Komoditas Ekspor Impor Arab Saudi merupakan barang dagangan yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan ekonominya. Baik membeli atau menjual keluar negara tersebut kegiatan itu digunakan untuk kepentingan masyarakat dan keuntungan semata.
Tentunya setiap negara memiliki berbagai kelebihan dan kekurangan dalam memenuhi kebutuhan. Oleh karena itu setiap negara harus memiliki hubungan dagang dengan negara lain agar tidak terjadi krisis.
Kita bisa melihat salah satu contohnya seperti negara di timur tengah, banyak menghasilkan minyak tetapi sedikit menghasilkan produk pertanian. Oleh sebab itu untuk memenuhi kebutuhan pangan negara tersebut harus berelasi demi memenuhi hajat hidup masyarakatnya.
Negara timur tengah harus bisa memainkan posisi tawar hal yang banyak diproduksi di negaranya di depan negara lain. Hal ini agar menghasilkan keuntungan besar sehingga banyak negara bergantung pada produksi dalam negerinya.
Kestabilan harga tersebut tentunya akan sangat berpengaruh pada ekonomi dalam negerinya. Apabila harga kebutuhan suatu negara terhadap situ produk itu meningkat maka mereka harus membeli dengan harga lebih mahal.
Jika harga produksi suatu barang di dalam negara meningkat alhasil kebutuhan lain dapat mudah dipenuhi. Oleh sebab itu negara dengan produksi komoditas ekspor impor Arab Saudi cenderung sulit didapat di negara lain akan cenderung lebih sejahtera.
Begitu juga Arab saudi terhadap Indonesia di mana kedua negara ini sama-sama saling membutuhkan dalam hal perdagangan. Kepentingan dua negara tersebut sangat berkaitan erat sehingga komoditas ekspor impor di Arab Saudi layak diperhatikan.
Alasan Indonesia dan Arab Saudi Berhubungan Erat
Indonesia merupakan negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia, yaitu sebanyak sekitar 229 juta. Hal itu menjadikan Indonesia sebuah pasar yang besar bagi Komoditas Ekspor Impor Arab Saudi.
Produk seperti kurma, air zam-zam, tasbeh, pashmina, dan lainnya berasal dari Arab Saudi sangat laris di pasaran Indonesia. Belum lagi berbicara soal hasil mineral seperti minyak bumi di mana kebutuhan masyarakat Indonesia sangat bergantung dengan negara tersebut.
Demikian juga dengan Arab banyak membutuhkan Indonesia di bidang pangan seperti olahan daging ternak, ikan, udang. Bahkan beberapa produk seperti kayu, kawat, kertas, besi dan baja dari Indonesia juga laris sehingga terjadi komoditas ekspor impor Arab Saudi.
Hal yang membuat hubungan bilateral kedua negara ini sangat harmonis juga dikarenakan kesamaan mayoritas agama. Jutaan penduduk Indonesia berangkat melakukan perjalanan Haji, dan tentunya berdampak baik bagi pemasukan devisa Arab Saudi.
Begitu juga dengan Indonesia, banyak mengirimkan jutaan tenaga kerja yang membuat devisa dalam negeri menjadi meningkat. Bahkan kita bisa melihat beta banyaknya orang Indonesia, bekerja mencari nafkah di negara tersebut.
Dengan begitu hubungan kedua negara Komoditas Ekspor Impor Arab Saudi berjalan sangat baik, karena didukung oleh banyak faktor keeratan. Posisi tawar kedua negara tetap berusaha mencari keuntungan yang sama-sama baik bagi semua pihak.
Akibat banyaknya penduduk Indonesia di sana juga membuat berjamurnya rumah makan khas Indonesia laris di sana. Oleh sebab itu untuk menunjang restoran di sana maka banyak membutuhkan komoditas ekspor impor di Arab Saudi.
Indonesia sendiri memiliki komoditas ekspor berupa suku cadang otomotif ke Arab Saudi. Hal ini juga melihat kebutuhan yang mewah membutuhkan banyak potensi produksi dengan cepat terkait alat-alat otomotif.
Sedangkan komoditas ekspor impor Arab Saudi tertinggi diminati Indonesia adalah Minyak. Bahkan setengah dari kebutuhan minyak bumi berasal dari sana.
Komoditas Ekspor Impor Arab Saudi Saat Pandemi
Di tengah mewabahnya covid-19, tentunya akan sangat berpengaruh pada proses perdagangan suatu negara. Terlebih wabah ini mengharuskan kita untuk mencegah berkerumun dan melakukan kontak fisik.
Wabah ini sendiri diketahui sangat mematikan dan menyebar dengan cepat. Hal tersebut membuat kebijakan suatu negara terkait perekonomiannya menjadi berubah.
