Perbedaan Ekspor dan Impor

Perbedaan Ekspor dan Impor

Tentunya terdapat perbedaan ekspor dan impor namun sampai saat ini masih banyak masyarakat yang tidak mengetahui perbedaan diantara kedua kegiatan ini. Seperti kita ketahui ekspor dan impor merupakan salah satu kegiatan ekonomi yang yang dilakukan oleh seluruh negara pada saat ini.

Karena bisa jadi sebuah negara memiliki benda yang tidak sulit mereka dapatkan namun tersedia di tempat lain, hal inilah dibutuhkannya kegiatan yang satu ini dimana tidak ada negara yang tidak membutuhkan lainnya. Bahkan negara maju sekalipun membutuhkan kehadiran negara lain demi mendukung perkembangan ekonomi mereka.

Namun sampai sekarang masih banyak orang yang kesulitan membedakan antara kedua kegiatan ini, padahal perbedaan ekspor impor merupakan salah satu info dasar yang bisa membantu dalam mengenal kegiatan ekonomi. Jadi walaupun Anda orang tua sekalipun maka wajib mengetahuinya apalagi jika ingin bekerja di bidang ini.

Sebab kegiatan ini memberikan keuntungan yang sangat menggiurkan sehingga bisa dipertimbangkan. Walaupun terkesan dasar namun masih banyak yang kurang mengetahui apa itu ekspor dan impor. Kondisi ini menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia masih sangat minim sekali pengetahuannya mengenai kegiatan yang berhubungan dengan ekonomi.

Apalagi kegiatan ini merupakan salah satu bagian dari perdagangan internasional. Jadi jika ingin membuka usaha di bidang ini dijamin tidak hanya menawarkan keuntungan besar namun memberikan relasi yang luas. Sebab teman Anda tidak hanya dari satu negara saja namun dari tempat lainnya di luar negara yang ditinggali.

Pengertian Mengenai Apa Itu Ekspor

Pengertian Mengenai Apa Itu Ekspor
gambar: pixabay

Sebelum mengetahui mengenai perbedaan ekspor impor maka wajib tahu apa pengertian dari ekspor itu, jadi dari pengertian ini bisa ditarik kesimpulan seperti apa kegiatan ini. Ekspor sendiri merupakan salah satu kegiatan ekonomi berupa pengiriman barang ke luar negeri. Jadi contohnya negara Indonesia mengirimkan barang milik mereka ke negara lain.

Pastinya barang yang dikirimkan sesuai dengan kebutuhan pasar sehingga bisa dimanfaatkan oleh negara lain tersebut. Kondisi ini dikarenakan setiap negara memiliki lingkungan yang berbeda sehingga memproduksi hasil alam yang berbeda. Tentunya untuk memenuhi kebutuhan mereka maka bisa meminta ke negara lain yang memproduksi hal tersebut.

Walaupun terkesan remeh namun masih banyak orang yang sudah dewasa sekalipun tidak mengetahui pengertian dari ekspor. Selain itu Anda juga harus mengetahui antara perbedaan ekspor dan eksportir, dimana ekspor merupakan nama kegiatannya sedangkan eksportir adalah orang yang menjalankan kegiatan tersebut.

Padahal kegiatan ini juga dilakukan oleh Indonesia juga sehingga perekonomian negara ini bisa maju. Karena sangat aneh jika suatu negara menutup diri ke negara lain, dijamin mereka tidak akan maju. Sebab dari kegiatan inilah mereka bisa menemukan beberapa barang yang belum tentu bisa dilihat di tempat sendiri.

Nama berdasarkan undang-undang istilah dari ekspor sendiri adalah mengeluarkan barang-barang ke luar daerah pabean. Pastinya Anda bertanya apakah daerah pabean itu, dimana merupakan wilayah sebuah negara yang berupa daratan, perairan dan ruang udara di mana menjadi lokasi zona ekonomi eksklusif nya. Oleh sebab itu inilah yang harus diketahui sebelum mengetahui perbedaan ekspor impor.

Jadi hanya bermodalkan arti dari istilahnya maka Anda bisa mengetahui sebagian kecil dari perbedaan kedua kegiatan ini. Apalagi info dasar seperti ini juga wajib diketahui oleh Anda yang masih mengenyam pendidikan sekalipun. Karena hal-hal dasar wajib diketahui sebelum mencari info mengenai hal penting lainnya seputar kegiatan ini

Pengertian Mengenai Istilah dari Impor

Pengertian Mengenai Istilah dari Impor
gambar: pixabay

Dalam mengetahui perbedaan ekspor impor maka juga wajib tahu arti dari istilah impor itu apa. Import sendiri merupakan kegiatan berupa memasukkan barang dari luar negeri ke sebuah negara, kondisi ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan yang ada. Pastinya kegiatan impor ini merupakan kebalikan dari ekspor.

Sudah pasti kondisi ini dikarenakan adanya permintaan dari pasar, jadi walaupun terlihat sama sebenarnya terdapat perbedaan ekspor dan impor dalam perdagangan antar negara. Jadi inilah penyebab beberapa orang sulit membedakan antara kedua kegiatan ini. Tentunya kegiatan impor ini berisi barang yang tidak ditemukan walaupun jenisnya ada di pasaran tempat tersebut.

Salah satunya adalah mengenai tas maupun produk fashion atas merek tertentu di mana hal tersebut tidak diproduksi di wilayah tersebut. Jadi walaupun tas maupun produk fashion yang sama ada di negara tersebut belum tentu merek yang sama diproduksi juga. Tidak heran jika ada banyak sekali produk impor pada saat ini yang berada di pasar Indonesia.

Pastinya produk tersebut berasal dari berbagai negara sehingga permintaan pasar terpenuhi semuanya. Pastinya jika terdapat permintaan pada sebuah pasar maka bisa memberikan keuntungan kepada pelaku, hal ini merupakan motif utama mengapa seseorang yang melakukan kegiatan ekonomi.

Tujuan Adanya Kegiatan Ekspor dan Impor

Tujuan Adanya Kegiatan Ekspor dan Impor
gambar: pixabay

Sebelum mengetahui perbedaan ekspor impor maka wajib untuk Anda tahu juga apa tujuan dari kegiatan ini, karena perdagangan internasional ini dilakukan berdasarkan tujuan tertentu sehingga bukan sekedar keisengan semata. Sebab kehadirannya bisa memberikan kemajuan perekonomian pada sebuah negara.

Untuk tujuan ekspor sendiri sebenarnya agar pelaku ekonomi bisa memperluas pasar produksi mereka sehingga memberikan keuntungan yang lebih banyak. Semakin banyak keuntungan maka sejahtera juga keuangan mereka bahkan untuk negara juga, selain itu kegiatan ekspor juga bisa membantu menstabilkan kurs valuta asing sehingga nilai tukarnya tidak terlalu rendah atau tinggi.

Ditambah lagi dengan adanya kegiatan ini maka produktivitas usaha dalam negeri juga meningkat sebab permintaannya berasal dari berbagai negara. Sebab bisa jadi barang tersebut permintaannya rendah di dalam negeri sehingga membuat keuntungan usaha menjadi merosot bahkan terancam bangkrut. Namun dengan adanya kegiatan ini maka perusahaan bisa melakukan produksi akibat adanya permintaan tinggi.

Selain itu tujuan adanya kegiatan impor adalah memenuhi kebutuhan yang ada, menciptakan barang dengan harga jual yang terjangkau. Bisa jadi barang impor tersebut memiliki biaya yang lebih murah dibandingkan memproduksi sendiri, tambah lagi kegiatan ini merupakan ajang melakukan transfer ilmu pengetahuan. Oleh sebab itu inilah beberapa perbedaan ekspor impor berdasarkan tujuan kegiatannya.

Perbedaan Antara Kegiatan Ekspor dan Impor

Terdapat beberapa perbedaan ekspor impor, dimana hal tersebut bisa dilihat dari proses pengiriman barangnya. Untuk kegiatan ekspor sendiri merupakan barang yang dari dalam negeri dikirimkan ke luar negeri, begitu juga dengan kegiatan impor merupakan barang di luar negeri yang masuk ke dalam negeri.

Selain itu perbedaan ekspor dan impor beserta contohnya adalah pada pelakunya, biasanya pelaku ekspor adalah orang-orang yang menjual barangnya. Biasanya terdiri dari perusahaan, individu, maupun industri kecil. Akan tetapi untuk pelaku impor biasanya berupa apa masyarakat, perusahaan, dan negara beserta instansi yang berwenang.

Perbedaan tersebut juga bisa dilihat dari pengurusan dokumennya, biasanya importir hanya mengurus bagian invoice-nya. Namun sedangkan eksportir mengurus lebih banyak lagi berupa bagian pengepakannya, asuransi, dokumen pendukung, maupun surat keterangan lainnya. Pastinya untuk melakukan kegiatan ekspor akan jauh lebih merepotkan.

Oleh sebab itu inilah beberapa info dasar mengenai kegiatan ini di mana bisa menambah pengetahuan masyarakat mengenai perdagangan internasional. Apalagi kegiatan ini masih dilakukan sampai sekarang baik oleh negara maju maupun berkembang, sangat disayangkan jika sampai sekarang Anda masih tidak mengetahui mengenai perbedaan ekspor impor.

Faktor Pendorong Perdagangan Internasional

Faktor Pendorong Perdagangan Internasional

Faktor pendorong perdagangan internasional merupakan hal wajib diperhatikan oleh seluruh pihak dari berbagai negara.

Faktor inilah menjadi salah satu alasan kuat mengapa diperlukannya perdagangan yang melibatkan beberapa negara beserta dengan penduduknya.

Perdagangan internasional ini termasuk dalam salah satu bentuk kerja sama dari segi ekonomi.

Adapun perjanjian dari kerja sama antar negara ini mencakup kegiatan ekspor dan impor barang antar negara.

Seiring berjalannya waktu hingga saat ini, banyak negara sudah merasakan manfaat dari adanya faktor pendorong di perdagangan internasional.

Seperti halnya mampu untuk menjaga dan mengatur harga pasar. Ada juga sebagai sumber dari devisa negara dengan meningkatkan impor dan ekspor barang.

Kami akan menjabarkan keseluruhan dari pengertian perdagangan internasional lengkap dengan beberapa faktor pendorong perdagangan internasional. Simak ulasan lengkap kami dibawah ini.

Pengertian Umum dari Perdagangan Internasional Wajib Diketahui

Pengertian Umum dari Perdagangan Internasional Wajib Diketahui
gambar: pixabay

Bagi Anda sudah mempelajari ilmu ekonomi secara keseluruhan tentu saja sudah tidak asing lagi dengan topik tersebut.

Perdagangan internasional ini sering kali dibahas dan menimbulkan banyak sekali beragam respon dari berbagai kalangan.

Perdagangan internasional merupakan suatu interaksi yang terjadi antar negara dalam bentuk jual beli barang ataupun jasa.

Sudah disepakati oleh semua pihak dari negara yang terlibat dalam kesepakatan kerja sama tersebut.

Perdagangan antar negara ini sudah ada sejak zaman dahulu dan sampai saat ini masih digunakan untuk menjaga persahabatan antar negara yang terlibat dalam kerja sama di dalamnya.

Secara umum, pengertian perdagangan internasional adalah proses yang terjadi untuk tukar menukar barang maupun jasa yang sudah didasari oleh kesepakatan terjalin antar kedua belah pihak atau lebih.

Bagi negara yang belum bisa membuat sebuah produk, maka perlu bantuan dari negara lainnya.

Faktor pendorong perdagangan internasional akan mampu memberikan solusi terbaik bagi negara yang belum bisa produksi barang tertentu secara mandiri.

