hias lebih memilih untuk bergelut dalam jual beli dalam negeri.

Sebenarnya, pasar dalam negeri sendiri sudah cukup baik. Namun jika menginginkan pasar lebih besar, upaya ekspor tentu perlu dilakukan.

Dengan melakukan ekspor, pelaku usaha bisa mengidentifikasi kebutuhan ikan hias di suatu negara.

Apabila sudah menemukan jenis ikan hias yang paling diminati di negara tujuan, fokus dalam mengembangkan jenisnya bisa diupayakan.

Hal ini bisa membuat bisnis menjadi lebih efektif. Akan sangat berbeda apabila pengembangan dilakukan secara acak.

Ketika hal tersebut dilakukan, bukan tidak mungkin ikan hias yang coba dibudidayakan sebenarnya tidak banyak diminati. Oleh sebab itu, cara ekspor ikan hias ini menjadi sangat penting.

Untuk mengetahui lebih lanjut tentang cara ekspor ikan ke luar negeri, mari mengenal terlebih dahulu mengenai industrinya.

Potensi Industri Ikan Hias di Indonesia

Potensi Industri Ikan Hias di Indonesia
gambar: pixabay

Ketika berbicara tentang industri ikan hias, kebanyakan orang nampak meragukan potensinya. Anggapan tersebut merupakan kesalahan besar.

Indonesia merupakan negara dengan laut yang sangat luas. Ingat, walaupun ikan hias air tawar berjumlah sangat banyak, yang berasal dari laut juga sama banyaknya.

Dengan itu, merupakan hal wajar jika ada orang mempelajari cara ekspor ikan hias karena menganggap potensinya besar.

Ketika ditotalkan oleh DIHI yang menjadi dewan pengatur, jenis ikan hias ekspor Indonesia ternyata sangat banyak. Tercatat, Indonesia memiliki hingga 600 spesies.

Di dunia sendiri secara total terdapat 1400 spesies. Oleh sebab itu, hampir 40 persen spesies ikan hias di dunia ada di Indonesia.

Namun walaupun spesiesnya sangat banyak, ternyata industri ekspornya masih membutuhkan banyak pengembangan.

Di dunia, Indonesia hanya berada di urutan kelima sebagai pengekspor ikan hias terbanyak.

Yang berada di urutan pertama justru adalah Singapura yang notabene nya merupakan negara terkecil. Tercatat, 15 persen ekspor ikan hias dunia dikuasai oleh negara tersebut.

Jumlah ekspor Indonesia sendiri tidak sampai setengahnya Singapura. Tercatat negara ini hanya menguasai 7 persen ekspor dunia.

Tentu jika dilihat dari segi potensi, Indonesia memiliki kemampuan untuk berada di urutan pertama. Ditambah lagi, jumlah permintaannya sendiri semakin hari terus bertambah.

Baik itu permintaan untuk jenis air tawar maupun jenis laut, paket lengkap yang ada di negara ini memiliki potensi untuk memenuhinya.

Cara Ekspor Ikan Hias ke Brazil

Cara Ekspor Ikan Hias ke Brazil
gambar: pixabay

Diantara banyaknya permintaan dalam bidang ini, salah satu lokasi ekspor paling memungkinkan adalah Brazil. Memang, kebanyakan ekspornya dilakukan ke benua eropa dan Amerika.

Oleh sebab itu, cara ekspor ikan hias ke Brazil sangat perlu diketahui. Jika ingin melakukan pengiriman ke negara tersebut, yang perlu dipenuhi adalah CITES dan Sertifikat.

CITES adalah lembaga perizinan ekspor ke negara tersebut. Sedangkan sertifikat disini adalah sertifikat kelayakan ikan yang dikeluarkan oleh petugas karantina.

Dalam sertifikat tersebut, ikan perlu dinyatakan seratus persen sehat. Selain itu, sertifikat tersebut juga ditulis dalam dua bahasa. Bahasa pertama adalah menggunakan basa portugis.

Bahasa portugis adalah bahasa yang digunakan di Brazil. Sedangkan bahasa kedua adalah bahasa pihak eksportir. Dengan itu, sertifikat tersebut dapat dipahami oleh kedua belah pihak.

Dalam sertifikat tersebut, terdapat beberapa rincian yang pasti ada. Penjelasan mengenai cara ekspor ikan hias ke Brazil pasti mewajibkan rincian tersebut.

Rincian pertama berupa pengidentifikasian. Pengidentifikasian ini biasanya berisi tiga hal yaitu nama spesies di dalam, peralatan untuk mengangkut, dan jumlah yang dikirim.

Setelah proses pengidentifikasian, asal pengiriman juga perlu ditambahkan. Untuk mengisi kolom asal pengiriman, terdapat tiga hal.

