Negara-negara Eropa dan Amerika menjadi negara tujuan ekspor kayu manis Indonesia hingga kini. Hampir semua negara tersebut menggantungkan pasokan rempah mereka dari Indonesia.
Karena kualitas rempah dari negara Bhineka Tunggal Ika tidak perlu di ragukan lagi.
Aroma yang khas dengan citarasa manis pedas membuat rempah-rempah ini diminati oleh semua orang. Sekedar untuk campuran minuman, campuran adonan kue, hingga bumbu masakan.
Inilah yang membuat orang luar, terutama daerah Erpoa dan Amerika tidak henti-hentinya mengimport cinnamon dari negara kita.
Menurut data dari Kementrian Perdagangan, sejak Januari-April 2020 lalu RI berhasil mengeksport rempah hingga mencapai 218,69 juta dollar AS.
Angka ini terbilang fantastis mengingat pada masa itu pandemi covid-19 sedang menimpa seluruh dunia.
Dunia yang sedang berduka nyatanya tidak menutup jalur dagang internasional. Meskipun ada beberapa penghambat di sana-sini, namun tingkat eksport rempah Indonesia justru naik.
Terlebih di benua Eropa dan Amerika dimana daerah tersebut merupakan negara tujuan ekspor kayu manis Indonesia.
Alasannya cukup sederhana yaitu rempah-rempah khususnya cinnamon dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan imun tubuh, selain dari konsumsi obat-obatan kimiawi.
Kayu manis terbukti lebih aman serta minim efek samping. Untuk lebih jelasnya, mari mengenal lebih dalam tentang kayu manis.
Mengenal Kayu Manis Lebih Detail
Seperti namanya “Kayu Manis” merupakan sebuah nama untuk tanaman rempah-rempah dengan batang kayu yang memiliki rasa manis.
Tanaman satu ini memiliki nama Latin Cinnamomum, serta Cinnamon dalam Bahasa Inggris.
Secara umum morfologi dari tanaman Cinnamomum ini yaitu tumbuhan berkayu dengan daun tunggal.
Tanaman yang termasuk dalam family Lauraceae, ordo Polycarpicae, serta kelas Dicotyledoneae ini dapat tumbuh baik pada lingkungan bersuhu 18-28 derajad celcius.
Kelembaban lingkungan antara 70-90%, curah hujan rata-rata 2000-2500 mm/tahun, sinar matahari 40-70% serta keasaman tanah dengan pH 5-6,5.
Selain di lingkungan dengan kategori tersebut, Cinnamon tetap dapat tumbuh namun akan menghasilkan kualitas kulit kayu yang sedikit lebih rendah.
Itulah mengapa negara tujuan ekspor kayu manis Indonesia adalah negara-negara daerah Benua Eropa dan Amerika. Selain alasan karena disana tidak ada hujan, pergantian ke-empat musim juga tidak cocok untuk tanaman Cinnamomum.
Ada banyak jenis tanaman Cinnamon seperti Cinnamomum Burmanni, Cinnamomum Zeylanicum, Cinnamomum Cullilawan dan Cinnamomum Cassia.
Indonesia sendiri paling banyak di tanam tanaman Cinnamomum berjenis Burmanni, Cullilawan dan Cassia. Sedangkan untuk jenis Zeylanicum banyak ditemui di Srilanka.
Tanaman berjenis C Burmanni dapat dengan mudah Anda temui di daerah penghasil kayu manis di Indonesia yaitu Sumatera (Barat dan Utara), Jawa (Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur), Jambi, Maluku dan Bengkulu.
Sedangkan untuk jenis C Cassia dapat Anda temui dengan mudah di daerah Jawa tengah seperti Purwokerto, Baturaden, dan Kebumen.
Berbeda dengan kedua jenis Cinnamomum di atas, jenis Cullilawan hanya dikenal di daerah Maluku, khususnya di Ambon dan Pulau Seram.
Cullilawan memiliki kayu paling lunak berwarna putih dengan kandungan minyak atsiri yang tinggi.
Manfaat Kayu Manis untuk Kesehatan
Mengingat banyaknya daerah di RI yang cocok untuk ditanami Cinnamomum, tidak heran bila negara penghasil kayu manis terbesar di dunia memanglah Indonesia.
Sedangkan negara-negara Benua Eropa dan Amerika sangat bergantung dari suplai rempah dari negara kita.
Menurut data tahun 2020, sebanyak 85% besar produk Cinnamon yang ada di seluruh dunia berasal dari eksport Indonesia.
Hal ini tentu bukan tanpa alasan, tanaman Cinnamomum yang selama ini hanya dikenal sebagai bumbu dapur ternyata memiliki manfaat yang luar biasa untuk kesehatan.