Di kemudian hari, proses inilah yang sekarang kita kenal dengan sebutan kegiatan impor dan ekspor.

Perdagangan yang terjadi atau melibatkan negara – negara tertentu inilah disebut dengan nama perdagangan internasional.

Kesimpulan dari perdagangan internasional adalah kegiatan jual dan beli yang melibatkan satu negara atau lebih.

Pertukaran ini berlaku untuk sebuah negara yang tidak bisa atau belum mampu memproduksi suatu produk demi memenuhi kebutuhan para konsumennya.

Peranan penting dari adanya perdagangan internasional ini adalah mampu memenuhi segala macam kebutuhan diperlukan oleh suatu Negara.

Di mana negara tersebut belum mampu untuk memproduksi secara mandiri produk tersebut.

Biasanya hal ini terjadi karena keterbatasan dari sumber daya alam dan manusia, kendala modal serta keahlian.

Tujuan Adanya Perdagangan Internasional

Tujuan Adanya Perdagangan Internasional
gambar: pixabay

Faktor pendorong perdagangan internasional tidak lepas dari tujuan dan manfaat yang akan diperoleh oleh berbagai pihak yang terlibat kerja sama di dalamnya.

Dari sinilah pihak negara yang terlibat akan mendapatkan masing – masing keuntungannya.

Bagi negara yang sudah menyediakan produk atau barang tertentu akan mendapatkan keuntungan dari produk sudah mereka jual.

Sedangkan bagi negara yang membeli produk tersebut mendapatkan keuntungan dari segi pemenuhan kebutuhan masyarakatnya.

Selain memenuhi kebutuhan dari suatu negara, tujuan lain dari perdagangan internasional adalah mampu untuk memperluas market atau pasar dari produk yang dijual.

Sehingga inilah yang dapat meningkatkan produksi akan barang atau produk tersebut.

Perlu Anda ketahui pada saat terjadinya ekspor barang atau produk dari negara lain, maka devisa negara tersebut dapat mengalami peningkatan.

Dari sinilah faktor pendorong perdagangan internasional akan mampu meningkatkan pertumbuhan dari segi ekonomi Negara.

Dapat juga untuk stabilkan harga barang atau produk tertentu serta dapat membuka peluang lapangan pekerjaan yang luas.

Kemudian negara yang terlibat dalam perdagangan internasional ini juga dapat saling membantu dalam segi teknologi modern hingga membuat proses produksi dapat dilakukan dengan cepat.

Lalu setiap sumber daya manusia juga bisa bersaing dan memiliki keterampilan khusus.

Manfaat yang Dapat Diperoleh dari Perdagangan Internasional

Tujuan perdagangan internasional ini memang menjadi faktor yang sering dipertimbangkan oleh berbagai negara.

Selain tujuan, ada juga manfaat yang begitu banyak bisa diperoleh jika terlibat dalam kerja sama perdagangan internasional.

Salah satu dari manfaat perdagangan internasional adalah terjalin hubungan baik antar negara yang terlibat. Hubungan ini sering disebut dengan nama hubungan bilateral maupun multilateral.

Tidak bisa dipungkiri jika hubungan baik antar negara ini juga akan berimbas pada sektor pembangunan suatu negara.

Negara mampu untuk mempercepat proses dari pembangunan yang sedang dibutuhkan pada saat itu.

Kemudian ada pula manfaat lainnya seperti bisa mendatangkan investor asing supaya tertarik investasi modal ke dalam proyek pemerintah setempat.

Sehingga cara ini juga mampu untuk meningkatkan devisa negara.

Selain itu manfaat dari perdagangan internasional ini mampu memberikan pendapatan secara nasional.

Dari sinilah faktor pendorong perdagangan internasional adalah pendapatan nasional dapat memberikan kesejahteraan bagi setiap negara yang terlibat dalam kesepakatan kerja sama.

Kenali Faktor Pendorong pada Perdagangan Internasional

Kenali Faktor Pendorong pada Perdagangan Internasional
gambar: pixabay

Faktor pendorong perdagangan internasional yang pertama adalah penguasaan dari ilmu pengetahuan dan teknologi.

Sebagian negara yang sudah menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi yang tinggi sekarang sudah bisa memproduksi barang dengan banyak dan berkualitas.

Dengan pemanfaatan teknologi modern inilah bisa menghemat biaya dari produksi yang sudah dilakukan.

Kemudian teknologi ini juga mampu menghasilkan atau produksi barang secara cepat dan juga lebih banyak dari sebelumnya.

Negara yang memiliki teknologi maju lebih cenderung membuat barang lebih spesifik.

Sedangkan produk yang sudah dibuat sendiri akan dijual ke negara lain yang membutuhkan produk mereka.

Selanjutnya faktor pendorong kedua adalah perbedaan dari kekayaan sumber daya alam yang dimiliki oleh suatu negara.

Masing – masing negara memiliki wilayah dengan geografis yang tentu saja berbeda – beda. Dari sinilah sumber daya alam juga berbeda pula.

Wajib Anda ketahui, sumber daya alam ini merupakan faktor dari produksi negara tertentu.

Oleh karena itulah, masing – masing negara memiliki keunikan dari kondisi produksi yang mereka miliki.

Faktor selanjutnya adalah mampu memperluas pasar serta meningkatkan keuntungan dari produknya.

Sebagian dari para produsen memilih untuk membuat barang lebih sedikit karena takut mengalami kerugian jika tidak bisa menjual secara keseluruhan.

Namun sebagiannya memilih untuk memproduksi produk secara massal atau dalam skala besar.

Sehingga produk ini bisa dijual ke negara yang belum memiliki produk tersebut. Inilah yang menyebabkan timbulnya perdagangan internasional.

Faktor pendorong perdagangan internasional terakhir adalah dilihat dari kekurangan ataupun kelebihan produk dari suatu negara.

Hal ini terlihat jelas dari perbedaan sumber daya alam yang dimiliki oleh masing – masing negara.

Istilah digunakan untuk kelebihan barang di suatu negara disebut dengan surplus. Sedangkan kekurangan kas dari negara tertentu disebut dengan nama defisit.

Surplus dan defisit ini terjadi karena perbedaan sumber daya alam yang telah dimiliki.

Perdagangan internasional sudah bukan hal yang asing lagi bagi setiap negara termasuk Indonesia.

Faktor pendorong perdagangan internasional inipun memiliki banyak manfaat dan tujuan yang sudah dirasakan oleh masing – masing negara yang menerapkan kerja sama dalam hal perdagangan.

Jenis-Jenis Kargo

Jenis-Jenis Kargo

Jenis-jenis kargo sangat penting untuk diketahui semua orang terutama bagi pembisnis pemula maupun sudah lama. Pentingnya mengetahui kargo untuk eksport maupun impor wajib sekali diketahui agar menjamin kualitas barang selamat sampai tujuan.

Menjaga suatu barang dari perjalanan jauh hingga lintas Negara pastilah sangat sulit, maka dari itu dengan pemilihan yang tepat akan menjamin barang sampai dengan selamat dan sesuai dengan yang diinginkan. Karena itu Anda harus benar-benar memilih dengan tepat.

Kargo sendiri merupakan jenis pengiriman melalui udara, darat maupun laut. Pengiriman bisa berupa apa saja, bahkan dengan bobot maupun jenis barang dengan jumlah besar, hal ini sering digunakan para perusahaan besar dalam mengekspor barangnya keluar negeri.

Di Indonesia sendiri sudah banyak layanan kargo berkualitas yang tersedia untuk kegiatan ekspor ke luar negeri dan menjamin keamanannya. Untuk itu Anda sudah tidak perlu khawatir lagi bahwa barang akan terjaga hingga Negara tujuan.

Jenis-jenis kargo juga memiliki keunggulan maupun kekurangan masing-masing, karena setiap jalur udara maupun darat atau kapal memiliki kapasitasnya masing-masing. Hal ini harus dipertimbangkan oleh para pembisnis untuk mengetahui jenis yang nantinya dipakai.

Karena zaman sekarang semua serba maju, kebutuhan antar negara juga harus dipenuhi. Dengan kegiatan ekspor maka pendapatan negara juga ikut naik. Selain itu, Indonesia juga tidak akan tertinggal dengan pesatnya perkembangan pasar global.

Jenis-jenis Kargo yang Wajib Diketahui

Jenis-jenis Kargo yang Wajib Diketahui
gambar: pixabay

Perkembangan pasar global menjadi tolak ukur bagaimana negara juga dapat bersaing disana. Dengan berbagai sumber daya, pastinya akan menjadi usaha agar negara juga mampu bersaing di pasar global dengan Negara lainnya.

Macam-macam jasa exspor di Indonesia.

General cargo

Untuk general cargo yaitu jenis barangnya cenderung biasa tidak berbahaya dan tidak perlu adanya penanganan secara khusus. Seperti halnya barang tidak mudah rusak, busuk, pecah dan lainnya.

Selain tidak membahayakan, kapasitas yang akan dikirim juga sudah memenuhi standart dan persyaratan. Sehingga nantinya akan dilakukan penilaian akan dikirimkan melalui kapal maupun jalur darat masih tetap aman.

Special cargo

Untuk jenis kargo selanjutnya ini adalah digunakan untuk pengiriman barang yang sangat memerlukan penanganan khusus. Biasanya barang mudah rusak, busuk ataupun bisa mati, pastinya hal tersebut berbahaya jika tidak ditangani.

Barang-barang yang ditangani misalnya hewan maka jika tidak ditangani bisa mati. Ataupun untuk mengirim mayat berupa peti ataupun abu yang ditaruh di guci suci. Sedangkan benda yang mudah membusuk yaitu sayuran maupun buah-buahan.

Benda selanjutnya yaitu pada barang berharga seperti emas, berlian maka sangat perlu penanganan khusus. Bagi yang berbau menyengat seperti parfum, bau durian. Dan juga untuk mengirim organ manusia seperti jantung, ginjal juga lain sebagainya.

Dangerous cargo

Jenis-jenis kargo lainya yaitu dangerous cargo, digunakan untuk mengirim benda maupun barang berbahaya. Bahkan sangat perlu pengawasan khusus dari petugas agar tidak terjadi hal-hal membahayakan saat pengiriman.

Benda tersebut yaitu berupa barang mudah terbakar dan meledak, kemudian cairan seperti alkohol atau bahan kimia lainnya. Setelah itu ada barang berupa gas dan mudah terbakar.

Apa Saja yang Dimaksud Irregularity Cargo?

Apa Saja yang Dimaksud Irregularity Cargo
gambar: pixabay

Menurut SBU Garuda, irregularity cargo yaitu adanya masalah saat penangan barangnya, mulai dari adanya kerusakan hal ini mungkin saja dikarenakan tidak memenuhi standart exspor impor. Baik dari agennya maupun ada masalah lain.

Jenis-jenis kargo semuanya pasti memiliki aturan dan persyaratan saat ingin menggunakannya. Maka dari itu, jika sudah sesuai maka barang segera dikirimkan, namun beberapa hal terkadang menjadi hambatan dan masalah tidak terduga.

Dapat diartikan bahwa irregularity cargo ini yaitu pengirimannya dan pada saat penerimaan terdapat masalah yang tidak cocok dengan standartnya. Berikut masalah yang bisa menjadi penyebab irregularity cargo.

Missing cargo

Dalam masalah pertama ini yaitu karena barangnya hilang atau tidak ditemukan, baik dari stasiun yang dituju maupun tempatnya. Hal ini kemungkinan tertukar maupun salah dalam pengirimannya.

Damage cargo

Berikutnya ini masalah dikarenakan jenis kargonya sudah ditemukan dengan kondisi yang rusak baik kemasan, barang didalamnya atau packingannya. Untuk masalah ini harus ditinjau lebih lanjut, berikut hal yang bisa ditinjau.

