Potensi Komoditas Ekspor Jawa Timur

Potensi Komoditas Ekspor Jawa Timur

Bidang pertanian menjadi potensi komoditas ekspor Jawa Timur. Salah satu komoditas dalam bidang pertanian adalah Kakao. Terdapat cukup banyak kehadiran pohon Kakao yang berada di Jawa Timur.

Kegiatan Ekspor menjadi penting kehadirannya karena dapat memberikan dampak positif terhadap negara, salah satunya adalah sebagai pendapatan (devisa) negara. Hal ini merupakan keunggulan yang paling dibutuhkan pada komoditas tersebut.

Kakao merupakan bahan baku utama dari pembuatan Coklat. Sebagaimana yang sudah umum diketahui bahwa Coklat merupakan makanan yang disukai tidak hanya oleh masyarakat Indonesia tetapi juga masyarakat di dunia.

Namun, produksi coklat tentu dipengaruhi oleh bahan baku nya yaitu kakao. Kakao yang ditanam di berbagai daerah memiliki perbedaan tersendiri. Hal ini dipengaruhi oleh lingkungan, bibit kakao yang digunakan, dan juga teknik budidaya.

Beberapa pakar dalam bidang coklat mengatakan bahwa masyarakat di dunia khususnya dibagian Asia lebih menyukai cokelat yang berasal dari bahan baku Kakao Jawa Timur. Hal tersebut mengapa kakao memiliki potensi komoditas ekspor Jawa Timur hingga saat ini.

Keunggulan Komoditas Kakao dari Jawa Timur

Keunggulan Komoditas Kakao dari Jawa Timur
gambar: pixabay

Kakao sebagai potensi komoditas ekspor jawa timur tentu memiliki keunggulan tersendiri dibandingkan produksi dari daerah lainnya.

Dari segi rasa, beberapa dari ahli kakao mengatakan bahwa cita rasa produk kakao dari jawa timur memiliki rasa pahit, rasa asam, dan juga rasa sepat.

Dari segi aroma, komoditas di bidang ekspor seperti Kakao dari Jawa Timur beraneka ragam seperti aroma coklat yang cukup kuat, caramel. Krim, kacang, tanah, biji kopi, panggang, segar, tengik, dan asam fermentasi.

Walau yang paling sering ditemukan pada kakao Jawa Timur yaitu beraroma coklat kuat, biji kopi, krim, dan juga caramel. Dari segi aroma, kakao pada Jawa Timur lebih disukai oleh para penikmat coklat.

Sebagai bahan baku untuk membuat coklat, dengan cita rasa dan aroma yang disajikan dipercaya Kakao Jawa Timur memiliki pasar pada bagian Kawasan Asia. Hal ini karena beberapa negara di Eropa masih lebih menyukai coklat yang berasal dari kakao Amerika Serikat.

Perpaduan cita rasa dan aroma yang dimiliki dari komoditas ini membuat kehadirannya sebagai bahan baku sangat dibutuhkan bahkan di pasar dunia.

Walau negara bagian Eropa lebih menyukai bahan baku dari negara lain tetapi tidak menutup kemungkinan beberapa masyarakat disana juga menyukai produk kakao dari Indonesia.

Hal tersebut menjadikan alasan kuat mengapa kakao memiliki potensi komoditas ekspor Jawa Timur yang sudah bertahan dari tahun ke tahun. Walau tentu saja produktivitas nya mengalami fluktuasi dari tahun ke tahun.

Produktivitas Komoditas Kakao dari Jawa Timur

Produktivitas Komoditas Kakao dari Jawa Timur
gambar: pixabay

Sejak tahun 2008, produktivitas kakao jawa timur mampu mencapai 681 kg/Ha dan apabila diakumulasi dalam satuan ton mampu mencapai 18,269 ton. Angka tersebut masuk kedalam capaian yang cukup tinggi.

Angka produktivitas tersebut mengalami fluktuasi dari tahun ke tahun, namun tetap belum pernah dibawah 18 ton per tahunnya. Tentu saja produktivitas dari Kakao tersebut diproduksi oleh beberapa jenis perkebunan.

Perkebunan rakyat, PTPN, dan juga PBS menyumbang persentase dari keseluruhan jumlah produktivitas per tahunnya. Ketiga jenis perkebunan tersebut apabila disatukan adalah memiliki luas sekitar 52,537 hektar (ha).

Produksi tersebut juga tidak terpusat hanya pada satu daerah saja. Namun terbagi ke dalam beberapa daerah seperti Blitar, Trenggalek, Pacitan, Ponorogo dan Kabupaten Madiun. Ke-empat daerah yang disebutkan menjadi daerah dengan luas paling besar.

Menurut data BPS, hingga tahun 2017 daerah di Jawa Timur yang menghasilkan produksi kakao tertinggi adalah Kediri. Walau di daerah tersebut tidak termasuk ke dalam empat daerah dengan luas lahan yang besar untuk ditanami kakao tetapi mampu menghasilkan produktivitas paling tinggi.

Hal tersebut membuat masyarakat semakin yakin bahwa potensi komoditas ekspor jawa timur dapat dikembangkan dan ditingkatkan dan tidak terpaku pada luas lahan yang sering dianggap sebagai faktor penghambat.

