Bagi pengusaha, mengetahui negara tujuan ekspor Indonesia yang terbesar bisa menjadi referensi penting untuk memperluas pangsa pasar. Memang dengan kemajuan teknologi saat ini, kegiatan menjual barang ke luar negeri bukan lagi sesuatu yang rumit.
Pemerintah Indonesia bahkan sudah membuat regulasi yang mengatur tentang kebijakan ekspor bagi industri-industri besar maupun pelaku usaha kecil menengah.
Regulasi tersebut bertujuan untuk melindungi industri maupun produk yang dijual ke mancanegara.
Ekspor sendiri didefinisikan sebagai kegiatan dalam perekonomian untuk menjual barang ke luar negeri. Jika semua aspek sudah terpenuhi, maka menjual produk lintas negara bukan sesuatu yang tidak mungkin.
Kegiatan penjualan seperti ini juga tidak hanya dilakukan oleh industri besar saja, tapi juga pelaku usaha kecil hingga menengah.
Untuk melakukan ekspor sudah pasti membutuhkan akses, baik dari segi komunikasi maupun akomodasi sehingga melalui aktivitas ini bisa dilakukan dengan lancar dan menghasilkan laba besar bagi industri pengekspor.
Pada pembahasan kali ini kami akan mengulas daftar negara tujuan ekspor Indonesia lengkap beserta informasi komoditinya. Mari simak!
Negara Tujuan Ekspor Indonesia Berdasarkan Komoditinya
Menurut data dari Kementerian ada beberapa nama negara yang menjadi tujuan ekspor utama Indonesia. Berikut ini daftar negara tujuan ekspor Indonesia lengkap beserta informasi komoditi utamanya:
1. Hasil Karet dan Produknya
Beberapa negara tujuan ekspor Indonesia untuk hasil perkebunan karet beserta produk turunannya meliputi AS, Jepang, Cina, India, Jerman, Korea, Malaysia, Brasil, Canada dan Turkey.
2. Komoditi Sawit
Indonesia menjadi salah satu negara penghasil sawit terbesar dengan tujuan ekspor utamanya ke China, India, Spanyol, Pakistan, Mesir, Bangladesh, AS, Italia dan Malaysia.
3. Komoditi Tekstil dan Produknya
Daftar negara tujuan untuk mengekspor hasil tekstil dan turunannya meliputi Turki, Uea, Cina, Jepang, AS, Inggris, Korea Sel dan Belgia.
4. Komoditas Hasil Perhutanan
Hasil hutan Indonesia yang di ekspor ke luar negeri meliputi kayu dan non kayu (getah, buah, madu, minyak kayu putih, sagu, dll).
Negara ekspor hasil hutan ini mencakup Belanda, Taiwan, Malaysia, India, China, Inggris, Arab Saudi, Australia dan Alzazair.
5. Barang-barang Elektronik
Salah satu barang elektronik buatan Indonesia berlabel SNI yang laku keras di luar negeri adalah AC. Negara-negara yang menjadi tujuan export AC diantaranya Pilipina, Cina, Vietnam, Hongkong dan Singapura.
6. Produk Alas Kaki
Alas kaki buatan Indonesia bahkan mampu menembus profit ekspor hingga Rp 71 Triliun lebih sepanjang 2018 lalu.
Amerika Serikat, Jerman dan Cina menjadi negara tujuan ekspor alas kaki. Beberapa negara lainnya meliputi Italia, Meksiko, Belanda, Belgia dan Jerman.
7. Komoditi Udang
Indonesia juga menjadi pengekspor hasil laut terbesar di dunia, salah satunya dari komoditi udang.
Melimpahnya hasil tangkapan udang vaname dan windu di tanah air paling banyak diekspor ke Amerika Serikat.
8. Otomotif
Ada beberapa merk mobil buatan Indonesia yang diekspor ke luar negeri dengan negara tujuan Mexico, Brasil, Polipina, Saudi Arabia dan Pakistan.
9. Komoditi Kopi
Kopi dari hasil perkebunan di Indonesia (termasuk kopi instan) banyak yang diekspor ke Rusia, Cina, Italia, Jerman, Aljazair dan Malaysia. Namun saat ini sudah semakin banyak negara tujuan ekspor kopi Indonesia.
Selain komoditas-komoditas seperti sudah disebutkan di atas, masih banyak produksi dari industri Indonesia lainnya yang diekspor ke luar negeri. Seperti kerajinan homemade, cinderamata, asbak, kain, benih ikan, dan lain-lain. Bahkan ada juga komoditas unik yang juga diekspor.