Setiap negara tentunya akan terus menjaga agar negaranya tetap stabil dalam bidang ekonomi. Salah satunya adalah dengan melakukan ekspor-impor.
Indonesia dan Arab Saudi telah lama menjalin hubungan hangat oleh karena itu akan bersama untuk bisa melewati pandemi ini. Salah satu menjadi kekuatan Komoditas Ekspor Impor Arab Saudi terhadap Indonesia adalah bahan pangan tetap berproduksi saat pandemi.
Oleh karena itu industri makanan tetap stabil dikirim ke sana. Seperti yang diketahui negara kaya minyak tersebut juga mengalami kesulitan ekonomi dengan jatuhnya harga minyak dunia.
Jatuhnya harga minyak dunia membuat negara tersebut menetapkan bea impor yang cukup besar. Hal tersebut agar pemasukan tetap terjaga.
Di samping itu negara Indonesia tidak terkena imbas kenaikan bea impor tersebut akibat dari ikatan yang kuat. Menurut data ekspor impor Arab Saudi, beberapa komoditi yang tidak terpengaruh adalah produk sawit, kayu, vitamin, ikan, daging, sayur, dan buah.
Hal tersebut selain karena ikatan yang kuat dalam bidang ekonomi tetapi komoditi tersebut dapat memperkuat imun. Selain itu juga mengekspor berbagai hasil industri farmasi agar indonesia bisa bertahan saat pandemi.
Komoditas Ekspor Impor Arab Saudi Menjadi Harapan UMKM Indonesia
Arab Saudi seakan membuka angin segar untuk Indonesia terlebih pada usaha kecil. Barang-barang seperti rempah, suku cadang kendaraan, dan masker.
Indonesia yang terkenal dengan usaha padat karya memproduksi berbagai produk dengan cepat dan harganya lebih murah dibanding negara lain. Hal tersebut menjadikan komoditas impor Arab Saudi sangat mudah memasuki pasar di sana.
Berbagai produk makanan yang dibawa oleh pengusaha juga laris terjual di sana. Bahkan kita bisa melihat banyaknya produk makanan olahan yang bahkan diperdagangkan langsung oleh orang Indonesia.
Belum lagi terkait komoditi kerajinan seperti anyaman, batik, dan furnitur rumah tangga yang sangat cepat diproduksi oleh Indonesia. Tentunya akan menjadi incaran negara tersebut karena harganya yang murah dan berkualitas tinggi.
Seperti contohnya adalah masker dan juga baju pelindung virus, karena Indonesia bisa memproduksi dalam waktu cepat dan murah sehingga cukup banyak terbeli di sana. Terlebih terkait kebutuhan waktu pandemi di mana, produksi juga sedang lesu.
Komoditas Ekspor Impor Arab Saudi yang Paling Diminati Oleh Masyarakat Indonesia
Kita bisa melihat cukup banyak toko-toko arab saudi yang berdagang di Indonesia. Seperti salah satu contohnya adalah di Kota Bogor dan Jakarta.
Berbagai barang impor Arab Saudi ke Indoneisa tersebut sangat laris diincar masyarakat, bahkan akan membeli walau dengan harga yang mahal sekalipun.
Komoditi yang diminati diantaranya permadani, kain khas arab, tasbeh, minyak penumbuh jambang, minyak kesehatan, obat, daging dan susu unta dan sebagainya. Bahkan ada kebanggaan tersendiri yang dimiliki saat membeli barang dari negara arab karena faktor agamis dan keindahan.
Berbagai barang berseni tinggi juga banyak diincar untuk ornamen rumah seperti lampu, ukiran, lukisan kaligrafi, serta foto-foto ikonik seperti Kabah dan masjid. Tentunya juga berbagai barang khas seperti vas dan meja yang memiliki ukiran kaligrafi indah.
Saat lebaran tiba banyak panganan khas timur tengah yang dibeli untuk menarik tamu yang hadir. Salah satunya adalah kurma, kacang arab, dan permen. Belum lagi dengan pembelian air zam-zam yang laris dibeli untuk melepas dahaga sekaligus menambah kesan agamis.
Kerja sama yang erat antara Arab Saudi dengan Indonesia telah berjalin lama dan cukup mesra. Hal tersebut dikarenakan faktor historis yang panjang.
Berbagai kebijakan ekonomi yang searah dengan Indonesia di mana sangat menguntungkan kedua belah pihak. Selain dikarenakan kesamaan mayoritas pemeluk Agama Muslim, negara ini juga sejalan dalam bidang pendidikan dan tenaga kerja.
Oleh sebab itu jalinan ekspor dan impor juga sangat lancar terlebih Indonesia kerap mendapat relaksasi kebijakan ekonomi seperti bea impor. Rasa yang kuat juga menjadikan Komoditas Ekspor Impor Arab Saudi diterima kebijakannya.