  1. Kargonya dalam kondisi rusak dan barang hilang.
  2. Barangnya tidak dapat digunakan lagi, hancur atau kerusakan sangat parah.
  3. Bisa juga packing rusak namun belum dipastikan barang masih utuh atau mengalami kerusakan maupun masih ada.
  4. Untuk kargonya yang berlabel fragile isinya sudah pecah.
  5. Kemudian ada istilah mortality untuk pengiriman berupa hewan tetapi saat sampai tujuannya dalam kondisi mati.
  6. Lalu untuk benda seperti sayuran ataupun buah, waktu sampai tujuan kondisinya busuk.

Dengan demikian wajib memilih jenis-jenis kargo yang sesuai dengan kebutuhan barangnya. Dan sebagai jasa pengiriman tentu saja harus lebih teliti dalam pengecekan juga barangnya.

Inilah Syarat Penerimaan Cargo Secara Umum

Di Indonesia sendiri memiliki jenis-jenis kargo yang banyak untuk kegiatan exspor impor anta negara. Kegiatan ini selain merupakan bentuk pasar global, akan tetapi juga untuk memenuhi kebutuhan setiap negara dengan cara mengimpor atau mengekspor barang.

Oleh karena itu, pastinya barang sebelum dikirim harus melalui proses pengecekan berbagai kondisi dari rupa barangnya, jenisnya, kapasitasnya dan apakah berbahaya ataupun tidak. Berikut merupakan syarat untuk diterimanya cargo yang dapat dikirim sesuai standard.

  1. Untuk pertamanya adalah Anda akan diberikan air way bill, itu harus diisi dengan benar menurut TACT rules.
  2. Selanjutnya yaitu kelengkapan dokumen untuk setiap pengiriman dan juga dokumen pelengkap untuk kebutuhan lain.
  3. Setiap kargo harus ditulis tanda tangan dengan alamat yang jelas seperti alamat kotanya hingga jalan sesuai MAWB dan harus sama.
  4. Kemudian packing harus aman dan sesuai standartnya, jika barang tersebut dangerous seperti hewan maka harus dilakukan pengemasan sesuai aturan IATA.
  5. Seluruh label yang ditempelkan harus terlihat jelas, apalagi untuk alamatnya, jika rusak harus segera diganti.
  6. Kemudian untuk barang dangerous goods harus ada tandatangan dan harus lengkap sesuai aturannya.
  7. Selanjutnya untuk hewan harus memiliki sertifikatnya untuk itu dokumen harus lengkap dan berisi tandatangan pengirimnya.

Maka dari itu, selain memilih jenis-jenis kargo Anda juga wajib tahu persyaratannya. Apalagi untuk pembisnis baru yang memulai usaha dengan ekspor pasti masih belum tahu informasi tersebut.

Hal-hal yang Perlu Diketahui Bagi Pebisnis Pemula

Hal-hal yang Perlu Diketahui Bagi Pebisnis Pemula
gambar: pixabay

Dalam memulai usaha pastinya hal kebanggaan jika bisa melakukan perdagangan internasional, apalagi untuk brand sendiri. Akan tetapi beberapa orang masih awam dengan hal tersebut, menjadikan usahanya hanya sampai pada penjualan didalam negeri saja.

Apalagi dalam memilih jenis-jenis kargo yang memang sesuai kebutuhan, akan sangat sulit jika masih belum memahaminya. Karena itu sangat perlu menambah informasi lagi, supaya brand Anda bisa mencapai penjualan ke luar negeri.

Barang-barang yang biasanya dikirim lebih baik dalam kualitas yang bermutu tinggi agar semakin menarik peminat pembeli di negara lain. Dengan begitu penjualan akan semakin meningkat dan cepat melalui jenis-jenis kargo yang sesuai.

Pertanyaan Seputar Letter of Credit

Pertanyaan Seputar Letter of Credit

Ada beberapa pertanyaan seputar letter of credit yang umum di masyarakat. Sebenarnya, letter of credit atau yang sering disingkat L/C sendiri sangat perlu diketahui oleh para pebisnis.

Ketika sistemnya tidak dipahami, keamanan dalam proses jual beli menjadi tidak terjaga.

Walaupun kehati-hatian seorang pebisnis sangat dibutuhkan dalam menjamin keamanan produk, adanya letter of credit memiliki peran sangat vital.

Bisa dibilang, itu adalah alat bantu dari bank sehingga perkembangan bisnis bisa terus terjadi karena hambatannya sudah bisa diatasi.

Namun tidak dapat dipungkiri jika L/C sendiri memiliki pembahasan cukup rumit.

Karena kerumitan tersebut, beberapa pertanyaan seputar letter of credit sering muncul di kalangan para pebisnis baru.

Oleh sebab itu, mari membahas mengenai pertanyaan-pertanyaan tersebut sehingga pengetahuan akan hal itu bisa dimiliki.

Apa Itu yang Dimaksud dengan L/C?

Apa Itu yang Dimaksud dengan LC
gambar: freepik

Bagi beberapa yang memang sangat awam, bahkan apa itu L/C belum begitu diketahui. Hal ini membuat pengertiannya perlu diketahui terlebih dahulu.

Sebenarnya jika di masyarakat umum, sistem letter of credit cukup mirip dengan istilah rekber dalam belanja online.

Jadi L/C adalah kondisi dimana pembeli akan mempercayakan uangnya kepada pemilik letter of credit. Ini membuat pembayaran kepada pemilik barang akan dilakukan oleh pihak L/C.

Namun dalam dunia perdagangan umum, rekber tidak memiliki legalitas dan badan hukum. Hal ini sangat berbeda dengan L/C.

Pada sistem ini, pihak yang menjadi L/C biasanya adalah bank.

Dengan adanya peran bank, kepercayaan dari pemilik dana akan menjadi lebih besar karena kemungkinan penipuan akan terjadi dan hampir tidak ada.

Oleh sebab itu, tanggung jawab pembayaran akan sepenuhnya dimiliki oleh pihak bank. Ini membuat risiko letter of credit menjadi sangat kecil.

Mengapa Perlu Digunakan Dalam Ekspor Impor?

Mengapa Perlu Digunakan Dalam Ekspor Impor
gambar: freepik

Dari pengertian di atas, akan muncul pertanyaan seputar letter of credit selanjutnya. Pertanyaannya sendiri adalah mengapa sistem ini harus dipakai dalam ekspor impor.

Ketika pembelian dilakukan antara dua orang dari daerah sama, penggunaan L/C sebenarnya tidak begitu diperlukan.

Itu karena, kedua pihak yang bertransaksi secara geografis tidak terlalu jauh. Selain itu, tidak ada perbedaan budaya dan bahasa.

Hal ini membuat pihak pemilik barang tidak akan kesulitan ketika menagih pembayaran kepada penerima. Hal berbeda jelas terasa dalam sistem ekspor impor.

Pada sistem ini, pembeli dan penjual memiliki jarak cukup jauh. Selain itu, budaya dan bahasanya juga berbeda.

Kondisi ini jelas akan menyulitkan pengirim barang apabila biaya pelunasannya tidak kunjung dilakukan oleh penerima. Inilah jawaban dari pertanyaan seputar letter of credit tersebut.

Dengan sistem ini, jauhnya lokasi tidak akan menjadi alasan. Selain itu, perbedaan dalam budaya dan bahasa juga tidak akan menjadi penghalang.

Hal ini jelas akan memudahkan pembayaran ekspor dan impor yang sebelumnya sering menghadapi banyak masalah.

Apa Saja Keuntungan Menggunakan Sistem L/C?

Pertanyaan seputar letter of credit selanjutnya berhubungan dengan manfaat.

Jika dilihat dari penjelasan di atas, nampak bahwa manfaat letter of credit hanya terletak pada adanya rasa tenang dimana penipuan tidak mungkin terjadi.

Perlu diketahui, keuntungan yang akan didapat ketika menggunakan sistem ini jauh lebih besar daripada itu.

Keuntungan pertama bisa dilihat dari waktu pihak pengirim mendapatkan uang pembayaran.

Dalam teknik pembayaran normal, pengirim hanya akan mendapatkan uang ketika barangnya sudah sampai ke penerima.

Setelah itu juga, perlu ditunggu terlebih dahulu hingga penerima mengirimkan pembayaran secara penuh.

Ketika L/C digunakan, pembayaran bisa didapat lebih cepat. Itulah jawaban pertama dari pertanyaan seputar letter of credit ini.

Kondisi ini bisa terjadi karena ketika L/C dipakai, pihak bank akan memberikan berkas berisi beberapa syarat yang perlu dipenuhi agar pembayaran bisa diterima pihak pengirim.

Apabila persyaratan tersebut sudah dipenuhi maka pembayaran akan didapat walaupun barang yang dikirim belum sampai ke konsumen.

Namun walaupun pembayaran sudah dilakukan, pihak konsumen tidak perlu takut uangnya hilang. Itu karena pembayaran sepenuhnya menjadi tanggung jawab pihak bank.

Keuntungan kedua sebagai jawaban dari pertanyaan seputar letter of credit ini berhubungan dengan kemudahan akses.

Ketika sebuah bank dipercayai memegang amanah L/C, pihak bank tersebut tentu akan melakukan pengecekan pada pihak pengirim.

Ini dilakukan agar pengirim dipastikan merupakan pihak terpercaya.

Ketika bank melakukan pengecekan untuk pertama kali, pengecekan yang dilakukan akan sangat mendetail dan melihat seluruh aspek.

Kondisi berbeda akan terlihat ketika pengecekan dilakukan untuk kedua kali dan seterusnya. Ketika dilakukan untuk kedua kali, sudah banyak data yang dimiliki bank.

Data tersebut tentu akan dijadikan acuan untuk pengecekan selanjutnya. Ini jelas akan mempermudah proses pengecekan tersebut dan memudahkan akses L/C.

Kondisi ini tentu menjadi alasan mengapa jawaban dari pertanyaan seputar letter of credit ini dikaitkan dengan kemudahan akses.

Persyaratan Dalam L/C Itu Apa Saja?

Ketika seseorang sudah memutuskan untuk memakai cara L/C dalam ekspor impor, pengetahuan tentang mekanisme letter of credit tentu perlu matang.

Sebenarnya, L/C sendiri bukanlah sebuah hal rumit. Namun terdapat pertanyaan mengenai letter of credit yang pasti menjadi kendala yaitu apa saja persyaratannya.

Ketika berbicara tentang persyaratan, seseorang sering kali down dan merasa disulitkan. Ketika membicarakan ini, ketahuilah bahwa persyaratan dalam letter of credit sangat mudah.

Persyaratan pertamanya adalah Purchase Order. Purchase order berisi produk yang dipesan oleh konsumen.

Lalu ada juga daftar packing. Ini membuat pengirim perlu menjelaskan bagaimana produk pesanan dikemas dan bagaimana proses packingnya.

Hal ini dilakukan untuk menjamin keamanan barang yang dipesan. Selanjutnya, invoice juga merupakan salah satu daftar wajib. Jangan lupa juga mencantumkan sertifikat originalitas.

Sertifikat ini menjadi bukti bahwa barang yang dikirim memang original. Terakhir, dokumen jasa pengiriman juga harus dikirimkan.

Hal ini menjadi bukti pada konsumen bahwa barangnya memang sudah dikirim. Mungkin untuk tambahan, sertifikat lain yang dirasa mendukung juga bisa dimasukkan.

Pihak Mana Saja yang Mengambil Peran Dalam Letter of Credit?

