Banyaknya lahan karet pada negara ini, negara tujuan ekspor karet Indonesia semakin bertambah banyak. Namun, tahukah Anda sejak pendemi menyerang, justru ekspornya malah menurun. Ada banyak sebab yang membuat hal itu bisa terjadi.
Karet memiliki pengaruh cukup penting bagi negara Indonesia sendiri. Bila Anda belum tahu, luas lahan untuk perkebunan tersebut di Indonesia saja terdapat 3.6 juta hektar. Sementara itu, dari luasnya perkebunan, mampu menyerap tenaga pekerja mencapai 2,5 juta, dihitung berdasarkan per kepala keluarga.
Data tersebut diambil dari Dirjen perkebunan pada tahun 2018. Untuk saat ini, memang kondisi dunia sedang cukup krisis. Pembatasan pengiriman ke negara tujuan ekspor karet Indonesia terhambat. Beberapa dari negara tersebut mengalami kelumpuhan ekonomi.
Meski, beberapa masih ada yang membutuhkan bahan baku ini, tapi permintaannya justru menurun. Berbeda sekali pada tahun 2019, di mana kegiatan pengiriman bahan baku ini cukup meningkat.
Anda harus tahu bahkan ekspor karet Indonesia 2019 naik hingga 2.81 juta ton pengiriman bahan baku tersebut. Dari jumlah yang besar itu, mampu menghasilkan keuntungan hingga 3.95 Miliar. Penjelasan lebih detailnya, silakan untuk memperhatikan detail informasi berikut.
Mengetahui Pengertian Ekspor dan Tujuannya
Sebelum membahas lebih jauh tentang kegiatan ekspor karet dari Indonesia ke berbagai negara, ada baiknya untuk mengetahui pengertiannya terlebih dulu dengan istilah ekspor dan tujuan diadakannya.
Ekspor adalah sebutan untuk transportasi atau komoditas untuk menjual barang dan jasa ke luar negeri dengan maksud memperoleh keuntungan. Bisa juga disebut dengan proses kegiatan ekonomi, yang terjadi jual/beli dan dikirimkan ke luar negeri dengan jumlah besar.
Hal itu terjadi karena kebutuhan dari dalam negeri sudah tercukupi, sementara permintaan dari luar negeri sangat tinggi hingga dari sini, harus mengirimkannya pada negara yang membutuhkan.
Contohnya saja karet. Bahan baku tersebut telah diminati oleh beberapa negara. Jadi, setiap tahun negara tujuan ekspor karet Indonesia pasti sudah memesannya untuk kebutuhan negara tersebut.
Sebenarnya, untuk performa dari kegiatan ekspor bahan baku tersebut selalu seimbang antara tahun 2015 hingga 2019. Tapi pada akhir 2019, memang mengalami penurunan hingga ke tahun 2020 pada masa pendemi.
Terlihat juga karet dieksport ke negara ASEAN seperti Malaysia, Vietnam, Filipina juga mengambilnya dari sini. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, kurun waktu empat setengah tahun dari 2015 ke 2018 naik permintaan ekspor hingga 70 persen.
Untuk ASEAN yang memiliki pemesanan paling tinggi, dipegang oleh Vietnam. Terhitung pada kurun waktu tersebut sebelum 2020, melakukan pemesanannya hingga 12,9 juta dolar Amerika.
Namun, karena pendemi beberapa importir berakhir menghentikan pemesanan bahan baku tersebut dari Indonesia karena sementara waktu, pabrik-pabrik produksi ban dihentikan hingga pendemi membaik.
10 Negara Tujuan Ekspor Karet Indonesia Terbesar
Selain karena covid-19, tadi sudah disebutkan juga pada tahun 2019, penurunan ekspor terjadi. Hal itu dikarenakan skema dari Agreed Export Tonnage Scheme serta terdapat sebuah penyakit yang menjangkit perkebunan karet Indonesia.
Ditambah lagi, beberapa importir terbesar menghentikan pemesanan bahan baku tersebut akibat pendemi Global. Padahal ekspor karet Indonesia ke Amerika paling tinggi. Tapi pada bulan Juni, tembus sebagai negara penderita covid tertinggi di dunia.
Dari riwayat ekspor perkebunan karet Sumatera ke Amerika, tercatat bahwa mereka meminta bahan tersebut hingga 1,2 miliar, 396,52 juta, dan 324,55 juta dan semua menggunakan mata uang dolar Amerika.