Pertama adalah asal negara, kedua adalah nama dan asal eksportir, ketiga adalah nama dan asal importir. Jika kolom asal pengiriman sudah terpenuhi, terakhir adalah pernyataan kesehatan.

Pada pernyataan tersebut, spesies di dalam harus terbukti sehat sehingga tidak akan menyebarkan penyakit ketika sampai pada penerima.

Jangan lupakan juga kementrian pertanian Brazil. Disana, kementrian tersebut sering disebut IBAMA. Izin dari IBAMA sangat perlu dibahas pada tata cara ekspor ikan hias ke Brazil.

Sebenarnya, izin dari IBAMA ini tidak terlalu sulit. Jika dibandingkan dengan pembuatan sertifikat ikan, hal tersebut jelas lebih sulit.

Intinya, IBAMA akan mengarahkan tentang rute pembawa dalam melakukan pengiriman spesies ke Brazil.

Ketika rute yang dilalui tidak sesuai instruksi IBAMA, maka pengiriman tersebut bisa disebut ilegal.

Oleh sebab itu, pastikan pihak pengiriman sudah memahami betul rute yang akan dilalui sebelum melakukan pengiriman.

Ekspor Juga Bisa Dilakukan ke Iran

Cara ekspor ikan Hias ke Iran juga perlu diketahui. Peminatnya cukup banyak disana sehingga akan memberikan omzet cukup besar. Secara umum, pengiriman ke Iran cukup mirip dengan Brazil.

Namun, terdapat syarat tambahan yang perlu dipenuhi. Syarat tambahan tersebut berupa keberadaan sertifikat bebas penyakit.

Sertifikat ini tentu dikeluarkan oleh pihak Iran. Sebenarnya, sertifikat ini tidak hanya dikeluarkan untuk ikan hias.

Produk non hias juga wajib memiliki sertifikat tersebut ketika hendak melakukan pengiriman ke Iran.

Namun tenang, persyaratan dari Iran ini sebenarnya cukup memberikan kemudahan bagi pihak eksportir.

Negara tersebut tidak mewajibkan pengecekan seluruh jenis penyakit pada setiap ikan. Disana sudah dibuat list mengenai penyakit yang menjangkit setiap ikan.

Oleh sebab itu, pengecekan yang dilakukan juga akan sesuai dengan penyakitnya. Hal ini tentu membuat proses pengecekan ini tidak akan terlalu lama.

Ada Juga Tambahan Ketika Mengirim ke Malaysia dan Singapura

Ada Juga Tambahan Ketika Mengirim ke Malaysia dan Singapura
gambar: pixabay

Cara ekspor ikan hias ke Malaysia juga memiliki tambahan. Malaysia sebenarnya memiliki kehati-hatian lebih dalam melihat negara pihak eksportir.

Terdapat sebuah daftar penyakit yang terdapat dalam OIE. Ketika sebuah negara ingin melakukan ekspor ke Malaysia, negara tersebut harus bebas penyakit dalam daftar tersebut.

Ketika penyakit dalam daftar tersebut masih ada, proses ekspor tidak bisa dilakukan.

Selain itu, spesies yang hendak dikirim ke negara tersebut juga harus dikarantina terlebih dahulu selama 72 jam.

Pada proses karantina tersebut, penelitian akan dilakukan. Jika penelitian itu menunjukkan bahwa tidak ada gejala penyakit, barulah ekspor bisa dilakukan.

Namun ekspor ini belum bisa dilakukan apabila gejala penyakit tersebut muncul dan berpotensi membahayakan kesehatan.

Untuk Singapura sendiri, mereka tidak hanya memegang label sebagai pengekspor terbesar.

Impornya di bidang ini juga tinggi. Hebatnya lagi, Singapura juga cukup memudahkan proses impor tersebut.

Beberapa negara melarang masuknya sebuah spesies yang rentan berpenyakit. Singapura sendiri memperbolehkan spesies seperti itu untuk masuk ke negaranya.

Hanya saja, spesies rentan itu harus terlebih dahulu lolos uji klinis dan memiliki sertifikat kesehatan. Apabila sertifikat itu ada, sebuah spesies bisa masuk ke Singapura secara bebas dan mudah.

Ketika menjalankan sebuah usaha, ekspor merupakan cara terbaik dalam pengembangan. Itu tentu berlaku berlaku dengan bidang yang dibahas di atas.

Dengan melakukan ekspor, penyebaran bisa lebih mudah dilakukan. Mudah-mudahan dengan cara ekspor ikan hias di atas, usaha yang dilakukan bisa lebih lancar. Atau selain ekspor ikan hias, menjadi eksportir perikanan pun juga bisa dijalankan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

FAST RESPONSE

If you have any questions about our services, we would love to hear from you. Please Call Us Today.

CONTACT US

18 Office Park 10th A Floor TB Simatupang Street No. 18, Pasar Minggu, Jakarta Selatan

+62-8128-8361-396