Penduduk di negara tujuan ekspor kayu manis Indonesia biasanya menggunakan Cinnamomum sebagai penghangat badan pada musim dingin.
Mereka mencampurkan potongan kayu manis ke dalam teh atau minuman mereka.
Ada juga yang menggunakan Cinnamon sebagai campuran rokok untuk menambah citarasa manis pedas. Tidak berhenti sampai disitu, kayu manis dijadikan bahan utama obat-obatan tradisional.
Seperti obat gangguan jantung dengan selai cinnamon, gangguan sendi, obat pengontrol kolesterol, obat penurun lemak tubuh, obat kanker, obat pencegah pengentalan darah, serta lain sebagainya.
Bahkan dibeberapa restoran mewah disana juga menggunakan cinnamon untuk campuran kue, cookies, serta berbagai olahan lainnya. Sedangkan pada negara sendiri cinnamon digunakan sebagai bumbu masakan, campuran minuman, dan campuran pembuat kue.
Negara Tujuan Ekspor Kayu Manis Indonesia
Berbagai khasiat tersebut menjadi dasar utama negara-negara beriklim subtropis terus mengimport Cinnamon dari negara tropis seperti Indonesia.
Beberapa negara utama di Benua Eropa yang menjadi target eksport cinnamon negara kita yaitu Jerman, Belanda, Perancis, Rusia, dan lain-lain.
Sedangkan Benua Amerika yang menjadi negara tujuan ekspor kayu manis Indonesia yaitu Kanada, Amerika Serikat, Meksiko, serta lain sebagainya.
Tidak hanya itu negara kita juga mengeksport tanaman ini ke Australia serta negara-negara lain di Asia seperti Jepang, Malaysia, Singapura, Korea, dan lain-lain.
Perkembangan Ekspor Kayu Manis Indonesia
Kenyataan itu membuktikan bahwa dunia memang mengandalkan eksport Cinnamon dari Indonesia. Namun sayangnya beberapa tahun belakang negara-negara seperti Thailand, Vietnam, dan Cina mulai menggencarkan eksport rempah-rempah seperti Cinnamomum
Meski muncul pesaing namun eksport Cinnamon negara kita tetap mengalami perkembangan.
Hal ini tercatat dalam data eksport kayu manis Indonesia pada Badan Pusat Statistik dalam beberapa tahun terakhir.
Mulai dari tahun 2011, tercatat Indonesia berhasil mengeksport 45. 695 ton cinnamon. Pada tahun itu eksport cinnamon memiliki nilai sebesar US$ 60.798 ribu.
Sayang pada tahun 2012 sempat mengalami penurunan, sehingga hanya bisa mengeksport 40.403 ton cinnamon senilai US$ 49.953.
Kemudian pada tahun 2013 mulai meningkat lagi sebesar 52.507 ton dengan nilai US$ 72.958, tahun 2014 sebesar 63. 507 dengan nilai US$ 72. 958. Serta pada tahun 2015 mengalami penurunan menjadi sebesar 55. 027 dengan nilai US$ 104. 052 saja.
Namun hal fantastis terjadi pada tahun 2018 dimana negara kita berhasil mengeksport cinnamon seberat 288 ton.
Sedangkan pada tahun 2019 negara tujuan ekspor kayu manis Indonesia yaitu Perancis, Amerika Serikat, Swedia, dan Estonia berhasil diimport cinnamon sebesar 215 ton, belum termasuk negara-negara lain.
Potensi Eksport dan Pengembangan Kayu Manis Indonesia
Dari data-data tersebut membuktikan bahwa peluang eksport untuk negara tujuan ekspor kayu manis Indonesia masih terbuka lebar.
Hingga saat ini pemerintah terus menggalakan eksport rempah termasuk cinnamon.
Dengan pemantauan yang tepat dan saling sinergi antara masyarakat dan pemerintah, optimis eksport cinnamon bisa meningkat.
Terlebih lagi telah hadir Kayumanis Koerintji yang diyakini mampu menjadi bibit unggul untuk para petani.
Kayumanis Koerintji ini merupakan jenis kayu manis C Burmanni yang menjadi favorit dari termasuk Amerika, Perancis, Swedia, Rusia, Jerman, Belanda, dan lain-lain.
Bibit pilihan (PIT) dari tanaman Koerintji ini telah tersebar dalam tiga lokasi yang berbeda yaitu Desa Perikan Tengah, Desa Lumpur, dan Desa Air Betung.
Bibit siap tanam ini diharapkan mampu menghasilkan kayu manis dengan kualitas terbaik dan karakteristik yang disukai negara tujuan ekspor kayu manis Indonesia. Jangan lupa untuk membuat Phytosanitary Certificate sebelum mengekspor kayu manis dari Indonesia