Kami mengambil data dari tahun 2016 ke 2018 mengenai urutan negara tujuan ekspor karet Indonesia terbesar, yaitu :
- Amerika Serikat : untuk negara Paman Sam ini dari BPS tahun tersebut dilakukan ekspor hingga 568,400
- Jepang : negara yang menduduki peringkat kedua karena Jepang juga memproduksi banyak kendaraan hingga melakukan pemesanan karet 413,000
- Tiongkok : negara yang sering bekerjasama dengan Indonesia ini, kegiatan ekspor yang dilakukan ke sana adalah 293,400
- India : hingga 210,800
- Korea Selatan : mencapai 179,000
- Kanada : 72,800
- Jerman : 68,000
- Belgia : memiliki data sama dengan Jerman yaitu 68,000
- Turki : 64,600
- Negara Lainnya : sementara negara lainnya bila digabungkan mencapai 461, 300
Itu membuktikan memang negara tujuan ekspor karet Indonesia bisa menjadi penentu keberhasilan perekonomian Indonesia. Memang faktanya Indonesia sendiri adalah produsen karet terbesar kedua di dunia,
Berterimakasih kepada para petani karet karena mampu menjaga kualitas bijinya hingga menembus pasar dunia.
Manfaat Bahan Baku Karet Bagi Beberapa Negara
Memiliki kurang lebih negara tujuan ekspor karet Indonesia terbesar, sudah pasti banyak yang bertanya, kenapa ekspor biji tersebut selalu meningkat setiap tahunnya. Mengabaikan adanya pendemi tahun ini, hingga pertengahan 2019, memang selalu mengalami peningkatan.
Terlebih lagi, tanaman ini memiliki mampu bertahan hingga 30 tahun lamanya. Dan setiap tahun memiliki produksi getah berkualitas. Biasanya, ketika diekspor, bukan berbentuk getah, tapi sudah dalam bahan baku karet.
Bila Anda bertanya, beberapa negara tujuan ekspor karet Indonesia memanfaatkannya untuk apa, inilah penjelasannya :
- Bisa menjadi bahan bagi industri sintesis. Bisa untuk membuat alat kesehatan, perkakas dan khususnya kendaraan. Seperti di Amerika, Jepang dan Tiongkok.
- Biasanya juga dibuat sebagai beberapa alat-alat dapur.
- Bahkan ada yang digunakan sebagai campuran makanan. Tapi harus diketahui bahwa pengolahan lebih lanjut harus dilakukan agar aman dikonsumsi.
- Menjadi salah satu bahan obat-obatan. Karena ternyata mengandung banyak zat yang baik.
Sementara itu, penanaman pohon karet yang ada di Indonesia juga memiliki peran dalam reboisasi dan rehabilitasi lahan. Pohon karet sendiri memang tidak terpengaruh dengan lahan dan mudah beradaptasi dengan lingkungan hingga tidak perlu tanah terlalu subur.
Rencana Kegiatan Pemasaran Ke Negara Tujuan Ekspor Karet Indonesia
Mengetahui dampak pendemi global yang belum berakhir, hingga beberapa negara berhenti import karet dari sini. Sebenarnya Indonesia masih memiliki harapan tinggi untuk prospek perencanaan kegiatan ekspor.
Diperkirakan pada tahun 2020-2022 dengan beringrasi pada Autoregresif Integrated Moving Average (ARIMA), bisa saja negara tujuan ekspor karet Indonesia kembali mengambil bahan baku karet. Karena tiap tahunnya juga bisa naik 1,79%.
Bahkan diperkirakan lagi, hingga tahun 2025 juga akan terus mengalami peningkatan signifikan dengan rata-rata per tahunnya mencapai 1,73%. Semuanya bisa tercapai dan kembali bangkit, asalkan melakukan beberapa saran berikut :
- Dibangunnya kebun benih unggul pada beberapa pusat perkebunan rakyat.
- Setelah dibangun, melakukan peremajaan bibit karet yang unggul hingga diterapkannya teknologi dalam pembudidayaan karet.
- Mampu memperbaiki sistem pemasarannya dengan tertuju pada sistem pemasaran bersama petani agar semuanya memperoleh keuntungan dan kesejahteraan.
- Mencari pasar baru yang kemungkinan memiliki potensi baik selain dari Tiongkok atau Amerika.
- Dan mampu meningkatkan kualitas produk dimulai dari peningkatan pengawasan produksi yang harus diperbaiki.
Jumlah perusahaan karet di Indonesia sendiri ada 315. Kondisi ekspor akan semakin baik di tahun 2021 ini apabila produktivitas didukung dengan pengetahuan kebutuhan pasar pasca pendemi. Lalu, negara tujuan ekspor karet Indonesia kembali bekerjasama dengan kita.
Itulah beberapa informasi pada artikel kali ini tentang negara tujuan karet Indonesia. Semoga informasi ini menambah pengetahuan kita semua! Terima kasih!