Pihak Mana Saja yang Mengambil Peran Dalam Letter of Credit
gambar: freepik

Secara umum, pihak yang mengambil peran dalam letter of credit hanya tiga. Ketiga pihak tersebut antara lain pengirim, penerima, dan bank.

Namun sebenarnya, terdapat beberapa pihak yang mewakili bank. Pihak pertama adalah pihak pembuka. Ini adalah tempat dimana penerima memasukkan saldo.

Lalu selanjutnya adalah pihak penerus. Penerus ini bertugas untuk memberikan informasi bahwa pihak pembuka sudah mendapatkan saldo.

Lalu selanjutnya adalah pihak pembayar. Pembayar ini adalah yang diberi informasi oleh pihak penerus. Selain itu, pihak pembayar ini juga yang akan melakukan pembayaran pada pengirim.

Lalu terakhir, ada juga pihak negoisasi. Pihak negoisasi ini akan bertemu langsung dengan pengirim. Pihak negosiasi ini juga memiliki peran paling vital.

Itu karena, pihak ini akan melakukan pengecekan apakah pengirim tersebut benar-benar terpercaya atau tidak.

Dari penjelasan di atas, pasti disadari bahwa letter of credit sangat mempermudah transaksi dan tidak sulit untuk dilakukan.

Oleh sebab itu, Anda yang aktif dalam ekspor impor perlu menggunakannya dalam setiap transaksi. Semoga penjelasan mengenai pertanyaan seputar letter of credit ini bisa membantu.

Teori Perdagangan Internasional Sederhana

Teori Perdagangan Internasional Sederhana

Ada banyak teori perdagangan internasional sederhana yang mudah untuk dipelajari. Pengetahuan akan hal tersebut sebenarnya sangat penting.

Ketika seseorang hendak memiliki bisnis dengan cakupan besar, sekadar modal keberanian tidak cukup.

Diperlukan pengetahuan lebih tentang manfaat perdagangan internasional dan kemampuan dalam mempelajari banyak hal.

Bisnis hanya dengan modal keberanian tidak akan bertahan lama. Itu karena, para pesaing sudah mempersiapkan senjatanya masing – masing.

Tentu, perbandingannya sangat jauh antara mereka yang bertarung dengan persiapan dengan mereka yang bertarung tanpa persiapan. Bentuk persiapan dalam bisnis sendiri bermacam – macam.

Namun kali ini, sangat ditekankan bahwa pengetahuan akan teori juga sangat penting. Tidak perlu mempelajari teori rumit.

Nyatanya, terdapat beberapa teori perdagangan internasional yang sederhana dan mudah dipelajari. Tentu Anda sendiri tidak akan kesulitan dalam mempelajari teori – teori tersebut.

Adam Smith dan Kaum Merkantilisme

Adam Smith dan Kaum Merkantilisme
gambar: pixabay

Teori perdagangan internasional sederhana pertama dikeluarkan oleh Adam Smith. Bisa dikatakan, ini merupakan salah satu teori paling populer di dunia bisnis.

Konsep dari adam smith ini sering disebut sebagai konsep keunggulan mutlak. Intinya, terdapat sebuah kondisi dimana pebisnis akan mendapat keunggulan mutlak dalam transaksi.

Keunggulan mutlak sendiri terjadi ketika barang yang dijual diterima oleh pembeli sepenuhnya. Rincinya, keunggulan mutlak ini berbicara tentang keuntungan mutlak.

Keuntungan mutlak merupakan keuntungan dimana sebuah negara mendapatkan pundi – pundi rupiah ketika mengirim barang hasil produksinya ke negeri lain.

Tentu, faktor yang perlu diperhatikan pada teori tersebut adalah biaya produksi.

Tidak mungkin sebuah negara dapat mendapat keuntungan mutlak apabila biaya produksinya berbeda dengan wilayah tujuan.

Oleh sebab itu, teori perdagangan internasional sederhana ini mengharuskan kedua pihak untuk memiliki biaya produksi sama.

Kaum merkantilisme juga memiliki teorinya sendiri. sebenarnya, ada banyak orang yang tidak mengetahui apa itu kaum merkantilisme.

Kaum ini sebenarnya merupakan sekelompok orang yang menganut ideologi kapitalisme dalam hidupnya. Namun, kapitalisme yang dianut adalah kapitalis komersial.

Teori perdagangan internasional sederhana yang dikeluarkan oleh kaum merkantilisme sendiri sangat luar biasa.

Mereka mengatakan, perdagangan bukanlah suatu hal yang ditujukan untuk memajukan perekonomian satu orang.

Bagi mereka, perdagangan merupakan hal yang ditujukan untuk memajukan perekonomian negara.

Walaupun prinsip ini adalah milik orang luar, rasanya tidak salah jika menerapkan konsep itu dalam diri.

Dengan tertanamnya konsep tersebut dalam jiwa seorang warga negara, kemajuan bangsa akan menjadi semakin cepat.

Itu karena, seseorang akan mendahulukan kepentingan negara dibanding dirinya sendiri.

David Ricardo dan Mazhab Neoklasik

David Ricardo dan Mazhab Neoklasik
gambar: pixabay

David Ricardo juga pernah mengeluarkan teori perdagangan internasional sederhana. Ia mengeluarkannya pada tahun 1817.

Konsepnya sendiri sering disebut dengan keunggulan komperatif dalam kebijakan perdagangan internasional. Walaupun sudah lebih dari dua abad, konsep tersebut masih bertahan hingga hari ini.

Bahkan hingga hari ini, apa yang dikeluarkan david richardo masih diakui.

Banyak ahli mengatakan, konsep keunggulan komperatif dari David Ricardo masih layak untuk dimasukkan sebagai konsep perdagangan modern.

Sebenarnya, konsep ini sendiri berbicara tentang kerugian dan keuntungan. Namun, perbandingan antara kerugian dan keuntungan ini tidak dilihat secara asal.

Keuntungan dan kerugian tersebut dilihat secara relatif. Hal ini jelas membuat hasil perbandingannya menjadi lebih akurat.

Keakuratan itulah alasan utama mengapa teori perdagangan internasional sederhana ini begitu diakui. Selain teori dari david ricardo, ada juga Mazhab Neoklasik yang tidak kalah populer.

Mazhab Neoklasik ini sebenarnya sukses merubah sudut pandang setiap pebisnis dalam melakukan perencanaan.

Pasti ketika berbisnis, seseorang akan melihat pada biaya tenaga kerja dan kebutuhan produksi. Ini sangat wajar mengingat kedua kebutuhan tersebut akan terus ada dan tidak mungkin dihilangkan.

Disinilah peran Mazhab Neoklasik sebagai teori perdagangan internasional sederhana muncul. Mazhab ini mencoba mengalihkan sudut pandang untuk tidak lagi mengarah ke dua hal tersebut.

Pada mazhab ini, pebisnis dituntut untuk mengalihkan fokusnya pada kepuasan pelanggan dan marginal utility.

Dengan perubahan fokus ini, seorang pebisnis akan berpikir jauh ke depan. Namun jika dilihat, mazhab ini membuat kebutuhan produksi dan biaya pegawai tetap diperhatikan.

Ini berhubungan dengan kepuasan pelanggan dimana hal tersebut akan sulit dipenuhi apabila kebutuhan produksi dan biaya pegawai tidak diperhatikan.

John Stuart Mill dan Hecksher Ohlin

Jika sebelumnya David Ricardo sukses dengan konsep komparatifnya, John Stuart Mill membuat pengembangan dari konsep tersebut.

Tentu pengembangan konsep ini tetap bisa dimasukkan ke dalam teori perdagangan internasional sederhana. Intinya, konsep dari John Stuart Mill mengedepankan konsep DTDN.

DTDN sendiri merupakan singkatan dari Dasar Tukang Dalam Negeri. Ketika DTDN dipakai, seorang pebisnis perlu fokus untuk mempertahankan keseimbangan antara permintaan dan penawaran.

Keseimbangan ini bisa memberikan beberapa keuntungan. Keuntungan pertama terletak pada tidak adanya stok barang percuma.

Hal berbeda jelas akan terlihat jika keseimbangan ini tidak dipahami. Kemungkinan stok barang berlebihan dan akhirnya terbuang percuma menjadi lebih besar.

Selain itu, DTDN juga akan membuat setiap permintaan terpenuhi. Terpenuhinya setiap permintaan bias membuat omzet dari suatu dagangan tidak akan mengalami penurunan.

Hecksher Ohlin juga mempunyai konsep terkenal. Konsep tersebut sering disebut HO. HO ini sangat simpel dan mudah dipahami.

Pada dasarnya, HO berbicara tentang relevansi antara biaya produksi dan ekspor impor. Ketika sebuah negara memiliki biaya produksi tinggi, ekspornya pasti akan meningkat.

Itu karena, barang hasil produksi akan banyak diminati oleh wilayah luar. Selain itu, tingginya biaya membuat stok barang akan cukup untuk melakukan ekspor.

Hal berbeda akan terlihat pada negara dengan kepemilikan biaya produksi rendah. Kondisi ini akan membuat negara tersebut banyak melakukan impor.

Ini terjadi karena produksinya sedikit. Selain itu, rendahnya biaya produksi akan mengakibatkan penurunan stok.

Hal ini jelas membuat impor menjadi lebih mungkin untuk dilakukan. Ini sangat merubah teori – teori sebelumnya dimana kedua hal ini sering dibalikkan sebelum Hecksher Ohlin mengeluarkan konsep ini.

Michael Porter dan Wassily Leontif

Michael Porter dan Wassily Leontif
gambar: pixabay

Michael Porter juga memiliki teori sederhana yang membicarakan tentang keunggulan persaingan. Menurutnya, keunggulan persaingan sebuah negara dipengaruhi oleh empat faktor.

Keempat faktor tersebut antara lain proses produksi, kondisi produksi, struktur dan strategi, dan kualitas mutu. Keempat hal tersebut perlu dipenuhi.

Jika yang dipenuhi hanya satu, dua, atau tiga, pelaku bisnis akan mudah ditaklukkan oleh mereka yang memenuhi keempatnya. Konsep sederhana terakhir dikeluarkan oleh Wassily Leontif.

Konsep dari wassily leontif sendiri sering disebut sebagai paradoks leontif. Teorinya ini menjelaskan tentang faktor penyebab adanya perdagangan internasional.

Ketika disimpulkan, faktor penyebab tersebut ada empat. Faktor pertama adalah perbedaan sumber daya alam antara satu daerah dengan daerah lain.

Lalu, faktor selanjutnya adalah perbedaan kemampuan manusia. Fokus dan intensitas dalam menciptakan suatu produk juga dimasukkan ke dalam paradoks leontif.

Terakhir, tarif juga menjadi salah satu faktor. Setelah dipahami, setiap pembaca pasti sadar jika teori – teori di atas sangat simpel dan begitu mudah untuk dipelajari.

Dengan pemahaman tentang teori perdagangan internasional tersebut, semoga bisnis yang coba dijalani bisa meraih kesuksesan.

Dengan itu, teori perdagangan internasional sederhana yang kami paparkan menjadi tidak sia – sia.

Pengertian Perdagangan Internasional

Pengertian Perdagangan Internasional

Menurut perkembangan sekarang ini pengertian perdagangan internasional mengacu terhadap sebuah jalinan kerjasama perdagangan antar negara. Berbeda dengan perdagangan dalam negeri, perdagangan ini diselenggarakan oleh dua negara dan juga komponennya seperti lembaga, individu atau lainnya.

Banyak di antara negara menganggap kegiatan ini menjadi faktor penting untuk menambah pendapatan negara. Langkah ini telah dilakukan sejak dahulu dan mempengaruhi perkembangan industri, perkembangan transportasi global dan perusahaan internasional.