Angka yang disajikan mengenai produktivitas kakao yang mengalami fluktuasi perlu diperhatikan. Hal ini akan berkaitan dengan cara budidaya yang dilakukan sejak pembibitan hingga panen.

Perbaikan tentu perlu dilakukan untuk meningkatkan tidak hanya sumber daya alam nya tetapi juga sumber daya manusianya. Apalagi budidaya yang dilakukan di Indonesia masih sangat tergantung pada tenaga manusia.

Persentase Ekspor Kakao dari Jawa Timur Terhadap Dunia

Menurut data BPS tahun 2019, dari 34 provinsi di Indonesia diketahui bahwa Jawa Timur menyumbang sebesar 4,6% atau sekitar 5% ekspor Kakao terhadap dunia.

Provinsi yang paling tinggi menyumbang ekspor Kakao adalah Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Barat.

Walau persentase tersebut terlihat kecil namun melihat keunggulan tanaman tersebut maka Kakao tetap memiliki potensi komoditas ekspor Jawa Timur. Seperti yang sudah disebutkan mengenai keunggulan dari segi citarasa dan juga aroma.

Produksi Kakao dari daerah Sulawesi menunjukkan angka paling tinggi dari Jawa Timur, namun ahli yang sudah bergerak di bidang Kakao cukup lama mengatakan bahwa cita rasa dan aroma yang dimiliki Kakao Jawa Timur masih lebih disukai masyarakat.

Baik masyarakat Indonesia maupun luar negeri mengaku mereka lebih menyukai citarasa dari Kakao Jawa Timur. Atas dasar alasan tersebut maka komoditas ini masuk dalam perkebunan yang dikategorikan strategis.

Jumlah penggemar coklat di Indonesia masih terbilang tinggi, selain dijadikan cemilan masyarakat Indonesia juga menggunakan coklat sebagai bahan baku makanan.

Produksi kakao harus terus ditingkatkan agar dapat memenuhi jumlah permintaan konsumen di pasaran.

Langkah Meningkatkan Persentase Ekspor Jawa Timur

Langkah Meningkatkan Persentase Ekspor Jawa Timur
gambar: pixabay

Dari sejumlah pengamat yang bergerak dalam bidang perkebunan khususnya pada komoditas Kakao. Umur tanaman Kakao dapat menurunkan potensi komoditas ekspor Jawa Timur.

Semakin tua umur dari tanaman maka produktivitasnya juga akan menurun.

Pemerintah dan para ahli pertanian harus segera mengganti tanaman kakao yang umurnya sudah tua dengan tanaman baru.

Hal tersebut untuk bisa memenuhi produktivitas dengan kualitas kakao yang juga baik.

Tidak hanya dari segi umur, luas lahan yang tersebar di Jawa Timur juga menjadi kendala.

Beberapa konsultan pertanian percaya bahwa sudah banyak lahan perkebunan khusus kakao menjadi dialih fungsikan.

Lahan perkebunan tersebut banyak digunakan untuk menghasilkan kelapa sawit, jagung, padi dan juga kedelai.

Akhirnya dengan umur tanaman yang sudah tua ditambah luas lahan yang digunakan semakin sempit maka produktivitas kakao di Jawa Timur mengalami penurunan.

Dalam rangka mempertahankan Kakao sebagai potensi komoditas ekspor Jawa Timur maka pemerintah perlu melakukan intensifikasi, peremajaan dan juga rehabilitasi. Hal ini akan berkaitan dengan mutu dan angka produksi kakao.

Beberapa hal yang diperlukan yaitu benih komoditas kakao yang unggul, kemudian cara budidaya seperti pengembangan kultivar. Kedua hal tersebut menjadi perpaduan yang memerlukan perhatian khusus.

Perluasan areal pertanian terhadap komoditas kakao di Jawa Timur juga diperlukan agar tetap memiliki potensi komoditas ekspor Jawa Timur. Perbaikan tersebut bisa melalui rehabilitasi kebun yang lingkungan sudah rusak ataupun tercemar.

Pemerintah juga perlu memperhatikan sumber daya manusia yang bekerja dalam merawat dan budidaya tanaman kakao. Teknik yang salah saat budidaya dipercaya mempengaruhi tidak hanya angka produksi tetapi juga mutu kualitas yang tercipta.

Dengan memperhatikan segala aspek, maka tidak hanya angka produksi yang ikut meningkat tetapi juga kualitas mutu tersebut dapat meningkat.

Peningkatan tersebut akan memberikan dampak positif bagi masyarakat Indonesia.

Sebagaimana yang sudah disebutkan bahwa komoditas kakao juga berperan dalam meningkatkan devisa negara.

Semakin tinggi permintaan terhadap kakao sebagai bahan baku coklat maka akan semakin tinggi juga devisa negara yang diterima.

Walau tentu masih ada beberapa komoditas lainnya dari Jawa Timur yang juga sudah masuk dalam kegiatan ekspor. Tetapi fokus terhadap Kakao sebagai potensi komoditas ekspor Jawa Timur tidak menjadi sebuah masalah yang besar.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

FAST RESPONSE

If you have any questions about our services, we would love to hear from you. Please Call Us Today.

CONTACT US

18 Office Park 10th A Floor TB Simatupang Street No. 18, Pasar Minggu, Jakarta Selatan

+62-8128-8361-396