Republik Rakyat China Menjadi Tujuan Ekspor Terbesar
Berdasarkan data statistik tahunan yang terbaru pada 2020 lalu, China masih menjadi negara tujuan ekspor Indonesia terbesar. Hasil komoditi utama yang paling banyak diekspor ke negara tersebut berupa plastik dan olahan tepung.
Meskipun sepanjang tahun lalu dunia tengah mendapatkan masalah akibat pandemi virus Corona, akan tetapi belum ada perubahan signifikan terhadap neraca perdagangan Indonesia, termasuk profit dari ekspor ke negara tirai bambu tersebut.
Bahkan menurut data terbaru, hasil export non-migas Indonesia ke Tiongkok mencapai lebih dari $ 12 miliar.
Seperti yang disampaikan dari data BPS bahwa China masih menguasai produk non migas Indonesia, kemudian diikuti AS dan Jepang.
Dilihat dari komoditi hasil perkebunan seperti manggis, kelapa dan pisang juga paling banyak diekspor ke China. Namun produk ekspor lebih didominasi oleh bahan bakar mineral, baja dan besi, serta minyak nabati.
Jika melihat riwayat perdagangan Internasional dalam kurun waktu 10 tahun terakhir, China menduduki peringkat pertama sebagai negara tujuan ekspor Indonesia.
Hal ini bisa menjadi referensi bagi para pelaku usaha yang ingin melebarkan sayap bisnisnya hingga ke mancanegara.
Apalagi hubungan bilateral antara China dan Indonesia juga sangat baik, sehingga tidak ada masalah terkait perdagangan Internasional antar keduanya.
Tips Menentukan Negara Tujuan Ekspor
Salah satu kendala yang sering dialami oleh pelaku usaha pemula yakni menentukan negara tujuan ekspor barang. Ada beberapa hal yang bisa menjadi bahan pertimbangan ketika menentukan negara mana tujuan ekspor usaha Anda.
Hal paling utama adalah melihat prospek dari jenis barang yang akan Anda jual ke luar negeri, lebih cocok masuk ke pasar negara mana.
Seperti yang sudah Kamu berikan daftarnya di atas bahwa setiap komoditi memiliki pangsa pasar ke negara berbeda-beda.
Selain itu, jika Anda ingin memulai ke salah satu negara terlebih dahulu, maka pertimbangkan dengan membuat analisis SWOT seperti yang banyak digunakan dalam dunia bisnis.
Tujuannya untuk menilai negara mana yang paling memberikan keuntungan sebagai tujuan ekspor Anda.
Pertimbangan lainnya juga bisa dilihat trade balance dari negara tujuan export yang diinginkan. Hal ini berkaitan dengan mata uang dimana negara dengan nilai impornya lebih kecil dari ekspor mempunyai kurs lebih kuat, begitu juga sebaliknya.
Negara dengan mata uang yang lemah kurang potensial dijadikan sebagai negara tujuan mengekspor barang.
Hindari negara-negara dengan karakteristik neraca perdagangan cenderung stabil karena dinilai bisa menghambat kegiatan ekspor Anda.
Terakhir, pertimbangkan tentang faktor-faktor penting seperti tarif bea masuk, ongkos pengiriman, pajak dan lain-lainnya yang berkaitan.
Pertimbangkan poin-poin tersebut berdasarkan beberapa nama negara tujuan ekspor Indonesia di atas.
Kesalahan yang Harus Dihindari dalam Ekspor
Selain mengetahui daftar negara tujuan ekspor Indonesia, penting juga menghindari kesalahan-kesalahan agar aktivitas export Anda berjalan dengan maksimal.
Yakni mengenai barang yang Anda jual, tidak semua produk bisa laku dijual ke luar negeri.
Banyak pelaku usaha pemula yang melakukan kesalahan seperti ini sehingga bisnis ekspor yang dikembangkan tidak berjalan sebagaimana mestinya.
Itulah mengapa persiapan dan pertimbangan yang matang di awal harus mendapatkan perhatian penuh.
Kurangnya persiapan dan informasi yang detail mengenai birokrasi bisa menjadi masalah serius bagi pelaku usaha.
Apalagi dengan kemajuan teknologi jaman sekarang, sepertinya tidak sulit untuk memperoleh informasi apapun seputar kegiatan ekspor.
Dengan melihat penjelasan di atas, kami harap bisa memberikan gambaran bagi pengusaha-pengusaha yang tertarik untuk menjual barang ke luar negeri.
Tidak menutup kemungkinan kedepannya daftar negara tujuan ekspor Indonesia akan semakin banyak sehingga memberikan peluang besar bagi pelaku usaha.