Feri yunanda dalam tulisannya mengatakan bahwa kegiatan perdagangan internasional merupakan sebuah kegiatan yang dilakukan antar negara baik dalam pemerintahan maupun lintas sektoral.

Untuk melakukannya antara dua belah pihak harus membuat kesepakatan terlebih dahulu. langkah ini merupakan upaya untuk menyatukan tujuan maupun persepsi keduanya supaya menghilangkan adanya sebuah perselisihan di kemudian hari.

Dari keterangan terkait pengertian perdagangan internasional dapat dikatakan sebagai upaya atau jalinan kerjasama dua negara atau lebih yang memiliki hubungan kerjasama bilateral. Baik bersifat regional, maupun multilateral.

Kerjasama regional berarti kesepakatan antar beberapa negara pada kawasan tertentu seperti ASEAN, OKI, Asia dan lain sebagainya. Sedangkan multilateral beberapa negara dengan tidak ada batasan wilayah atau kawasan seperti pasar bebas.

Beberapa Teori Pengertian Perdagangan Internasional dari Para Ahli

Beberapa Teori Pengertian Perdagangan Internasional dari Para Ahli
gambar: pixabay

Amir SM dalam Suatu Penuntun Impor Ekspor (1984) mengatakan bahwa perdagangan internasional sangat rumit karena terdapat sekat sistem politik yang dapat menghalangi proses jalinan kesepakatan. Berikut beberapa pendapat para ahli.

1. Perdagangan Internasional Menurut Adam Smith

Mengacu panda pengertian perdagangan internasional Adam Smith proses lebih fokus pada sebuah keuntungan absolut apabila semua memberlakukan sistem pasar bebas. Karena proses impor sebenarnya untuk memenuhi ekspor barang negara lain.

Hal ini membuktikan apabila sebuah negara mampu membuat cost rendah bahkan lebih pasti sangat menguntungkan bagi produsen tersebut. sehingga produksi jenis yang sama tidak memiliki alasan untuk ikut dalam proses perdagangan internasional.

2. Pendapat David Ricardian Terhadap Perdagangan Internasional

Dia mengatakan bahwa setiap negara yang memiliki kompetensi membuat produk harus melibatkan diri dalam proses perdagangan. Menurut penjelasannya kegiatan ini harus lebih kompetitif karena pasar mereka sama, tinggal bagaimana strategi penjualannya.

Langkah ini dianggap lebih menguntungkan karena sebuah negara dengan kemampuan produksi tidak harus mengisolasi barang bagi negaranya sendiri. Dalam perkembangannya model ini dibuat secara matematis dan terperinci untuk pembelajaran ekonomi perdagangan.

3. Teori Heckcher-Ohlin

Toori ini sebenarnya lebih mengadopsi Ricardian akan tetapi dipoles agar tampil komperatif. Tujuannya untuk menerangkan tentang keberadaan negara memberlakukan secara lebih proses perdagangan yang mereka lakukan.

Hechsceh mengatakan bahwa seharusnya negara melakukan kegiatan ekspor secara besar dan mengimpor barang langka. Kemudian diproduksi kembali menjadi barang ekspor berkualitas berbeda dari sebelumnya. Cara ini lebih berani dan lebih mandiri dari produksi barang saja.

4. Teori Spesifik Oleh Jacob Viner

Berlandaskan pengertian perdagangan internasional, faktor teori ini yaitu dengan asumsi spesifik. Artinya proses kerjasama perdagangan sebuah negara tidak memperbolehkan berganti antara komitmen satu industri dan lainnya sebagai respons atas perubahan pasar.

Jacob Viner beranggapan bahwa terdapat dua faktor utama di dalam sebuah sistem ekonomi. Pertama yaitu faktor spesifik misalnya lahan dan capital dan selanjutnya adalah faktor berpindah. Sering kita sebut dengan tenaga kerja.

5. Adopsi Teori Gravitasi Dagang Ala Jan Timbergen

Terinspirasi dari teori gravitasi Isac Newton, Timbergen membuat perkiraan bahwa hubungan perdagangan berdasarkan dilihat dari segi pendapatan domestic bruto. Selain itu juga biaya yang dikeluarkan untuk perdagangan antar kedua belah pihak negara.

Hukum gravitasi newton digunakan sebagai landasan berpikir, yaitu dengan cara membandingkan besar pendapatan kotor (bruto) dengan biaya dalam sekali transaksi. Anggapan ini dikuatkan dengan bukti empiris oleh analis ekonomerti.

Faktor Pendorong dan Penyebab Terjadinya Perdagangan Internasional

Faktor Pendorong dan Penyebab Terjadinya Perdagangan Internasional
gambar: pixabay

Apabila dicocokkan dengan pengertian perdagangan internasional, ada beberapa penyebab dan faktor pendorong terjadinya kegiatan tersebut. Keduanya bagaikan sebuah sisi saling berhubungan untuk memperlancar proses.

Ada beberapa penyebab perdagangan internasional, di antaranya adalah

1. Proses Revolusi Besar-besaran Transportasi dan ITE

Fator teknologi dan informasi berpengaruh terhadap meningkatnya perkembangan sebuah perdagangan karena masyarakat sudah tidak lagi dibatasi oleh ruang. Untuk mode transportasinya sendiri saat ini juga banyak agen khusus yang mengantarkan ke mana saja.

2. Kebutuhan Bersifat Interpendensi

Artinya setiap negara memiliki keunggulan tersendiri dari beberapa aspek seperti sumber daya baik alam maupun manusianya. Sehingga mampu membaca kondisi pasar sesuai dengan kemampuan mereka

3. Adanya Kebebasan Ekonomi (Liberalisasi)

Adanya proses bertransaksi yang bebas memang ada dalam pengertian perdagangan internasional. Kesempatan tersebut digunakan oleh mayoritas negara produsen untuk mengandalkan apa yang dimiliki sebagai sumber pendapatan

4. Pendapatan Devisa

Salah satu sebab paling berpengaruh pada proses perdagangan internasional adalah untuk menjaga stabilitas pemasukan devisa negara. Oleh karenanya ada simpanan cadangan devisa untuk pembangunan.

Faktor Pendukung Terjadinya Perdagangan Antara Lain Adalah

1. Proses Ekonomi Liberal

Proses pendapatan ekonomi serba bebas merupakan sebuah kesempatan untuk menambah hasil kekayaan negara. Dengan begitu jumlah devisa yang dihasilkan terus bertambah dan rencana pembangunan dalam negeri terjamin dan berjalan sesuai rencana.

2. Jumlah Kekayaan Sumber Daya Dari Alam

Masing-masing pemerintahan sebuah negara pasti memiliki perbedaan sumber daya alam. Dengan adanya perdagangan antar negara ini maka mereka saling kerjasama mendapatkan bahan untuk memenuhi kekurangan di internal negeri mereka masing-masing

Tujuan Adanya Kerjasama Perdagangan Internasional

Berpedoman melalui pengertian perdagangan internasional, selain pemenuhan kebutuhan barang di dalam negara. Kegiatan ini juga memiliki tujuan lain. Di antaranya adalah

  1. Perluasan pasar. Artinya sebuah negara pasti menginginkan produksinya tidak hanya dikenal pada beberapa negara saja, jika memungkinkan harus menguasai pasar sehingga produksi terus meningkat.
  2. menginkatkan pendapatan sebuah negara. Kita tahu bahwa perlu adanya pemasukan secara berkelanjutan pemasukan untuk pembangunan dalam negeri sehinga perlu melakukan ekspansi besar terhadap pasar global untuk menambah jumlah cadangan devisa mereka.
  3. menguatkan sektor ekonomi. Hal ini dilakukan melalui stabilisasi harga baik domestik maupun luar negeri dan menyerap banyak tenaga baru
  4. Upaya peningkatan sumber daya manusia. Berdasarkan pengertian perdagangan internasional, upaya agar proses berjalan lancar adalah tercapainya tenaga terampil untuk perkembangan teknologi.

Beberapa Manfaat Perdagangan Internasional Bagi Perkembangan Ekonomi

Beberapa Manfaat Perdagangan Internasional Bagi Perkembangan Ekonomi
gambar: pixabay

Perlu diketahui pengertian perdagangan internasional dan manfaatnya adalah menambah keuntungan bagi negara yang terlibat proses tersebut. sisi lainnya ada beberapa manfaat terjadinya kegiatan ini, di antaranya

  1. Sebagai sarana mempererat hubungan kerjasama antar bangsa . hubungan ini bersifat bilateral dan multilateral sehingga tertanam rasa saling membutuhkan antar negara.
  2. Dari pengertian perdagangan internasional dapat dilihat proses saling bantu antara dua negara atau lebih. Seperti percepatan proses pembangunan dalam negeri
  3. Mengundang banyak investor untuk tertarik menanamkan modalnya bagi proyek pemerintah maupun swasta. Sehingga bermanfaat sebagai jalan menambah devisa negara.
  4. Berawal dari pengertian perdagangan internasional tersebut sangat bermanfaat untuk mendapatkan produk barang mancanegara sehingga mereka bisa memilih berbagai macam barang sesuai keinginan dan kebutuhan di setiap negara.
Perbedaan Perdagangan Dalam Negeri dan Luar Negeri

Perbedaan Perdagangan Dalam Negeri dan Luar Negeri

Sebelum terjun ke dalam dunia ekspor impor, ada baiknya kalau Anda memahami perbedaan perdagangan dalam negeri dan luar negeri.

Hal ini akan menghindarkan Anda dari berbagai kesalahan dan resiko yang mungkin muncul pada saat proses transaksi jual beli tersebut terjadi.

Seperti kita ketahui, saat ini dunia sedang memasuki era pasar global. Ada banyak sekali jenis produk yang dijual lintas negara.

Tidak hanya partai besar saja, tapi juga partai kecil. Semuanya bisa dilakukan baik oleh perusahaan ataupun perorangan.

Hanya saja pada saat Anda hendak menekuni bisnis di bidang satu ini, wajib untuk memahami seluk beluknya dengan baik terlebih dahulu.

Hal ini akan memudahkan Anda dalam menjalani berbagai proses transaksi kedepannya.

Karena itu sangat wajib bagi Anda untuk memahami apa saja perbedaan perdagangan dalam negeri dan luar negeri ini.

Terlebih kalau Anda hendak bermain dalam partai besar, hal ini harus dipertimbangkan sejak awal. Lantas apa saja perbedaannya? Simak penjelasannya di bawah ini.

Perbedaan Cara untuk Pembayaran Transaksi

Perbedaan Cara untuk Pembayaran Transaksi
gambar: pixabay

Perbedaan pertama yang ada di dalam perdagangan dalam dan luar negeri adalah cara pembayarannya.

Kalau misalkan alat pembayaran menggunakan uang kontan, maka mata uang menjadi pembeda yang paling awal.

Contohnya kalau Anda melakukan transaksi jual beli ke negara Malaysia. Apakah Anda akan membayar dengan menggunakan Rupiah?

Tentu tidak bukan? Sepertinya membayar menggunakan Ringgit jauh lebih direkomendasikan karena kita membeli di negara tersebut.

Lain halnya kalau Anda membeli produk di Amerika Serikat, tentu mata uang yang digunakan adalah Dollar.

Tidak mungkin transaksi Anda diterima jika melakukan pembayaran dengan mata uang Rupiah. Ini merupakan perbedaan perdagangan dalam negeri dan luar negeri yang pertama.

Perbedaan Jangkauan Pada Wilayah Transaksi

Hal lain yang menjadi perbedaan perdagangan domestik dan internasional adalah jangkauan wilayahnya. Pada saat Anda melakukan perdagangan dalam negeri atau domestik.

Jangkauan wilayah dagang Anda masih berada dalam satu negara. Artinya regulasi yang ditetapkan pada proses dagang tersebut juga masih sama.

Lain halnya kalau Anda melakukan proses transaksi juga beli ke negeri orang. Regulasi yang diikuti tidak hanya berasal dari satu negara, tapi dari dua negara.

Tentu saja perbedaan lokasi atau negara ini akan menjurus pada jenis perbedaan lainnya seperti regulasi, dokumen persyaratan, biaya transportasi, dan lain sebagainya.

Pastikan untuk memahami perbedaan perdagangan dalam negeri dan luar negeri ini sejak awal agar Anda tahu bagaimana mengatasi kendalanya.

Perbedaan Sistem Pendistribusian yang Dipilih

Perbedaan lain yang ada pada perdagangan dalam negeri dan luar negeri adalah sistem pendistribusiannya.

Jika Anda melakukan perdagangan di dalam negeri, tentu proses distribusi yang dilakukan adalah direct distribution atau distribusi secara langsung.

Pengertian distribusi langsung ini adalah distribusi dilakukan antara produsen kepada konsumen.

Namun jika kita masuk ke dalam dunia perdagangan internasional, sistem distribusinya akan sedikit berbeda.

Biasanya pada produsen tidak akan bertransaksi langsung dengan konsumen. Mereka akan bertransaksi dengan distributor di negara tersebut.

Distributor itulah yang kemudian menyampaikannya pada konsumen secara langsung.

Perbedaan Persyaratan dari Administrasi Perdagangan

Perbedaan perdagangan dalam negeri dan luar negeri lainnya terletak pada sistem administrasi yang diterapkan.

Jika Anda melakukan transaksi jual beli dalam negeri, tentu sistem administrasi dan regulasi yang ditetapkan oleh pemerintah juga tidak terlalu ribet.

Hal ini akan jauh berbeda jika Anda terjun ke dalam perdagangan bertaraf internasional.

Di dalam perdagangan internasional ini Anda diharuskan untuk mengikuti regulasi di negara lain jika ingin barangnya dibeli.

Tentu saja hal ini akan memakan waktu dan biaya lebih. Tidak heran kalau kemudian barang yang diekspor ke luar negeri memiliki kisaran harga yang jauh lebih tinggi.

Ini berfungsi untuk menutupi bea cukai dan bea administrasi lain yang muncul selama proses transaksi jual beli dilakukan.

Perbedaan Regulasi yang Berlaku di Negara Tersebut

Perbedaan Regulasi yang Berlaku di Negara Tersebut
gambar: pixabay

Perbedaan perdagangan dalam negeri dan luar negeri lainnya adalah regulasi yang ditetapkan oleh pemerintah di negara tujuan Anda melakukan perdagangan.

Misalnya Anda berencana untuk menjual sebuah produk ke Amerika Serikat.

Maka secara otomatis produk yang Anda kirimkan harus sudah sesuai dengan regulasi yang diterapkan oleh pemerintah Amerika Serikat di negaranya.

Bukan hanya sekedar harga, tapi juga standar packaging, kapasitas, kualitas, dan lain sebagainya.

Yang paling wajib, jangan sampai barang yang Anda jual berbenturan dengan regulasi yang sudah ditetapkan oleh pemerintah Amerika Serikat.

Kalau hal ini sampai terjadi, tentu proses perdagangan yang sedang Anda lakukan terancam batal. Pasti hal ini akan sangat merugikan Anda dari berbagai aspek.

Perbedaan dari Syarat Penyerahan Barang

Hal lain yang juga menjadi perbedaan perdagangan dalam negeri dan luar negeri adalah syarat penyerahan barang.

Jika Anda melakukan transaksi domestik atau dalam negeri, pastinya tidak akan ada persyaratan seperti ini.

Namun berbeda jika Anda melakukan transaksi perdagangan ke negara luar. Anda wajib mengikuti standar incoterms 2010 yang sudah disepakati oleh pasar internasional.

Dalam perjanjian ini suda diatur hak dan kewajiban dari masing masing penjual dan pembeli.

Tujuannya adalah untuk mengantisipasi terjadinya kesalah pahaman antara kedua pihak yang melakukan perdagangan.

Jadi kalau memang terjadi kesalah pahaman tersebut, pemerintah dunia aka mengacu pada perjanjian incoterms 2010 ini.

Ini berarti sangat wajib bagi Anda untuk memahami incoterms 2010 dengan sangat baik saat hendak terjun ke dalam dunia ekspor impor.

Perbedaan di Dalam Tingkat Persaingan

Perbedaan perdagangan dalam negeri dan luar negeri lainnya adalah tingkat persaingan yang akan Anda hadapi.

Saat Anda bergerak di dalam perdagangan dalam negeri, tentu pesaing Anda tidak akan terlalu berat.

Mereka yang menjadi pesaing Anda kemungkinan besar adalah masih pengusaha lokal. Namun kalau Anda bersaing di pasar internasional, tentu persaingan akan jauh lebih sengit.

Tidak hanya bersaingan dengan para pebisnis lokal yang terjun ke dalam pasar internasional. Anda juga akan bersaing dengan para pedagang yang berasal dari luar negeri.

Selain persaingan dari jumlah pedagang yang ada, tentu Anda juga harus bersaing dari segi kualitas produk yang dimiliki.

Jadi saat Anda hendak terjun ke dalam pasar internasional, tingkatkan dulu kualitas produk Anda agar bisa bertahan dengan baik di mata konsumen luar negeri.

Perbedaan Pada Biaya Pengiriman Barang

Perbedaan Pada Biaya Pengiriman Barang
gambar: pixabay

Perbedaan perdagangan dalam negeri dan luar negeri selanjutnya adalah biaya pengiriman barang yang dibebankan kepada setiap produk anda.

Kalau Anda berjualan di pasar lokal atau domestik, tentu biaya pengiriman tidak akan terlalu mahal.

Selain tidak terkena bea pajak ekspor atau impor, pasar lokal bisa diantar dengan berbagai sarana transportasi dari mulai darat, laut dan udara. Biayanya pasti jauh lebih terjangkau.

Berbeda jika Anda berdagang di pasar internasional Tentu biaya pengirimannya jauh lebih mahal.

Selain membayar ongkos kirim, Anda juga harus membayar biaya pajak. Regulasinya disesuaikan dengan kebijakan di masing-masing negara.

Banyak hal yang harus Anda pahami sebelum terjun ke dalam dunia ekspor impor dan perdagangan internasional.

Tujuannya adalah menghindarkan Anda dari berbagai resiko yang bisa muncul kapan saja.

Tentu saja memahami perbedaan perdagangan dalam negeri dan luar negeri ini merupakan salah satu hal terpenting yang wajib dipahami.

Pengertian Letter of Credit

Pengertian Letter of Credit

Memahami tentang pengertian Letter of Credit beserta jenis dan fungsinya wajib diketahui oleh para pelaku usaha ketika berencana melakukan ekspansi penjualan produk ke luar negeri. L/C sendiri merupakan salah satu istilah dalam ekspor yang harus dipahami

Letter of Credit disebut juga surat kredit yang berkaitan dengan metode pembayaran dalam pembuatan surat perdagangan internasional.

Bagi pengusaha yang masih pemula, mungkin masih banyak yang belum mengenal secara detail tentang pengertian Letter of Credit atau yang sering disingkat L/C (LoC) dan apa saja kegunaannya dalam transaksi perdagangan skala Internasional.

Padahal LoC sangat urgent digunakan dalam aktivitas ekspor barang ke manca negara.

Sederhananya, L/C ini akan menjadi alat untuk melancarkan transaksi antara importir dan eksportir ketika mereka terpisah lintas negara. Sehingga, di pembahasan ini Kami akan memberikan ulasan mengenai LoC dan jenis-jenis serta fungsinya dalam aktivitas ekspor.

Terutama bagi yang tertarik untuk memperluas market ke luar negeri, bisa simak dulu pembahasannya berikut.

Memahami Pengertian Letter of Credit (LoC)

Memahami Pengertian Letter of Credit (LoC)
gambar: freepik

Pengertian Letter of Credit didefinisikan sebagai suatu surat berharga dari bank sebagai alat pembayaran yang aman antara pembeli dan penjual dalam ruang lingkup perdagangan internasional.

Dengan adanya surat ini maka pihak eksportir bisa menerima dana hasil penjualannya secara langsung ketika barang diterima pembeli.

Dengan adanya LoC akan memberi kemudahan sekaligus keamanan transaksi antara dua belah pihak dalam perdagangan.

Pembeli akan melakukan permintaan pembuatan LoC ke perbankan yang ditunjukkan bagi pihak pengekspor.

Sehingga melalui surat kredit ini akan memudahkan eksportir untuk menarik dana pembayaran hasil penjualan.

Penarikan wesel oleh pengekspor juga harus melalui bank yang memenuhi persyaratan sesuai tertera di surat. Komponen-komponen yang berkaitan dalam surat kredit ini mencakup pemohon (importir), penerima (pengekspor) serta Bank.

Advising Bank tersebut biasanya menyesuaikan dengan perbankan yang dekat dengan wilayah eksportir atau sesuai rekomendasi.

Melihat dari pengertian Letter of Credit di atas, bisa dilihat bahwa fungsi surat kredit ini sangat penting dalam dunia perdagangan Internasional karena berkaitan dengan transaksi uang.

Fungsi dan Manfaat Letter of Credit

Fungsi dan Manfaat Letter of Credit
gambar: freepik

Jika menyimak dari penjelasan pengertian Letter of Credit di atas, surat kredit ini memiliki beberapa fungsi penting, baik bagi pihak importir maupun pengekspor. Berikut diantaranya:

1. Manfaat untuk Importir

  1. Memberikan jaminan bagi pihak pengimpor untuk mendapatkan dokumen yang lengkap dan sah setelah melalui pengecekan oleh bank
  2. Melalui LoC, pihak pengimpor juga bisa mencantumkan beberapa persyaratan sehingga transaksi antar kedua belah pihak berjalan dengan lancar serta aman
  3. Kepercayaan pihak pengekspor kepada pengimpor bisa dinilai dari nama serta reputasi bank

2. Manfaat untuk Eksportir

  1. Letter of Credit bisa memberikan jaminan bahwa pengekspor akan tetap mendapatkan bayaran ketika barang yang diekspor sudah sampai di pengimpor.  Dalam hal ini bisa menghindari resiko tidak mendapatkan bayaran.
  2. Eksportir juga tidak perlu menunggu lama ketika ingin mencairkan dana sesuai yang tercantum dalam L/C surat kredit tersebut.
  3. LoC memungkinkan transaksi keuangan eksportir memiliki biaya layanan bank yang relatif lebih kecil
  4. Selain itu, pihak pengekspor juga bisa mendapatkan manfaat dari perolehan kredit tanpa adanya bunga.

3. Manfaat untuk Bank

Manfaat adanya permohonan pembuatan Letter of Credit dari importir juga bisa dirasakan oleh pihak bank. Diantaranya sebagai berikut:

  1. Mendapatkan komisi dari biaya layanan atau administrasi pembuatan Letter of Credit
  2. Meningkatkan reputasi bank ketika berhasil memberikan pelayanan yang terbaik bagi nasabahnya.

Jenis-Jenis Letter of Credit dan Penjelasannya

Selain mengetahui pengertian Letter of Credit, pahami juga jenis-jenisnya. Dalam transaksi perdagangan Internasional yang menggunakan Letter of Credit, ada beberapa jenisnya berikut ini:

1. Irrevocable

Jenis surat kredit paling aman dari sisi penerima atau eksportir karena pihak bank memberikan jaminan terhadap dana wesel.

Selain itu, jenis LoC ini juga tidak bisa dibatalkan oleh pihak bank selama jangka waktu dalam surat masih berjalan.

Pembatalan surat ini dapat dilakukan setelah mendapatkan persetujuan dari kedua belah pihak, pemohon dan penerima.

2. Revocable

Berbeda dari sebelumnya, jenis surat kredit ini bisa dibatalkan oleh bank pembuat maupun pemohon tanpa menunggu persetujuan dari pengekspor. Dalam hal keamanan, jenis surat ini dinilai kurang aman bagi eksportir.

3. Clean LoC

Dalam surat kredit ini tidak tercantum persyaratan-persyaratan sehingga bisa dicairkan sewaktu-waktu cukup dengan menyerahkan kwitansinya saja.

Karena dalam Letter of Credit ini tidak ada dokumen-dokumen khusus yang berkaitan dengan transaksi antara pemohon maupun penerima.

Jika Anda adalah pihak pengekspor, maka jenis surat L/C ini bisa jadi pilihan tepat karena lebih menguntungkan.

4. Documentary

Untuk Letter of Credit ini, penarikan wesel dari pihak penerima harus dilengkapi dengan dokumen-dokumen pendukung.

Dokumen tersebut sesuai yang tercantum dalam surat kredit sebagai persyaratan untuk penarikan dana.

Jika menggunakan jenis Letter of Credit ini, pihak pengekspor harus lebih jeli dan teliti agar tidak ada dokumen yang dirasa menyulitkan pencairan wesel.

5. Revolving

Dalam surat ini, tidak perlu adanya perubahan persyaratan berulang untuk menggunakan kredit setiap bulan.

Sebagai contoh ketika jumlah kredit setiap bulan senilai $ 100.000, maka dalam jangka waktu yang ditentukan jumlah kredit per bulan sesuai nominal tersebut.

Terlepas dari apakah kredit tersebut dipakai atau tidak.

6. Usance

Jenis Letter of Credit mungkin lebih familiar bagi eksportir yang juga beraktivitas dalam grup trading.

Sederhananya, dalam L/C ini menggunakan sistem jangka waktu dimana pihak perbankan akan menerima draft dan melakukan pembayaran sesuai jatuh temponya.

7. Transferable

Biasanya LoC ini digunakan oleh penerima yang tidak mempunyai fitur kredit sehingga L/C bisa dialihkan. Nantinya pihak perantara akan meminta bank untuk mengalihkan surat ke penjual akhir.

Sehingga end seller bisa menjual barang sesuai dalam Letter of Credit tersebut.

Sebenarnya masih banyak jenis LoC lainnya dalam bidang perdagangan Internasional yang bisa digunakan untuk memberikan jaminan keamanan transaksi lintas negara.

Sangat penting bagi pengekspor maupun pengimpor untuk memahami pengertian Letter of Credit beserta jenisnya.

Contoh Penggunaan LoC dalam Bisnis

Contoh Penggunaan LoC dalam Bisnis
gambar: freepik

Setelah memahami tentang pengertian Letter of Credit di atas, sebenarnya tidak sulit untuk menggambarkan bagaimana surat kredit ini digunakan dalam kegiatan ekspor impor.

Sebagai contoh Letter of Credit, pihak X ingin membeli barang dari luar negeri (sebagai pengimpor) dari pihak Y (sebagai pengekspor). Pihak Y akan menawarkan pembuatan LoC terlebih dahulu sebelum barang dikirimkan demi menjaga keamanan transaksi.

Apabila setuju, maka X akan mengajukan permohonan ke bank untuk membuatkan L/C berdasarkan atas nama pengekspor.

Setelah eksportir mengirimkan barangnya maka akan mendapatkan yang namanya bill of landing untuk diserahkan ke bank ketika ingin menarik dana pembayaran.

Sederhananya, surat kredit bertujuan untuk memberikan jaminan keamanan dalam kegiatan ekspor impor.

Biasanya dilakukan antara dua belah pihak (penjual dan pembeli) yang belum pernah bertransaksi sebelumnya demi meningkatkan kepercayaan.

Apakah cukup dipahami penjelasan tentang LoC di atas? Jika Anda tergiur untuk melakukan ekspor barang ke luar negeri, maka pahami secara detail pengertian Letter of Credit beserta jenis-jenisnya agar tidak salah memilih.

Kebijakan Perdagangan Internasional

Kebijakan Perdagangan Internasional

Kebijakan perdagangan Internasional dilakukan sebagai salah satu upaya untuk menjalankan proses perdagangan secara tertib antar dua negara berdasarkan kesepakatan bersama.

Kebijakan juga sering disebut sebagai regulasi yang menjadi aspek penting untuk kegiatan ekspor impor dalam skala global.

Secara umum, di dalam regulasi perdagangan Internasional tersebut mengatur kegiatan ekspor pada industri dalam skala nasional maupun pelaku usaha individu sekalipun.

Ekspor sendiri saat ini menjadi salah satu kegiatan dalam perekonomian untuk menjangkau pangsa pasar yang lebih luas.

Sejauh ini pemerintah Indonesia telah membuat aturan-aturan yang mengatur tentang kegiatan jual beli lintas negara.

Terlebih, Indonesia sudah tergabung menjadi anggota di beberapa organisasi ekonomi tingkat global yang artinya aktivitas ekspor-impor menjadi bagian penting di dalamnya.

Apabila tidak ada kebijakan perdagangan internasional, maka dikhawatirkan bisa menimbulkan masalah-masalah yang memicu konflik antara dua negara.

Meskipun akhir-akhir ini regulasi mengenai perdagangan Internasional justru dijadikan sebagai senjata untuk mendiplomasi negara lain.

Mari kita kulik lebih detail mengenai kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan perdagangan Internasional.

Definisi Tentang Kebijakan Perdagangan Internasional

Definisi Tentang Kebijakan Perdagangan Internasional

Perdagangan Internasional mengacu pada kegiatan jual beli yang melibatkan antar negara, baik perorangan maupun industri besar.

Diantara kedua negara tersebut biasanya sudah melakukan kesepakatan bersama atau yang disebut kebijakan perdagangan.

Sementara definisi kebijakan perdagangan Internasional merupakan suatu peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah untuk mengatur struktur perdagangan agar berada di jalur kendali pemerintah.

Dalam praktiknya, perdagangan Internasional seperti ekspor impor harus dilakukan berdasarkan pertimbangan yang tepat karena dapat mempengaruhi kondisi perekonomian secara nasional.

Apalagi sekarang kita hidup di masa pasar bebas, apabila tidak ada kebijakan yang mengatur mengenai perdagangan Internasional maka aktivitas perdagangan tersebut menjadi tidak terkendali.

Sehingga pemerintah Indonesia sendiri berupaya untuk mengeluarkan peraturan-peraturan terbaik yang dapat melindungi para pelaku usaha demi kepentingan bangsa dan negara.

Jika Anda adalah seorang pelaku usaha yang tertarik untuk mencoba kegiatan ekspor barang ke luar negeri, wajib memahami tentang kebijakan perdagangan internasional.

Karena regulasi dari pemerintah bukan hanya memberikan perlindungan, tapi beberapa ada yang bisa menjadi hambatan.

Akhir-akhir ini memang pebisnis-pebisnis skala menengah mulai terjun untuk memperluas pangsa pasar ke mancanegara. Banyak industri rumahan yang tertarik untuk menjual produk-produk mereka keluar negeri.

Maka dari itu, mari pahami lebih jauh tentang kebijakan-kebijakan yang mengatur perdagangan internasional.

Jenis-jenis Regulasi Tentang Perdagangan Internasional

Secara umum kebijakan perdagangan Internasional terbagi menjadi dua jenis, yakni proteksionis dan Perdagangan Bebas. Masing-masing pengertiannya bisa dipahami dalam penjelasan berikut:

1. Perdagangan bebas

Kebijakan ini merupakan ketetapan yang memberikan kebebasan bagi para pelaku usaha untuk melakukan perdagangan ke luar negeri dengan menghilangkan semua hambatan.

Itu artinya, dalam perdagangan bebas siapapun bisa melakukan kegiatan jual beli tanpa adanya aturan yang mengikat.

Saat ini belum semua negara menggunakan kebijakan perdagangan bebas. Namun tidak menutup kemungkinan adanya arus globalisasi yang semakin pesat seperti sekarang akan semakin membuka peluang adanya kebijakan perdagangan bebas.

2. Proteksionis

Kebijakan ini bertujuan untuk memberikan perlindungan terhadap produk lokal sehingga tetap mampu bersaing meskipun banyak produk asing yang masuk akibat kegiatan ekspor-impor.

Regulasi ini dibagi lagi menjadi beberapa macam yang akan kami jelaskan lebih lengkap pada sub pembahasan berikutnya.

Kebijakan Dalam Perdagangan Internasional dan Penjelasannya

Kebijakan Dalam Perdagangan Internasional dan Penjelasannya

Berikut telah kami rangkum beberapa kebijakan perdagangan Internasional yang harus diketahui oleh para pelaku usaha, diantaranya:

1. Bea cukai dan tarif perdagangan

Pemerintah di setiap negara memberikan aturan mengenai tarif perdagangan Internasional atau yang disebut bea cukai. Kebijakan mengenai tarif ini bertujuan untuk memberikan jaminan terhadap keamanan produk-produk yang di ekspor maupun impor.

2. Premi

Kebijakan berupa bonus yang diberikan kepada para produsen ketika mencapai target penjualan. Biasanya target penjualan tersebut hanya diinformasikan kepada para pelaku usaha perdagangan internasional.

Kebijakan ini juga dinilai punya yang cukup fantastis dan menguntungkan bagi produsen.

3. Kuota/ Jatah

Regulasi ini berkaitan dengan adanya pembatasan terhadap barang-barang yang bisa masuk ke dalam negeri maupun dijual ke luar negeri.

Dalam hal ini, setiap produsen mempunyai kuota atau jatah terhadap produk yang diperjualbelikan setelah melalui proses seleksi.

4. Perdagangan Autarki

Merupakan suatu regulasi dalam aktivitas perdagangan Internasional yang bertujuan untuk mencegah kendali dari negara lain. Biasanya terjadi karena adanya pengaruh dari marketplace Internasional yang memaksa untuk tunduk terhadap keyakinan diri sendiri.

5. Kebijakan Impor

Kebijakan yang berkaitan dengan larangan pemerintah suatu negara terhadap aktivitas impor dari negara lain.

Regulasi tersebut bisa saja dibuat atas dasar suatu alasan yang berkaitan dengan kelangsungan perdagangan di dalam negara itu sendiri.

6. Subsidi

Pemerintah juga memberlakukan kebijakan perdagangan Internasional yang berkaitan dengan subsidi barang untuk melindungi produksi dan supaya harganya tetap.

7. Larangan Pembatasan Ekspor Impor

Untuk melancarkan kegiatan ekspor dan impor, pemerintah mengeluarkan kebijakan mengenai larangan pembatasannya.

Hal ini bertujuan agar kegiatan ekspor tidak sia-sia, misalnya pada negara tujuan yang tidak membutuhkan produk tersebut.

8. Politik Perlindungan

Kebijakan politik perlindungan dilakukan oleh suatu negara importir untuk melindungi para pelaku usaha dan industrinya.

Tujuan adanya regulasi ini untuk meningkatkan jumlah lapangan kerja serta mengoptimalkan hasil produksi nasional.

Kebijakan ini juga sering berkaitan dengan upaya untuk mencegah kondisi krisis dalam perdagangan internasional.

9. Dumping

Politik dumping masih banyak dilakukan oleh beberapa negara yang melakukan kegiatan ekspor agar lebih mudah bersaing dengan produk-produk lokal di negara tujuan tersebut.

Contohnya seperti Cina, negara tersebut banyak mengekspor produk-produk ke Indonesia dengan harga jual jauh lebih murah daripada produk lokal.

Sehingga produk produk ekspor tersebut akan lebih mudah diterima oleh masyarakat karena harganya relatif lebih murah.

Tujuan Adanya Regulasi Perdagangan Internasional

Tujuan Adanya Regulasi Perdagangan Internasional

Kebijakan perdagangan Internasional diberlakukan sebagai salah satu upaya pengendalian dari pemerintah terhadap aktivitas perekonomian tersebut. Berikut beberapa tujuan adanya regulasi, diantaranya:

1. Autarki

Sebagai salah satu upaya untuk mencegah adanya pengaruh dari negara lain, meliputi berbagai bidang seperti militer dan politik.

2. Mencapai Kesejahteraan

Melalui regulasi juga diharapkan bisa memberikan jaminan tercapainya kesejahteraan karena dapat pelaku usaha bisa memperoleh keuntungan secara optimal.

Dalam peraturan tersebut juga akan mewujudkan perkhususan terhadap produksi dan meningkatkan permintaan dari masyarakat suatu negara karena adanya peningkatan konsumsi.

Selain itu, melalui kebijakan dalam perdagangan Internasional juga akan menghilangkan faktor-faktor penghambat seperti larangan, tarif, kuota dan lainnya.

3. Sebagai Proteksi

Melalui regulasi dalam perdagangan Internasional juga menjadi alat untuk memberikan proteksi bagi industri-industri yang sedang tumbuh.

Selain itu juga memberikan payung hukum terhadap produk-produk yang dijual lintas negara. Proteksi yang dimaksud disini mencakup larangan impor, kuota, subsidi dan dumping.

Bagi yang ingin memperluas jangkauan pasar hingga ke manca negara maka pelaku usaha wajib mengetahui regulasi-regulasi dari pemerintah.

Seperti yang sudah disampaikan dalam pembahasan tentang kebijakan perdagangan Internasional di atas bahwa regulasi penting karena bisa menjadi pelindung bagi pelaku usaha.

Penghambat Perdagangan Internasional

Penghambat Perdagangan Internasional

Jika Anda seorang pengusaha yang tertarik untuk memperluas pasar ke mancanegara, maka wajib mengenali apa saja penghambat perdagangan Internasional beserta upaya mengatasinya. Seperti yang kita lihat bahwa saat ini aktivitas jual beli antar negara merupakan suatu hal yang lumrah bagi bisnis menengah ke atas.

Di era perekonomian pasar bebas seperti sekarang, perdagangan secara Internasional menjadi sarana penting bagi negara dalam upaya pemenuhan kebutuhan dalam negeri yang tidak bisa diproduksi sendiri. Karena dalam kegiatan perdagangan Internasional tersebut meliputi aktivitas menjual dan membeli antar negara yang bertujuan untuk saling menguntungkan.

Namun, kegiatan jual beli dalam perdagangan Internasional itu bukan hanya dilakukan dalam lingkup kenegaraan saja. Karena sekarang sudah banyak pelaku usaha tanah air sudah banyak yang memperluas market hingga ke negara lain dengan melakukan ekspor barang.

Mereka bukan hanya dari kalangan pengusaha kelas besar, ada juga pengusaha skala rumahan yang sudah merasakan manfaat ekspor barang.

Sementara, dalam perdagangan secara Internasional tersebut tidak selalu berjalan sebagaimana yang diharapkan.

Ada beberapa penghambat perdagangan Internasional yang wajib diketahui sehingga bagi pengusaha pemula bisa melakukan antisipasi dan upaya-upaya mengatasinya. Mari simak lebih detail pembahasan tersebut dalam artikel ini.

Regulasi dan Kebijakan Perdagangan Internasional

Regulasi dan Kebijakan Perdagangan Internasional
gambar: pixabay

Setiap negara yang memperbolehkan penduduknya untuk melakukan aktivitas jual beli Internasional tentu sudah menyediakan regulasi dan kebijakan.

Secara umum, adanya regulasi dan kebijakan tersebut bertujuan untuk menjamin keamanan serta sebagai upaya pengawasan dari pemerintah.

Namun seringkali peraturan terkait ekspor menjadi salah satu faktor utama penghambat perdagangan internasional. Hal itu berkaitan dengan adanya pembatasan jumlah ekspor, jenis produk, pajak hingga birokrasi-birokrasi yang memakan waktu tidak sebentar.

Salah satu solusi untuk mencegah ruwetnya mengurus birokrasi di dalam negeri maupun negara tempat tujuan ekspor, maka pengusaha harus memahami secara detail terlebih dahulu detail pengurusannya.

Mencari tahu bagaimana ketentuan penjualan antar negara akan membantu Anda lebih mudah dalam mengurus masalah ini.

Dari pihak pemerintah Indonesia sendiri sebenarnya sudah membuat regulasi sebijak mungkin guna melindungi para pelaku usaha lokal. Sayangnya, hingga saat ini regulasi tersebut masih dinilai kurang memuaskan bagi pengusaha ekspor, dibandingkan impor barang dari luar negeri.

Hambatan Terkait Perbedaan Mata Uang (Kurs)

Hambatan Terkait Perbedaan Mata Uang
gambar: pixabay

Setiap negara memiliki jenis mata uang yang berbeda, dan hal ini menjadi salah satu faktor penghambat perdagangan Internasional karena berkaitan dengan kurs (nilai tukar). Sederhananya, kurs yang bisa berubah-ubah setiap saat tersebut akan membuat pihak eksportir kesulitan menentukan harga jual.

Masalah ini tidak hanya menyulitkan pihak eksportir saja, melainkan juga importir. Sebab jika nilai tukar mata uang dari negara yang mengekspor lebih tinggi akan merugikan bagi pihak pengimpor.

Disinilah perlu adanya penetapan mengenai standar mata uang Internasional dalam perdagangan.

Dalam aktivitas jual beli skala Internasional seperti ini, biasanya mata uang negara pengekspor yang akan digunakan sebagai alat pembayaran. Masalahnya, ketika mata uang negara pengekspor cenderung tinggi, importir akan berpikir dua kali untuk melakukan pembelian.

Adanya Pengaruh dari Organisasi Ekonomi

Dalam dunia perdagangan Internasional kita mengenai istilah organisasi ekonomi yang bertujuan untuk melindungi kepentingan negara-negara anggotanya. Misalnya organisasi MEE (Masyarakat Ekonomi Eropa) dan ASEAN (Association of Southeast Asian Nations).

Organisasi-organisasi tersebut akan membuat kebijakan yang cenderung lebih mengutamakan dan menguntungkan anggotanya. Sehingga bagi negara yang tidak masuk dalam daftar anggota organisasi tersebut mungkin akan mengalami hambatan, misalnya dalam hal birokrasi.

Menjadi bagian dari organisasi ekonomi Internasional memang memberikan keuntungan sendiri bagi negara-negara yang tergabung. Karena mereka akan memperoleh kebijakan yang bisa melancarkan bisnis, seperti tarif ekspor impor lebih murah.

Untuk saat ini, Indonesia sudah tergabung di beberapa organisasi ekonomi regional maupun global seperti SAARC, MEE, AFTA, NAFTA, CAFTA, APEC, GATT, WTO, dan OPEC.

Sehingga pelaku usaha di Indonesia akab lebih mudah untuk melakukan aktivitas jual beli dalam skala global.

Lalu mengapa poin ini juga termasuk penghambat perdagangan internasional? Karena secara tidak langsung kegiatan ekspor impor menjadi lebih terbatas.

Hal ini merugikan bagi pelaku usaha yang negara tujuan pemasarannya tidak tergabung di organisasi ekonomi tersebut.

Peraturan Anti Dumping yang Menaikkan Tarif Bea Masuk

Peraturan Anti Dumping yang Menaikkan Tarif Bea Masuk
gambar: pixabay

Politik anti dumping sangat dikenal sebagai penghambat perdagangan Internasional yang harus diketahui oleh pelaku usaha sebelum merambah pasar internasional. Tujuannya sebenarnya untuk melindungi produk-produk lokal dari barang impor yang dijual dengan harga jauh lebih murah.

Seperti yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia, dimana mereka membuat kebijakan tarif bea produk impor yang tinggi. Sehingga ketika produk tersebut dijual kembali maka harganya tidak lebih murah dari produk lokal.

Namun dengan adanya peraturan anti dumping seperti ini juga menjadi penghambat perdagangan Internasional bagi eksportir. Karena artinya, mereka juga akan dikenakan tarif bea masuk cukup tinggi dari negara lain untuk alasan yang sama.

Bahkan, politik anti dumping dianggap sebagai masalah besar karena menjadi wadah praktik pencurangan yang akan berpengaruh terhadap arus perdagangan internasional.

Aturan ini mungkin tidak akan merugikan bagi pengusaha-pengusaha lokal, tapi cukup merugikan bagi pelaku usaha dengan pasar Internasional.

Masalahnya, eskportir tidak bisa menjual produk dengan harga murah agar lebih mudah bersaing dengan produk-produk lokal negara tujuan eskpor. Mau tidak mau mereka juga harus menaikkan harga jual untuk membayar ketentuan anti dumping ini.

Apalagi peraturan mengenai anti dumping sendiri juga belum diterapkan sebagaimana mestinya. Bisa dilihat dari produk-produk impor asal China yang memiliki harga jual lebih murah daripada produk asli tanah air.

Siapa yang tahu, praktik regulasi yang mengatasnamakan anti dumping bisa saja ditunggangi oleh oknum-oknum tidak bertanggung jawab untuk mendapatkan keuntungan pribadi.

Seperti munculnya mafia-mafia eksportir yang menawarkan bebas bea masuk dari negara tujuan.

Embargo Mengenai Larangan Perdagangan Antar Negara

Kebijakan embargo juga bisa menjadi penghambat perdagangan Internasional karena sering dijadikan alat yang digunakan untuk diplomasi negara. Embargo sendiri merupakan suatu peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah suatu negara untuk melarang kegiatan ekspor impor ke negara tertentu.

Misalnya seperti yang dilakukan oleh pemerintah Amerika Serikat terhadap Iran. AS membuat aturan untuk melarang ekspor produk apapun dari Iran yang bertujuan untuk mendiplomasi Iran agar mau berkomitmen dalam pengendalian senjata nuklir.

Dengan adanya kebijakan embargo tersebut kita bisa melihat adanya pengaruh besar terhadap pelaku usaha Internasional. Masalah seperti ini bahkan bisa terjadi sewaktu-waktu akibat konflik antar dua negara atau lebih , seperti konflik Indonesia dan Iran.

Ada beberapa komiditi Indonesia yang dieskpor ke Iran dengan hasil penjualan sangat besar seperti biskuit, sabun, kopi, kertas, palm oil hingga pewangi ruangan.

Pada Desember yang lalu, pemerintah Indonesia tengah mencoba mengatasi masalah perdagangan dengan Iran tersebut.

Memahami tentang hambatan-hambatan dalam dunia pasar internasional sangat penting bagi pengusaha.

Sehingga kedepannya bisa mengupayakan dan melakukan antisipasi terhadap faktor-faktor penghambat perdagangan Internasional tersebut untuk meminimalisir tingkat kerugian hingga resiko bangkrut.

FAST RESPONSE

If you have any questions about our services, we would love to hear from you. Please Call Us Today.

CONTACT US

18 Office Park 10th A Floor TB Simatupang Street No. 18, Pasar Minggu, Jakarta Selatan

+62-8128-8361-396